Mengenal Jenis-Jenis Debat, Ada yang Bentuknya Perlombaan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat merupakan pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Ketika berdebat, seseorang harus mengeluarkan pendapat dengan argumen yang kuat.
Debat juga merupakan kegiatan mempertahankan pendapat dan pihak lain akan mencoba menjatuhkan pendapat tersebut. Debat dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Tujuan dilakukannya debat adalah untuk berbicara secara meyakinkan dan mendengar pendapat yang beragam dan di akhir, debat dapat menghargai perbedaan tersebut.
Dalam debat, terdapat beberapa jenis yang dapat diketahui. Berikut jenis - jenis dalam debat:
1. Debat Kompetitif
Debat kompetitif merupakan debat yang dikemas dalam bentuk perlombaan yang biasa dilakukan di tingkat pendidikan. Debat dilakukan sebagai pertandingan yang memiliki aturan yang jelas dan ketat antara dua pihak.
Tujuan dari adanya debat kompetitif adalah sebagai berikut:
- Melatih mengutarakan pendapat secara logis
- Mengutarakan pendapat secara jelas dan terstruktur
- Terbuka terhadap pendapat yang berbeda
- Menghasilkan keputusan
Melansir buku Panduan Debat Bahasa Indonesia (2012), umumnya debat kompetitif menggunakan format tertentu. Oleh karena itu, tiap orang dapat gilirannya dan diberikan waktu serta kesempatan untuk membuktikan poin yang ingin disampaikan secara tertib.
2. Debat Parlementer
Editor’s picks
Melansir buku Debat: Sebuah Keterampilan dan Seni Berbicara (2021), debat parlementer merupakan debat yang dilakukan di parlemen atau lembaga legislatif suatu negara. Umumnya, debat parlementer membahas mengenai undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan.
Adanya debat parlementer bertujuan untuk memberikan pendapat dan pandangan terhadap undang-undang tertentu. Adapun setiap anggota dalam debat memiliki kesempatan dalam berbicara atau mengutarakan pendapat. Akan tetapi, anggota tidak bisa begitu saja mengungkapkan pendapatnya. Anggota harus mendapatkan izin dari majelis yang menjalankan proses debat.
3. Debat Pemeriksaan Ulang
Debat pemeriksaan ulang merupakan debat yang memiliki tujuan untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan harus memiliki korelasi. Hal ini karena agar tiap individu yang diberi pertanyaan dapat menunjang posisi yang akan ditegakkan dan diperkokoh oleh perannya.
Namun, debat ini merupakan debat yang cukup sulit. Hal ini karena terdapat beberapa prosedur dalam prosesnya, yaitu:
- Pembicara afirmatif mempunyai kesempatan pertama untuk menyampaikan pendapat.
- Setelah itu, pembicara negatif memeriksa pendapat pembicara afirmatif secara detail.
- Pembicara negatif memiliki waktu tujuh menit untuk melakukan pemeriksaan.
- Setelah pemeriksaan, penanya memiliki kesempatan untuk menyajikan pengakuan-pengakuan. Penanya memiliki kesempatan empat menit untuk menyajikan hal tersebut kepada pendengar.
- Pembicara negatif kemudian mengemukakan kasus dengan mengikuti aturan yang sudah diterapkan sama seperti yang diterapkan kepada pembicara afirmatif.
Demikian informasi mengenai jenis-jenis debat. Debat merupakan kegiatan yang positif untuk melatih cara berpikir logis dan terstruktur.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Debat di Internet Sangat Tidak Efektif, Toksik?