5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parenting

Bagi jatah hari setiap minggu untuk bergantian mengasuh anak

Meskipun inginnya langgeng sampai tua, tapi jika ternyata di tengah jalan pernikahan harus berpisah dengan pasangan maka tidak ada yang bisa dilakukan selain bercerai dengan ikhlas. Yang mana jika cerainya setelah punya anak, hubungan akan tetap terjaga baik dalam hal mengurus anak.

Sebab, walaupun sudah bercerai namun masing-masing tetap memiliki hak yang sama dalam mengasuh dan mendidik anak, begitu pula dengan anak yang berhak mendapat perhatian dari kedua orangtuanya. Lalu bagaimanakah cara mengasuh anak dengan adil setelah bercerai? Bisa dilakukan dengan membagi tugas parenting, yang mana beberapa poinnya ada di bawah ini. 

Baca Juga: 5 Tips Co-Parenting yang Efektif bagi Anak Broken Home, Catat!

1. Masing-masing mendapat waktu weekend bersama anak

5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parentingilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Berpisah dalam hubungan suami istri bukan berarti tidak berhubungan lagi untuk mengurus anak. Yang mana dalam parenting, kamu dan mantan pasangan mungkin bakal sering bertemu saat weekend untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. 

Karena kalau mau membagi jatah mengasuh anak dengan adil, weekend dengan anak tidak boleh dikuasai salah satu pihak saja, atau juga bisa menentukan jadwal giliran untuk bergantian. Jadi walaupun berpisah rumah, anak tetap dapat merasakan kehangatan keluarga secara lengkap dari orangtuanya. 

2. Atur jadwal untuk mengasuh atau mengurus anak

5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parentingilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Supaya adil dalam mengasuh atau mendidik anak, penting untuk buat jadwal giliran dengan seimbang. Misalnya dalam seminggu bisa dibagi satu sama lain dapat jatah mengurus anak berapa hari, dengan begitu masing-masing bisa memaksimalkan parenting

Karena biasanya parenting antara ibu dan ayah itu berbeda, namun punya peran tersendiri dalam membentuk karakter anak. Jadi gak boleh ada yang egois ingin mendominasi parenting anak, harus saling mengalah dan mengerti porsi jatahnya masing-masing. 

3. Tidak melarang menemui anak selama kondisi memungkinkan

5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parentingilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)
dm-player

Suatu permasalahan besar mungkin sudah menghancurkan rumah tangga kalian, akan tetapi anak tetap berhak bertemu dengan orangtuanya, begitu juga sebaliknya. Sehingga meskipun misalnya hak asuh jatuh padamu saat bercerai, tidak boleh melarang mantan pasangan untuk menemui anak kalian. 

Bersikaplah adil dalam hal mengurus anak, setidaknya perbolehkan ia menemui anak kapanpun ia mau jika kondisi memang memungkinkan. Selain obat rindu antara dia dan anak, juga bentuk kedewasaan dalam menjadi orangtua. 

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Kesepian Setelah Bercerai, Jangan Berlarut-larut!

4. Menyepakati prinsip yang sama dalam mendidik anak

5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parentingilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Sofatutor)

Meskipun sudah bercerai dan putus hubungan, namun dalam mendidik anak sebaiknya saling bekerja sama dengan mantan pasangan. Terutama menyepakati satu prinsip yang sama dalam mendidik anak, baik itu ketegasan terhadap hal-hal yang dilarang atau juga hal utama yang harus dibimbing pada anak. 

Contohnya, kamu dan dia sepakat untuk mengedepankan pendidikan anak dan membuatnya menjadi anak berprestasi, atau sama-sama support mengembangkan bakatnnya, atau lain sebagainya. Keselarasan dalam mendidik anak lebih efektif membentuk diri anak dibanding sama-sama gak mau kalah dan bersaing jadi orangtua terbaik untuk anak. 

5. Menjaga kesan baik di depan anak dengan tidak menjelekkan mantan pasangan

5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parentingilustrasi orangtua bicara (pexels.com/RODNAE Productions)

Walaupun sudah bercerai, namun sebaiknya kamu dan mantan pasangan sama-sama menjaga nama baik di hadapan anak. Jangan ada yang saling menjelekkan atau membongkar aib yang bisa membuat anak membenci orangtuanya sendiri. 

Kenapa hal ini penting dilakukan? Supaya anak terhindar dari trauma dan dampak buruk dari perceraian orangtua. Kalaupun ada kesalahan dan aib mantan pasangan yang menjadi penyebab perceraian, cukup disimpan saja dan biarkan anak mengetahuinya sendiri saat sudah dewasa. 

Pisah rumah setelah bercerai bukan berarti lepas tanggung jawab terhadap anak, atau satu pihak dapat menguasai anak sepenuhnya dalam hak asuh. Uruslah anak dengan adil dalam membagi peran parenting, yang bisa dilakukan dengan lima tips tadi. Dengan begitu baik kamu ataupun mantan pasangan tetap bisa menjadi orangtua terbaik untuk anak meski kondisinya berpisah. 

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Membutuhkan Jasa Babysitter untuk Mengasuh Anak, Catat!

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya