Mengenal Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal

Dalam sistem pendidikan Indonesia, terdapat istilah pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini diatur dalam UU Sisdiknas Tahun 2003.
Pendidikan formal, nonformal, dan informal mempunyai pengertian dan bentuk yang berbeda. Namun, ketiganya saling melengkapi dan memiliki tujuan yang sama sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
1. Pengertian pendidikan formal, nonformal, dan informal
Pengertian pendidikan formal
Melansir isi UU Sisdiknas Tahun 2003, pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang diciptakan secara sistematis, terstruktur, dan berjenjang. Pendidikan formal biasanya terdiri dari sekolah yang terikat legalitas formal dan memiliki sejumlah persyaratan yang cukup ketat.
Pendidikan formal dibagi menjadi tiga sesuai dengan jenjang atau tingkat pendidikannya, di antaranya:
Pendidikan dasar
Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau yang sederajat.
Pendidikan menengah
- Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan yang sederajat.
- Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan sederajat.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Umumnya, jenjang yang disediakan oleh pendidikan tinggi dapat berupa program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.
Pengertian pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan dengan terstruktur dan berjenjang. Umumnya, pendidikan nonformal banyak ditemui pada pendidikan usia dini dan pendidikan dasar. Contohnya adalah TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur'an dan Sekolah Minggu yang terdapat di Gereja.
Selain itu, pendidikan nonformal juga dapat berupa berbagai kursus, misalnya adalah kursus memasak, kursus tata rias, musik, bimbingan belajar, dan lain-lain. Lalu, termasuk juga pendidikan kesetaraan yang meliputi Paket A, Paket B, dan Paket C, serta pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Pengertian pendidikan informal
Editor’s picks
Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang didapat dari keluarga dan lingkungan, yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Contohnya adalah homeschooling atau pendidikan yang menjadikan orang tua sebagai guru.
Hasil dari pendidikan informal dapat diakui sama dengan pendidikan formal dan informal apabila peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Oleh karena itu, banyak orangtua yang memutuskan untuk menyekolahkan anaknya secara homeschooling.
2. Ciri-ciri pendidikan formal, nonformal, dan informal
Ciri-ciri pendidikan formal
- Memiliki sistem yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi
- Dapat diselenggarakan oleh pemerintah (sekolah atau institusi negeri) maupun swasta yang dikelola oleh yayasan
- Memiliki legalitas formal yang terstandarisasi serta manajemen dan administrasi yang sudah tercatat dan terlaporkan secara jelas kepada pemerintah
- Proses belajar dan mengajarnya menggunakan kurikulum formal
- Memiliki persyaratan khusus untuk menjadi peserta didik
- Proses pembelajaran dilaksanakan di gedung sekolah atau perguruan tinggi
- Materi pembelajaran bersifat akademis serta memiliki ujian formal yang sesuai dengan standar dan diakui pemerintah
- Memiliki persyaratan khusus untuk menjadi tenaga pengajar pendidikan formal
- Memiliki jadwal yang telah disusun
Ciri-ciri pendidikan nonformal
- Dapat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang
- Proses pembelajaran dapat dilaksanakan di luar kelas atau gedung sekolah
- Dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta
- Tidak ada persyaratan khusus untuk peserta didik
- Proses belajar berlangsung singkat, bersifat praktis, dan khusus, tetapi tetap ada ujian
- Memiliki jadwal yang telah disusun
- Materi pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, biasanya mengenai keterampilan bekerja
Ciri-ciri pendidikan informal
- Proses belajar dapat dilakukan di mana saja
- Pendidikan informal dapat dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
- Tidak ada persyaratan khusus serta batasan usia dan waktu bagi peserta didik
- Proses belajar dapat dilaksanakan secara spontan atau tidak sengaja
- Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara
- Tidak memiliki kurikulum resmi
- Dapat tidak memiliki ujian dan ijazah
- Orang tua dapat menjadi guru.
Baca Juga: Sigma Woman: Pengertian, Sifat, dan Kekurangannya!
3. Perbedaan pendidikan formal, nonformal, dan informal
Perbedaan ketiga jalur pendidikan ini terlihat dari bentuk dan pengertiannya yang berbeda. Walaupun pendidikan formal dan nonformal sama-sama dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, akan tetapi pendidikan nonformal lebih singkat dan praktis.
Sementara itu, pendidikan informal merupakan jalur pendidikan dari keluarga atau lingkungan. Pendidikan nonformal juga fleksibel dan tidak terikat oleh waktu.
Demikian informasi mengenai pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan merupakan bekal penting dalam kehidupan manusia.
Baca Juga: Struktur Teks Inspiratif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya!