Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan Bangsa

#IDNTimesLife diskusi tentang dunia pendidikan modern

Tanoto Facilitator Gathering 2020 diadakan untuk merayakan semangat para guru di tanah air yang berjuang untuk kemajuan sektor pendidikan bangsa. Acara ini digelar pada Selasa (24/11/2020) pukul 14.00 WIB.

Untuk memeriahkan acara diskusi bertema pendidikan ini, Tanoto Foundation mengundang beberapa bintang tamu yang memiliki concern khusus di bidang tersebut. Mereka adalah Mohammad Nuh, Alissa Wahid, dan Dahlan Iskan.

1. Guru juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya

Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan BangsaIDN Times/Tyas Hanina

Rahayu Rustianti, guru dan Fasilitator Program PINTAR dari Bontang, Kalimantan Timur, membagikan pengalamannya pada sesi diskusi. Ia mengaku salut dengan para guru di daerahnya yang terus mengembangkan diri dengan segala keterbatasan yang ada.

"Walau gak mendapat dukungan dari pemerintah, tapi secara mandiri, teman-teman guru sudah bersiap untuk mengembangkan diri masing-masing," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan Dahlan Iskan. Berdasarkan pengamatannya, ia melihat ada banyak guru muda yang punya potensi besar, tapi terhalang situasi tertentu.

Ia berharap, inovasi dan kerja keras dari diri mereka bisa menyelesaikan segala polemik yang ada. Misalnya, masalah komunikasi dengan pihak pemimpin sekolah atau sistem pembelajaran yang terlalu usang.

"Problem ini serius sekali dan terjadi di mana-mana. Tapi, ada jalan untuk menyelesaikannya. Yang pertama adalah dengan memanusiakan manusia serta memanfaatkan alat yang bisa dipakai," tuturnya.

Alissa Wahid selaku Pemerhati Pendidikan dan Psikologi Anak, menyebut guru juga perlu mengembangkan sifat independen pada dirinya. "Guru juga harus independen dan gak menunggu pihak lain untuk mengasah potensinya. Dengan ilmu yang cukup, kita bisa mendorong diri kita untuk tetap maju," katanya.

2. Sistem pendidikan harus bersifat adaptif dan penuh inovasi

Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan BangsaIDN Times/Tyas Hanina

Dalam acara bincang-bincang tersebut, Dahlan Iskan menceritakan kisahnya di masa sekolah. "Dulu itu, mata pelajarannya sampai 29. Jatuhnya jadi gak menguasai sesuatu yang harusnya dikuasai," ujarnya.

Karena itu, ia berpendapat bahwa penting untuk mengajarkan sesuatu yang relevan dengan perkembangan zaman. "Karena itu, saya salut pada bapak-ibu guru sekalian untuk mengajarkan sesuatu yang lebih berarti bagi kehidupan masa depan," tuturnya.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Prof. Dr.Ir. Muhammad Nuh. Bersumber dari sejarah bangsa Indonesia yang didirikan oleh kaum multietnik, ia merasa salah satu tugas mulia para guru adalah menjaga keberagaman ini.

"Kata guru itu berasal dari bahasa Sansekerta. Artinya sendiri adalah orang yang bisa memberikan pencerahan kepada siapa pun," katanya.

Berkaca dengan perkembangan isu terkini pandemik COVID-19, sektor pendidikan menuntut guru harus bersikap adaptif. "Kita harus belajar tentang fenomena alam. Salah satunya adalah COVID-19," tambahnya.

3. Ilmu dan kepribadian seseorang akan berbicara tentang kualitas pribadinya

Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan BangsaIDN Times/Tyas Hanina
dm-player

Perubahan adalah sesuatu hal yang tak bisa dihentikan. Begitulah bunyi pesan yang disampaikan oleh M. Nuh pada presentasinya. Peradaban manusia yang terus mengalami perubahan, menurutnya harus dibarengi dengan sikap adaptif.

"Perubahan paling cepat adalah teknologi. Sedangkan, yang paling lambat adalah public policy," ujar dia. Ketimpangan perubahan tersebut, menurutnya akan sangat terlihat ketika masa krisis seperti program belajar dari rumah saat pandemik ini.

"Belajar dari rumah harus dibarengi dengan infrastruktur yang memadai. Misalnya, kemudahan akses wifi, gadget, sampai pulsa. Tapi sayangnya, kita sering terlambat," pungkasnya.

Selain itu, ia pun berpendapat bahwa untuk mendapat masa depan yang cerah, seorang anak perlu banyak mempersiapkan dirinya dengan cara belajar. Kekayaan wawasan tersebut pun harus dibarengi dengan adanya pembangunan attitude dan skill yang luas.

Baca Juga: Catat, 5 Tips Praktisi Pendidikan Ini Bikin Anak Rajin Baca Buku Lho!

4. Pendidikan anak di dalam keluarga bisa dimulai dari pemberian kepercayaan dan rasa tanggung jawab

Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan BangsaIDN Times/Tyas Hanina

Ketika ditanya bagaimana ia mendidik kedua anaknya, seraya tersenyum, Dahlan mengatakan, "Saya percaya dengan prinsip seorang anak yang diberi kepercayaan, akan muncul tanggung jawabnya. Anak yang tidak pernah diberi kebebasan, akan sulit muncul tanggung jawabnya." Baginya, anak perlu merasa diapresiasi atau diberi ucapan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini.

Selain memberikan dukungan moral, menurut Alissa, anak juga perlu dipahami potensi optimal di dalam dirinya sejak dini. Pada sekolah yang dibinanya, ia menerapkan konsep tersebut

"Pada playgroup dan TK saya itu setiap guru harus membuat laporan perkembangan multiple intelligences anak didiknya. Jadi kita tahu anak ini kuat di aspek apa sih," tutur Alissa.

Baginya, hal itu sangat penting untuk dilakukan agar para pendidik tak terjebak dengan kecerdasan logika saja. Sebab setiap anak menonjol dengan cara dan potensinya masing-masing.

Alissa pun menyebut, anak harus digiring jadi pribadi yang independen untuk bisa sukses bermasyarakat. "Proses belajar itu sangat penting! Interpenden juga bisa diraih oleh orang yang mandiri. Nantinya, mereka akan bisa bekerja sama dengan baik," pungkasnya.

5. "Kita pengen tahun 2045 bisa melunasi janji kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar M. Nuh

Alissa Wahid: Tugas Guru Adalah Memenuhi Janji Kemerdekaan BangsaIDN Times/Tyas Hanina

"Kita pengen tahun 2045 bisa melunasi janji kemerdekaan. Itu tugas mulia dari para guru," tutur M. Nuh sembari mengakhiri presentasinya. Opini dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tersebut juga didukung oleh Alissa Wahid.

Ia mengatakan, "Saya ingin berterima kasih pada para guru di indonesia telah berkontribusi untuk memenuhi janji kemerdekaan, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa."

Untuk mencapai cita-cita mulia itu, bagi Alissa, terdapat beberapa kemampuan berpikir yang perlu dikembangkan di dunia pendidikan. Di antaranya adalah disciplined mind, synthesizing mind, creating mind, respecting mind, sampai ethical mind.

Itu dia rangkuman acara diskusi pendidikan di Tanoto Facilitator Gathering 2020. Semoga diskusi ini bisa menambah perspektif baru bagi kita tentang dunia pendidikan Indonesia, ya!

Baca Juga: 10 Pahlawan Ini Perjuangkan Kemerdekaan melalui Dunia Pendidikan

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya