Aturan Penulisan Tanda Baca Petik ("...") dan Petik Tunggal ('...')

Wajib diperhatikan dalam kaidah penulisan

Tanda baca adalah hal yang wajib diperhatikan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia. Penggunaan tanda baca sangat berpengaruh pada struktur suatu tulisan, intonasi, dan jeda yang digunakan saat pembacaan.

Tanda baca yang sering digunakan adalah penulisan tanda petik. Tanda ini terbagi menjadi dua, yakni tanda petik ("...") untuk mengapit petikan langsung dan juga petik tunggal ('...') untuk mengapit petikan dalam petikan lain.

Aturan penulisan tanda petik tercantum dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI. Ingin mengetahui aturan penulisannya? Simak penjelasan berikut ini.

1. Penulisan tanda baca petik ("...")

Aturan Penulisan Tanda Baca Petik (...) dan Petik Tunggal ('...')Ilustrasi mengecek catatan keuangan. (Pexels.com/George Milton)

Masih bingung dalam penggunaan tanda petik? Berikut ini aturan penulisan tanda baca petik ("...") sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

"Kamu harus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua," seru Ibu kepada Kakak.

"Tugas ini harus selesai dalam 5 menit!" perintah manajer. "Besok akan dibahas dalam rapat tahunan."

Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya:

Sajak "Derai-Derai Cemara" terdapat pada halaman 12 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu "Indonesia Raya"!
Film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel.
Artikel "Apa itu Cewek Kue, Cewek Mamba, dan Cewek Bumi?" menarik perhatian pembaca IDN Times.
Perhatikan "Pemakaian Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
dm-player

Misalnya:

"Tetikus" komputer ini milik Ayah.
Sebagai abdi negara, tidak seharusnya menerima "amplop".

Baca Juga: Dimana atau Di Mana? Berikut Penulisan yang Tepat

2. Penulisan tanda baca petik tunggal ('...')

Aturan Penulisan Tanda Baca Petik (...) dan Petik Tunggal ('...')ilustrasi daftar tujuan utama dalam menulis (Pexels.com/Ivan Samkov)

Penggunaan tanda petik tunggal ('...') tentunya memiliki perbedaan dengan penggunaan tanda petik ("..."). Agar tak salah dalam penggunaannya, berikut ini aturan penulisan tanda baca petik tunggal sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.

  • Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.

Misalnya:

Tanya Kakak, "Apakah Adik mendengar suara 'meow' tadi?"
"Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Kakak pulang!', aku sangat bahagia anakku pulang dari perantauan," ujar Pak Ivan.
"Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena SEA Games."

  • Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.

Misalnya:

Marsiadap ari artinya adalah 'saling bantu'.
Tuah sakato memiliki arti 'sepakat demi manfaat bersama'.
Kata policy dalam bahasa Inggris berarti 'kebijakan'.
Dia adalah tergugat 'yang digugat'.
Retina adalah 'dinding mata sebelah dalam'.
Noken 'tas khas Papua'
Pada bahasa Inggris, wisdom artinya 'kebijaksanaan'.
Money politics dalam bahasa Inggris berarti 'politik uang'.

Itu dia aturan penulisan tanda baca petik ("...") dan petik tunggal ('...') dalam sebuah teks sesuai dengan konteks kalimatnya. Memiliki kegunaan yang berbeda, jangan sampai salah dalam menulisnya, ya.

Baca Juga: Aturan Penggunaan Titik Koma (;) yang Benar

Topik:

  • Zihan Berliana Ram Ghani
  • Pinka Wima
  • Nadia Agatha Pramesthi
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya