5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayang

Jaga hubungan baik agar anak tak merasa kehilangan orangtua

Ketika menikah dan membangun keluarga, tidak ada satu pasangan pun yang berekspektasi akan bercerai. Namun karena berbagai alasan dan konflik dalam rumah tangga, terkadang perpisahan menjadi hal yang tak terelakkan demi kebaikan satu sama lain.

Tapi yang paling ditakutkan dari perceraian sebenarnya dampak buruknya pada psikologis dan mental anak. Lalu adakah cara untuk mengatasinya? Tentu ada, yang mana kamu dan pasangan sebisa mungkin berpisah dengan baik-baik dan melakukan beberapa tips di bawah ini agar anak tidak hancur mentalnya saat orangtuanya berpisah. Simak baik-baik! 

1. Masing-masing melimpahkan kasih sayang pada anak

5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayangilustrasi keluarga (pexels.com/Vlada Karpovich)

Sebenarnya hal yang bisa menghancurkan mental anak ketika orangtuanya bercerai ialah berkurangnya kasih sayang. Dimana anak menyaksikan keluarganya hancur dan tidak ada lagi yang menyayanginya seperti sebelumnya.

Makanya untuk menjaga mental anak baik kamu maupun pasangan tetap harus memberi anak kasih sayang penuh walaupun tinggal berpisah. Caranya bisa dengan saling bergantian mengurus anak, ada ketika anak butuh, intinya tetap melaksanakan peran sebagai orangtua di hidup anak. 

2. Menjaga hubungan baik ketika berinteraksi di depan anak

5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayangilustrasi keluarga (pexels.com/Anna Shvets)

Anak paling tidak kuat melihat orang yang disayangnya bertengkar atau bermusuhan, dan hal ini juga berlaku jika orangtuanya bercerai. Supaya tidak menjadi trauma pada anak, alangkah baiknya untuk sama-sama menjaga hubungan baik.

Tidak perlu romantis dan saling mencintai seperti sebelum cerai, tapi cukup sebatas akur dan memperlakukan satu sama lain dengan baik. Setidaknya anak melihat orangtua dan keluarganya tetap harmonis, tidak hancur berantakan yang bisa membuatnya sedih. 

Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga yang Dipetik Perempuan setelah Perceraian

3. Tidak menghasut anak untuk membenci salah satu pihak

dm-player
5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayangilustrasi keluarga (pexels.com/Julia M Cameron)

Kalau ingin menjaga kesehatan mental anak setelah bercerai maka jangan buat anak membenci salah satu orangtuanya. Bahkan meskipun perceraian itu disebabkan oleh salah satu pihak, ada baiknya untuk jangan menghasut anak untuk membenci.

Tidak ada untungnya membuat anak membenci orangtuanya sendiri, yang ada ia makin tersiksa karena harus membenci orang yang dulu ia cinta dan respect. Kekecewaan bisa membuat anak trauma, jadi sebaiknya berkata yang baik-baik saja perihal satu sama lain setelah bercerai. 

4. Pelan-pelan beri pemahaman pada anak tentang perpisahan yang terjadi

5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayangilustrasi anak (pexels.com/Cottonbro)

Setiap anak pasti terkejut dan sedih jika orangtuanya bercerai, hal itu wajar dirasakan sebagai anak ketika melihat figur orangtuanya tak lagi bersama. Namun jika ia sudah di usia tertentu yang bisa diajak bicara, maka berilah pemahaman yang baik tentang perpisahan yang terjadi.

Pelan-pelan jelaskan kenapa kamu dan pasangan harus berpisah, bagaimana sikap kalian terhadapnya ke depannya, serta pemahaman tentang perceraian yang justru pilihan terbaik untuk kalian. Jika disampaikan dengan tepat, lama-kelamaan anak akan mengerti dan mencoba menerima kenyataan. 

5. Minta persetujuan anak jika ingin menikah dengan orang baru

5 Cara agar Perceraian Tak Merusak Mental Anak, Limpahkan Kasih Sayangilustrasi orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)

Jika sudah bercerai secara resmi tentu menjadi hak satu sama lain jika ingin menikah lagi. Namun jika ingin melakukannya akan lebih baik jika meminta persetujuan anak terlebih dahulu, karena otomatis pasangan yang dinikahi akan jadi orangtua sambungnya.

Dan dalam hal ini pihak orangtua juga harus menerima apapun keputusan anak, tidak boleh memaksanya untuk membolehkan menikah lagi. Karena ada anak yang tidak masalah jika orangtuanya menikah lagi, tapi ada juga yang tidak rela, bahkan bisa sampai patah hati dan hancur perasaannya melihat sang orangtua bersama orang baru.

Perceraian memang menyedihkan dan sakit, tapi kalau untuk kebaikan satu sama lain maka itulah yang terbaik. Namun meskipun berpisah jangan sampai berdampak buruk pada mentak anak, sehingga perlu untuk melakukan lima tips tadi untuk menjaga kesehatan mental dan psikis anak ketika orangtuanya bercerai. 

Baca Juga: 5 Cara Menyelamatkan Pernikahan yang Sudah di Ambang Perceraian, Sabar

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya