5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxiety

Sampai dewasa anak jadi ragu melangkah karena takut salah

Sudah sepatutnya disadari oleh orangtua bahwa pola asuh dan hal-hal yang diterapkan dalam parenting sangat berpengaruh pada pembentukan diri anak. Bahwa anak yang dari kecil dilarang keras orangtua untuk berbuat salah, bisa terbawa sampai dewasa pemahamannya bahwa dia tidak boleh salah satu kali pun. 

Padahal dalam realita kehidupan, salah itu manusiawi, bahwa semua orang tetap pantas dan ber-value meskipun dirinya pernah berbuat salah. Namun anak yang didoktrin bahwa salah itu jelek tidak memahami hal itu. Ada banyak dampak larang anak berbuat salah seperti lima poin di bawah ini. 

1. Dapat memicu gangguan kecemasan pada diri anak karena takut salah

5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxietyilustrasi anak takut (pexels.com/August De Richelieu)

Perlu diketahui orangtua bahwa larangan yang diterapkan sejak anak kecil bisa berdampak menimbulkan gangguan kecemasan pada dirinya. Misalnya melarang anak berbuat salah, maka dampak jangka panjangnya dapat menimbulkan gangguan kecemasan sampai dia besar. 

Di mana ia cenderung sangat takut untuk berbuat salah, yang mana mungkin pernah dihukum dan dimarahi dulunya saat kecil jika berbuat salah. Dan semakin disadari ada banyak orang dewasa yang seperti ini, cemas berlebihan dan sangat penakut, yang ternyata sejak kecil terlalu banyak dilarang ini itu. 

2. Takut melangkah, mencoba hal baru, ataupun yang di luar kebiasaan

5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxietyilustrasi takut (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dampak larang anak berbuat salah dalam jangka panjangnya ialah takut untuk melangkah. Takut dan tak yakin atas kemampuan dirinya sendiri jika melakukan suatu hal yang baru atau di luar kebiasaan dan zona nyaman. 

Anak yang dari kecil tumbuh dengan larangan dari orangtuanya rata-rata tidak punya kepercayaan diri yang tinggi terhadap diri sendiri. Yang mana hal ini membuat hidupnya sulit ketika dewasa, karena takut melakukan hal baru ataupun mengembangkan dirinya sebab dihantui takut jika salah. 

Baca Juga: 5 Alasan Kualitas Pernikahan Akan Memengaruhi Mental Anak

3. Kurang toleransi terhadap orang lain karena punya patokan 'benar' sendiri

dm-player
5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxietyilustrasi diskusi (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Ketika anak sejak kecil diajarkan tentang benar dan salah, sampai besar dia bisa berpegang teguh pada aturan benar dan salah yang ia pahami dari orangtuanya. Ketika dia dilarang untuk salah dan hanya boleh benar, dampak jangka panjangnya bisa membuat anak tumbuh menjadi sosok yang suka menghakimi. 

Menghakimi kalau orang lain salah atau benar, baik itu perihal sudut pandang pemikiran, sikap, kata-kata, cara kerja dan lain sebagainya.Yang mana hal ini membuatnya menjadi orang yang kaku dan kurang toleransi, padahal yang namanya manusia wajar jika satu atau dua kali berbuat salah. 

4. Berbohong dan menutupi hal dari orangtua

5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxietyilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Cottonbro)

Anak yang tumbuh dengan banyak larangan terutama larangan keras berbuat salah, dampak jangka panjangnya bisa membuat anak jadi tertutup. Tertutup dan suka menyembunyikan hal dari orangtuanya, bahkan berbohong demi kesalahannya tidak ketahuan. 

Karena yang tertanam di pikiran anak ketika dilarang adalah ketakutan, takut dimarahi, dihakimi, atau dihukum saat salah. Sehingga sampai dewasa ketakutan itu tetap ada dan membuat anak rela berbohong jika ia salah, tidak benar-benar paham tentang kenapa ia harus menghindari kesalahan. 

5. Tidak awet berhubungan saat dewasa

5 Dampak Jangka Panjang Larang Anak Berbuat Salah, Menanamkan Anxietyilustrasi pergi (pexels.com/RODNAE Productions)

Dampak jangka panjang juga bisa terpengaruh pada bagaimana anak menjalani suatu hubungan, baik dalam pertemanan, sosial, atau hubungan asmara dengan pasangan. Dimana anak yang didkte untuk tidak boleh salah, menuntut hal tersebut pada orang sekitarnya juga. 

Sebagaimana dia dilarang untuk salah dan melakukan hal dengan tidak sempurna, orang lain juga harus sama effort-nya seperti dia. Yang mana hal ini dapat membuat hubungan yang dijalin jadi tidak awet, bikin pasangan capek ketika diperlakukan dengan ketat sebagaimana orangtuanya dulu. 

Dari lima poin tadi bisa dilihat seberpengaruh itu ternyata cara asuh orangtua terhadap diri anak dalam jangka panjang. Sekarang mungkin baik-baik saja, namun jangan abaikan dampak larang anak berbuat salah dalam jangka panjangnya.

Baca Juga: 6 Hal Ini Dirasakan INFJ Sebagai Anak, Pemikir yang Rentan Kesepian

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya