Selama ini sering muncul anggapan kalau anak perempuan lebih dekat dengan ayah daripada dengan ibu. Alasannya macam-macam. Ada yang bilang karena ibu dan anak perempuannya sering beradu argumen, ada juga yang menyebut kalau ayah gak tegaan dengan anak perempuannya.
Belakangan, IDNtimes melakukan survei yang menyasar 24 perempuan dengan rentan usia 23-26 tahun. Ternyata mereka mempunyai jawaban berbeda-beda soal kedekatan hubungan dengan orang tua. Beginilah jawabannya.
"Karena mereka punya kapasitas masing-masing aja."
"Kalau aku alasannya karena ayah pelaut, jadi jarang di rumah. Sekarang pas sudah pensiun pun pemikirannya beda. Pokoknya lebih kompak ke ibu yang dari kecil setiap hari ketemu."
"Soalnya gak ada yang lebih dekat atau engga. Aku kalau cerita masalah ini biasanya sama mama. kalau masalah yang apa cerita sama papa."
"Soalnya aku gak punya cerita rahasia ke mereka. Yang rahasia disimpan sendiri hehehe."
"Soalnya ibu galak."
"Nyokap yang lebih sering di rumah. Jadi lebih dekat ,lebih terbuka dan sharing gitu."
"Tapi mungkin lebih sama ibu. Soalnya kalau minta apa-apa sama ibu. Secara sama-sama perempuan gitu."
"Mmmm mamake gala, susah ngasih duit."
"Ya soalnya seneng aja."
"Lebih nyaman ngobrol sama bapak."
"Aku orangnya cukup privat sebenernya, tapi kalau cerita-cerita lebih sering ke ibuku, nanti baru ibuku yang cerita ke bapakku. Bapakku orangnya kaku sih, gak suka tanya-tanya juga."
"Kami sering petualangan bareng. Sampai sekarang pun kalau ada apa-apa ya ceritanya pasti ke ayah dulu, baru ke ibu. Soalnya, menurutku, ayah adalah orang yang logis memecahkan masalah, sementara mbokku emosional pol."
"Ibu kali ya…"
"Karena lebih enak ceritanya."
"Bapak gue itu dulu galak banget. Orangnya kaku, tipe bapak-bapak Batak hehehehe."
"Aku banyak belajar dari dia jadi perempuan yang kuat dan bisa lakuin apa aja, baik di dalam rumah maupun ruang publik. Meski gak dekat dengan keduanya, tapi aku milih aku lebih dekat sama ibu yang bisa aku percaya jadi teman berbicaraku ketika sudah besar."
"Waktu kecil sering diomelin ibu. Terus kalau habis diomelin dibaik-baikin sama ayah. Kalau udah gede lebih dekat sama ibu soalnya sama-sama perempuan kali ya."
"Dua-duanya dekat, hehehe."
"Kalau pas di rumah dekat sama bapak. Kalau lagi di jauh gini, lebih dekat sama ibu."
"Mungkin karena sesama perempuan jadi kalau ada apa-apa urusan pasti mama jadi tempat nomor satu aku buat "ngadu" atau curhat... Mama orangnya pun terbuka banget dan selalu ngasih aku kepercayaan."
"Deket sama bapak karena cara didik anaknya lembut. Sabar, gak pernah marah. Kalau anak salah atau ada hal yang harus dibicarakan, bapak ngajak ngomong dari hati ke hati. Dengan rendah hati, bapak juga selalu minta maaf kalau ngerasa ada salah sama anak. Selalu ngajarin bersyukur dan selalu ingetin soal ibadah. Kalau mengidolakan ibu karena beliau perempuan perkasa. Aku belajar disiplin dari beliau, belajar jadi perempuan yang mandiri, belajar akan kerasnya hidup, belajar gimana caranya survive saat jatuh agar bisa bangkit."
"Dulu sih waktu kecil ayah, tapi sudah gede jadi lebih dekat sama ibu."
"Karena ayah udah meninggal. Ibu masih ada, tapi kami gak deket dalam hal apa pun."
"Soalnya gak ada alasan buat gak dekat sama dua-duanya. Mereka ngasih sayangnya ke aku sama."
Dari situ muncul empat jawaban. Yang dekat dengan dua-duanya berjumlah lima orang, dengan bapak ada lima orang, dengan ibu ada sepuluh orang, sedangkan gak dekat dengan dua-duanya berjumlah satu orang.
Angka ini membuktikan kalau anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya ini tak bisa digeneralisasi.