5 Sisi Baik Memiliki Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar, Bikin Kreatif
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Kaushal Moradiya)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya ada motivasi intrinsik dalam belajar, tapi juga motivasi ekstrinsik. Jika motivasi intrinsik berasal dari kesadaran, ambisi dan niat dalam diri, maka motivasi ekstrinsik berasal dari faktor luar, seperti ingin mendapat imbalan dan menghindari konsekuensi tertentu.
Ketika kamu belajar karena mengharapkan imbalan atau menghindari konsekuensi tertentu, itu terdengar tidak baik. Tapi, percayalah bahwa motivasi belajar yang berasal dari dalam diri ataupun luar sama-sama memberi efek yang baik. Apa saja sisi baik motivasi ekstrinsik dalam belajar? Yuk, simak ulasan berikut!
1. Tetap bikin kamu berkembang lebih positif
ilustrasi belajar fisika (pexels.com/karolina grabowska)Apa pun motivasi dalam belajar, pada dasarnya tetap membuatmu berkembang. Kamu menjadi tahu lebih banyak hal di luar fokusmu selama ini.
Wawasan bertambah, kreativitas meningkat, dan kamu akan sadar bahwa ada hal lain yang perlu ditingkatkan lewat proses belajar. Artinya, kamu butuh semangat dari mana pun, baik dari dalam maupun luar diri sendiri.
2. Mendapat pengetahuan dan keterampilan baru
ilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)Di sekolah atau di kampus, biasanya ada situasi yang mendorong untuk belajar sesuatu karena takut akan konsekuensi tertentu. Misalnya, terpaksa menjalani kuliah yang tidak diminati karena takut tidak lulus atau nilai rendah dan sejenisnya.
Meski motivasimu sebatas itu saat belajar, tidak masalah. Pada akhirnya, kamu mendapat pengalaman atau keterampilan baru yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Baca Juga: 5 Tips untuk Mahasiswa agar Semangat Belajar Mandiri, Kuatkan Motivasi
3. Tetap bisa menyelesaikan tugas yang kurang diminati
Editor’s picks
ilustrasi termenung (pexels.com/olia danilevich)Dengan sistem pembelajaran yang belum sepenuhnya fokus pada minat pelajar, terkadang siswa dihadapkan pada situasi yang mendesak. Mata pelajaran yang dipelajari di sekolah cukup banyak dan tidak semuanya menjadi minat para siswa.
Namun, sebagai siswa yang baik, mata pelajaran yang kurang diminati itu tetap dipelajari dan tugas-tugasnya diselesaikan. Dengan begitu, nilai siswa jadi tidak bermasalah.
4. Mendapatkan nilai dan gelar sesuai harapan
ilustrasi nilai hasil ujian (pexels.com/RODNAE Productions)Belajar karena ingin meraih juara atau gelar pendidikan juga tidak sepenuhnya salah. Sebab, ada karier atau pekerjaan yang membutuhkan persyaratan portofolio berupa riwayat pendidikan ataupun prestasi.
Namun, tetaplah berusaha menyerap ilmu dan keterampilan baru dari proses belajar tersebut. Akan lebih bermakna jika kamu bisa memanfaatkan dua-duanya, ilmu maupun gelarnya.
5. Memiliki alasan tambahan untuk terus belajar
ilustrasi diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)Pada dasarnya, kamu tak butuh banyak alasan untuk belajar. Hanya saja, semangat belajar mudah naik dan turun.
Motivasi berupa takut akan konsekuensi, mengharapkan karier yang bagus dan gelar yang pantas bisa terus mengobarkan semangat belajarmu. Dengan begitu, kamu tetap butuh banyak alasan untuk terus belajar agar tak mengenal kata malas.
Meski demikian, motivasi utama dalam belajar haruslah berasal dari internal diri. Sebab, alasan itu memurnikan niatmu dalam belajar. Tak masalah jika gagal lulus atau nilai rendah dalam proses belajar. Sejatinya, kamu memang ingin meraup ilmu sebanyak mungkin.
Baca Juga: 5 Bentuk Motivasi Diri untuk Tetap Belajar di Tengah Kesibukan Kerja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
