5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!

Ajak anak turut bijak dalam bermain sejak kecil

Orangtua kerap gemas ketika melihat mainan-mainan lucu untuk anaknya. Apalagi mainan yang sifatnya edukatif dengan kategori usia tertentu, semakin menggoda para orangtua. Kadang terlupakan bahwa mainan yang orangtua belikan itu bisa membuat anak menjadi penyumbang sampah, lho. 

Dalam rangka mendukung sustainability, orangtua bisa mengurangi mainan anak secara bijak dan perlahan. Bukan berarti anak gak bisa bermain, orangtua justru bisa mengajak anak untuk mengasah keterampilan mereka melalui media lain. Berikut ini beberapa langkah bijak mengurangi sampah mainan anak yang bisa kamu tiru.

1. Ajak anak bermain dengan bahan yang ada di rumah

5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!ilustrasi anak kecil sedang bermain. (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengajak anak bermain dengan bahan-bahan yang ada di rumah. Ini adalah cara bijak untuk mendukung sustainability sekaligus menghemat uang, kan?

Dr. Doris Bergen, seorang profesor psikologi pendidikan di Miami University, mengatakan bahwa anak bisa menggunakan apa pun untuk bermain.

"Mereka akan menemukan tongkat, atau mereka akan menemukan batu, atau mereka akan menemukan benda lain untuk digunakan dalam permainan mereka. Mainan adalah sarana untuk meningkatkan permainan dan membuatnya lebih kreatif dan sering kali lebih elaboratif," ungkapnya dalam laman American Psychological Association.

2. Gunakan sisa kemasan belanja sebagai media permainan

5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!ilustrasi anak kecil sedang bermain. (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Apakah kamu pernah memperhatikan ke mana kah perginya kemasan belanja? Pemakaian kantung belanja milik pribadi memang sedang digalakkan. Namun, gak menutup kemungkinan masih ada orang-orang yang memakai plastik atau kardus.

Nah, sebenarnya kemasan belanja bisa kamu jadikan sebuah alat permainan yang kreatif dan interaktif, lho. Associate Professor, Dr. Barry Kudrowitz, dari University of Minnesota berpendapat bahwa idealnya permainan yang bagus adalah permainan yang sifatnya timeless atau bisa dipakai terus.

"Cardboard box adalah contoh yang bagus. Kita punya box kardus di area meja makan. Itu sudah dimainkan anak-anak berbulan-bulan," ujarnya juga dalam laman American Psychological Association.

Dari kardus, anak-anak bisa mengubahnya menjadi roket. Daripada menggambar di dinding, anak-anak bisa menggambar di kardus, lalu mengguntingnya sesuka hati.

Pernah mendapatkan paper bag bekas makanan cepat saji? Dengan mindset zero waste, maka paper bag tersebut bisa menjadi hand puppet

3. Rolling mainan anak setiap seminggu atau sebulan sekali

dm-player
5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!ilustrasi anak kecil sedang bermain. (pexels.com/cottonbro)

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila sudah terlanjur memiliki banyak mainan? Kurangi beli mainan lagi! Alih-alih membeli mainan baru, orangtua bisa rolling mainan tersebut setiap seminggu atau sebulan sekali.

Dilansir Zero Waste Indonesia, orangtua harus bisa memisahkan beberapa mainan untuk di-display dan sisinya disimpan. Ketika anak mulai bosan dengan mainan yang ada, orangtua bisa menggantinya dengan mainan lain yang sebelumnya disimpan.

Yuk, mulai menahan diri untuk tidak terlalu impulsif membelikan anak mainan. Orangtua yang bijak sama dengan mengarahkan anak mereka pada masa depan yang lebih cerah dan sehat.

Baca Juga: [QUIZ] Pilih Permainan Kartu Favoritmu untuk Tahu Seberapa Jujur Dirimu!

4. Sewa mainan

5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!ilustrasi bermain (pexels.com/Ivan Samkov)

Ini dia cara yang mungkin gak banyak diketahui para orangtua. Ada lho beberapa platform atau penjual yang sengaja menyewakan mainan. Jadi, orangtua gak perlu lagi membeli banyak mainan yang ujung-ujungnya gak terpakai karena si kecil bosan.

Lebih baik sewa mainan dengan durasi tertentu agar anak bisa mengenal berbagai macam permainan. Model sewa mainan seperti ini jadi opsi untuk mengantisipasi kebosanan si kecil tanpa harus beli produk baru.

5. Sesekali ajak bermain ke playground

5 Langkah Bijak Kurangi Sampah Mainan Anak, Asah Kreativitas!ilustrasi playground (pexeks.com/cottonbro studio)

Langkah terakhir agar lebih bijak mengurangi sampah mainan adalah menyediakan waktu untuk bermain di luar dengan si kecil. Contohnya mengajak si kecil mengunjungi playground atau taman di dekat rumah.

Hanya bermodalkan jalan-jalan saja, anak bisa belajar tentang alam. Mulai dari tektur jalanan, tekstur tanah, hingga batu-batu kecil atau tanaman. Kalau ada playground, orangtua bisa mendampingi anak untuk bermain bersama-sama.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah mainan anak. Yuk, mulai terapkan langkah-langkah kecil untuk perubahan besar di masa mendatang!

Baca Juga: 5 Alasan Permainan Tekstur Penting bagi Anak, Bunda Mesti Tahu, Nih!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya