5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!

Punya arti sama tapi penggunaannya berbeda

Baik "you should go to the dentist" maupun "you ought to go to the dentist" memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia, yaitu "kamu harus pergi ke dokter gigi". Lalu, kenapa kalimat pertama menggunakan kata bantu should dan yang kedua menggunakan ough to?

Kira-kira, apa perbedaan yang mendasari keduanya dan kapan saja kita harus menggunakannya? Untuk mengetahuinya, mari simak info lengkapnya di bawah ini!

1. Tingkat urgensi

5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!ilustrasi deadline (unsplash.com/ Markus Winkler)

"Ought to" memiliki tingkat urgensi yang lebih tinggi daripada "should". Artinya, "ought to" lebih menekankan pada kewajiban dan pentingnya suatu tindakan daripada "should".

Misalnya kamu menyarankan kepada temanmu untuk segera membayar tagihan paylater-nya, sebab tagihannya sudah mencapai deadline waktu pembayaran. Kamu lebih baik gunakan "ought to" karena sifatnya lebih mendesak. Maka kalimat yang tepat untuk mengekspresikan saran kamu adalah:

"You ough to pay this month's bill. Otherwise, the company will charge an additional fee!" (Kamu harus bayar tagihan bulan ini. Kalau tidak, perusahaan akan meminta biaya tambahan!).

"Ought to" lebih menekankan pada kewajiban dan pentingnya suatu tindakan daripada "should". Sehingga cocok digunakan untuk hal-hal yang mendesak.

2. Kewajiban

5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!ilustrasi giat belajar (unsplash.com/ Kelly Sikkema)

"Ought to" mengungkapkan bahwa suatu tindakan tertentu sangat harus dilakukan, sedangkan "should" hanya mengekspresikan nasihat atau saran. Misalnya, "You ought to study for the exam" (Kamu harus belajar untuk ujian) menyatakan bahwa belajar adalah tindakan yang wajib dilakukan agar sukses dalam ujian.

Sedangkan,"You should study for the exam" hanya menyarankan kamu untuk belajar sebelum ujian. Ketika menggunkan kata "should" artinya sesuatu tidak begitu mendesak alias boleh dilakukan dan boleh tidak dilakukan, tetapi lebih baik dilakukan saja.

3. Tingkat keyakinan atau kepercayaan

5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!ilustrasi ketepatan waktu (unsplash.com/ Luke Chesser)

Jika kamu menggunakan kata bantu "ought to", artinya menyiratkan bahwa kamu sangat yakin atau percaya akan sesuatu. Kata bantu "ought to" bisa kamu gunakan jika kamu memiliki tingkat keraguan yang sangat kecil terhadap suatu hal. Contohnya:

"She ought to be able to make it on time, since she has never been late before." (Dia harusnya mampu tiba tepat waktu, karena dia belum pernah terlambat sebelumnya)

dm-player

Kalimat tersebut menunjukkan bahwa kamu yakin bila dia tidak akan telat, karena memang sebelumnya dia tidak pernah telat. Walaupun sebenarnya masih terdapat kemungkinan bahwa dia akan terlambat.

Baca Juga: 5 Perbedaan Humble dan Sok Akrab, Sudah Tahu Belum?

4. Jumlah opsi atau pilihan

5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!ilustrasi kemacetan (unsplash.com/ Roger Victorino)

Misalnya kamu terjebak macet di Jalan Gatot Subroto, kemudian setelah kamu memeriksa Google Maps, ternyata tidak ada jalan lain yang bisa diambil sebagai alternatif. Sehingga, Jalan Gatot Subroto adalah satu-satunya pilihan yang kamu miliki untuk tiba di tempat tujuan. 

Pada kasus di atas, pilihan jalan yang ada hanya satu cocok menggunakan kata bantu "ought to". Maka, kalimat yang pas untuk menyatakan bahwa Jalan Gatot Subroto adalah satu-satunya pilihan adalah:

"We ought to go through Jalan Gatot Subroto, it's the only way." (Kita harus/ mau ga mau lewat Jalan Gatot Subroto, itu satu-satunya jalan).

Sedangkan, "should" menandakan bila terdapat lebih banyak pilihan daripada "ought to". "Should" dapat digunakan dalam situasi di mana ada beberapa opsi tindakan yang dapat diambil, sedangkan "ought to" menunjukkan bahwa hanya ada satu tindakan yang benar atau tepat untuk dilakukan.

5. Tingkat kepatuhan

5 Perbedaan Dasar 'Ough to' vs. 'Should', Wajib Paham Biar Gak Salah!ilustrasi salat orang Muslim (unsplash.com/ Rachid Oucharia)

Kata bantu "ought to" memiliki konotasi yang lebih kuat dalam hal kepatuhan. Ketika menggunakannya, kita menyatakan bahwa suatu tindakan memang sudah seharusnya dilakukan karena merupakan tindakan yang benar atau wajib dilakukan. Kata bantu ini memberikan kesan bahwa ada kewajiban atau tanggung jawab untuk melakukan suatu hal.

Sebagai contoh, "You ought to tell the truth" (Kamu seharusnya mengatakan kebenaran) memberikan kesan bahwa kita memiliki kewajiban untuk mengatakan kebenaran. Contoh lain:

Prayers 5 times a day ought to be done by every Muslim who has reached their puberty. (Salat lima kali sehari wajib dilakukan oleh setiap muslim yang sudah baligh)

Di sisi lain, "should" lebih lembut dan tidak begitu menekankan pada kepatuhan. Kata bantu ini memberikan saran atau rekomendasi, tetapi tidak menekankan kewajiban atau tanggung jawab yang sama seperti "ought to".

Misalnya, "You should exercise regularly" (Kamu sebaiknya berolahraga secara teratur) memberikan saran agar kita berolahraga secara teratur, tetapi tidak memberikan kesan kewajiban yang sama seperti "ought to".

Dari paparan di atas, diharap teman-teman bisa memahami kata bantu (Modals) apa yang pas untuk mengungkapkan saran dan menginstruksikan sesuatu. Sehingga, ketika berbicara atau menulis, kita bisa menyiratkan adanya urgensi dan/atau desakan atau tidak. Dengan begitu, maksud yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti oleh lawan bicara.

Baca Juga: 10 Ilustrasi Kata-kata Motivasi untuk Semangatmu yang Sedang Patah

Tamara Puspita Ayu Photo Verified Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya