Aturan Penggunaan Tanda Kurung (...) yang Benar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dilansir buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2006), Abdul Chaer mengatakan bahwa tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam tulisan agar kalimat-kalimat yang ditulis dapat dipahami pembaca persis dengan apa yang dimaksudkan penulis.
Penulisan tanda baca wajib diperhatikan agar maksud dan tujuan kalimat tersebut bisa disampaikan secara tepat. Salah satu tanda baca yang sering ada di dalam sebuah kalimat adalah penggunaan tanda kurung "(...)".
Tanda kurung biasa digunakan untuk tambahan keterangan, mengapit penjelasan, juga mengapit huruf dan angka yang ada di dalam teks. Untuk kamu yang ingin mengenal penggunaan tanda kurung, simak penjelasan sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) berikut ini.
1. Sebagai tambahan keterangan
Penggunaan tanda kurung yang benar adalah untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan dalam sebuah kalimat. Pada konteks ini, tanda kurung bisa digunakan menandai sebuah singkatan atau menjelaskan singkatan dalam sebuah kalimat. Berikut contohnya:
Ayah belum memperbarui nama-nama di Kartu Keluarga (KK).
Adik baru saja membuat SIM (Surat Izin Mengemudi).
Pertemuan (meeting) dengan teman kantor itu diadakan di Cafe Jardin.
2. Mengapit penjelasan yang bukan bagian dari kalimat
Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Dalam konteks ini, klausa yang ada di dalam kurung menjelaskan bagian yang sebelumnya disebutkan. Berikut contohnya:
Editor’s picks
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
Keterangan itu (lihat Tabel 5) menunjukkan perkembangan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir.
3. Mengapit huruf atau angka di dalam teks
- Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan. Hal ini tidak berpengaruh jika tanda kurung dihilangkan. Berikut contohnya:
Vona berangkat ke kantor menaiki (kereta) MRT.
Ayah baru saja pulang dari dinas di (kota) Bandung.
- Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian dalam sebuah kalimat. Pemerincian ini dilakukan agar sebuah data dapat dilihat dengan uraian yang jelas. Berikut contohnya.
Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.
Dia harus melengkapi berkas pendaftaran sekolah dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir,
(3) rapot, dan
(4) kartu keluarga.
Nah, kini kamu sudah mengetahui aturan penggunaan tanda kurung (...) yang benar sesuai konteks kalimat dalam PUEBI. Ternyata cukup mudah, ya?
Baca Juga: Aturan Penulisan Tanda Baca Petik ("...") dan Petik Tunggal ('...')