10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era Pandemik

Karena ibu yang bahagia adalah kunci anak bahagia

Pandemik yang sudah berlangsung selama hampir 2 tahun ini tentunya memberikan banyak dampak bagi setiap individu. Salah satu yang terdampak namun kerap luput dari perhatian adalah dampak terhadap seorang ibu dan anak, yang hanya bisa menghabiskan waktu di dalam rumah.

Menghabiskan waktu 24 jam penuh di rumah, ibu dituntut untuk bekerja lebih keras lagi menjaga dan merawat seluruh anggota keluarga. Seorang ibu harus bisa menghadirkan suasana dan mood yang bahagia setiap hari di dalam rumah, karena hal itu juga mempengaruhi suasana dan mood seluruh anggota keluarga, termasuk anak.  

Pada workshop dalam acara Bincang Shopee, Samanta Elsener sebagai seorang psikolog anak dan keluarga, membagikan tips tentang cara menjaga kebahagiaan ibu dan anak selama masa pandemik di rumah. Ada bernyanyi dan berolahraga bersama, berikut ini poin lengkapnya.

1. Menjaga koneksi dengan anak

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Menjaga koneksi dengan anak menjadi cara pertama dalam menjaga kebahagiaan di rumah. Dengan adanya koneksi, keterbukaan dan rasa percaya antara ibu dan anak dapat tercipta. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kualitas hubungan dan kebahagiaan. 

Samanta menjelaskan bahwa salah satu cara meningkatkan koneksi dengan anak adalah dengan menatap mata anak. "Cara ini akan meningkatkan hormon oksitosin kita, yaitu hormon perasaan aman. Hormon rasa sayang," ujarnya.

2. Memberikan validasi emosi

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Anak-anak belum secara optimal memiliki kemampuan untuk mengenali dan menjelaskan emosi yang dia rasakan. Sering kali mereka melampiaskannya dengan menangis atau marah. Sehingga ibu memiliki peran untuk membantu anak mengenali dan memahami emosi yang sedang dirasakan. Ibu membantu menarasikan perasaan dan perilaku yang terjadi pada sang anak.  

Samanta menjelaskan bahwa hal ini dapat membuat anak merasa dipahami dan tidak kesepian. Anak jadi merasa terkoneksi dengan ibu, meskipun sang ibu belum memahami kondisi anak. 

"Jadi penting bagi kita juga memahami di balik perilaku anak itu apa sih maknanya. Sehingga kita bisa memberikan validasi yang lebih valid dan lebih konkrit terkait emosi anak," jelas Samanta.

3. Mendengarkan keluh kesah anak

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Orang tua, khususnya ibu menjadi tempat pertama bagi anak untuk mencurahkan keluh kesahnya. Seorang anak harus bisa bercerita kepada ibu tanpa rasa terpaksa. Sehingga sangat dibutuhkan kemampuan seorang ibu untuk mendengarkan dan menerima segala keluh kesah anak. 

Kebutuhan anak untuk didengar dan kemampuan orang tua untuk mendengarkan, harus sudah terjadi sejak anak masih bayi. 

"Karena bayi baru belajar mimik wajah dan belum memahami, tapi dia sudah bisa memotret, memetakan banyak sekali mimik wajah, ketika kita sebagai orang tuanya mengikuti mirroring apa yang dia rasakan," ungkapnya.

Tindakan tersebut menurut Samanta, akan membuat anak merasa ada dipahami ketika orangtua melakukan mirroring atas apa yang dirasakan anak

4. Banyak canda tawa di rumah

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Tertawa dapat memperbanyak produksi hormon endorfin dalam tubuh. Hormon ini berperan sebagai perangsang perasaan senang, dan dapat menghilangkan rasa sakit. Anak-anak yang tumbuh di dalam rumah yang penuh canda tawa, kelak akan  menjadi anak-anak yang bahagia. 

"Bahkan dari hasil penelitian, ketika kita banyak berteriak ke anak, kita memutus neurotransmitter yang katanya berjumlah 86 triliun. Kalau kita membentak, jaringan jaringan kabel ini putus dan ini akan mengurangi koneksi atau rasa kebahagiaan anak bersama ibu," jelas Samanta.

Mengapa peran ibu disoroti? Samanta menuturkan bawa menurut hasil studi di banyak  universitas terkemuka di dunia, terdapat fakta bahwa tidak ada hubungan yang lebih lebih intimate daripada hubungan ibu dan anak.

5. Memiliki rutinitas bermain bersama

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Bermain bersama anak, tentunya dapat meningkatkan bonding dan kedekatan terhadap anak. Ketika bermain, ibu jadi lebih bisa memahami berbagai karakter anak saat menyesaikan permasalahan. 

Berada di rumah saja tentunya dapat menimbulkan rasa suntuk dan bosan. Sehingga kegiatan bermain bersama ini harus dijadikan rutinitas. Ibu dapat berdiskusi dan merencanakan dengan anak mengenai permainan apa yang anak ingin mainkan hari itu. 

dm-player

"Jadi tolong bikin itu bisa direncanakan. Apakah sebulan sekali kita ubah permainannya. Atau mungkin tahun lalu kita sudah bikin rutinitas-rutinitasnya, kita punya filenya, itu bisa kita gunakan dan kita buka lagi. Jadi kita ajak diskusi anak-anak kita juga menyusun rutinitas bersama," tutur Samanta.

Baca Juga: 5 Tantangan Orangtua Muda di Masa Pandemik, Jangan Abai!

6. Membacakan buku sebelum tidur

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Samanta menjelaskan bahwa anak-anak sangat butuh fungsi auditorinya terstimulasi dan terlatih. Hal ini karena selama pandemik dan sekolah menggunakan sistem online, stimulasi yang didapatkan anak hanya berupa stimulasi visual. 

"Suara ibu itu sangat merdu di telinga anak. Bahkan jika anak lagi tantrum, ibu bisa bernyanyi menggumamkan nama anak. Ketika anak tantrum, anak gak fokus dengan apa yang disampaikan ibu, tapi anak fokus dengan irama yang nyanyikan. Hal ini sama dengan ketika ibu membacakan buku sebelum tidur. Ini akan masuk ke subconscious mind anak, dan membuat anak tidur nyenyak. Sehingga esok paginya anak bangun dengan produktivitas dan kreativitas yang meningkat," ujar Samanta.

7. Mengajak anak terlibat di dalam rumah

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Melibatkan anak dalam setiap aktivitas di rumah, dapat membangun hubungan yang harmonis antara ibu dan anak. Pelibatan ini sudah bisa dimulai sejak usia 2 tahun. Samanta menjelaskan, hal ini karena pada saat usia 2 tahun, anak-anak sudah stabil dalam berjalan. 

"Bisa dilibatkan dari mengambil bajunya sendiri untuk ganti baju. Lalu ketika dia mau mandi, perlengkapan-perlengkapannya dia siapkan sendiri, dan nanti kalau udah selesai semua perlengkapan itu disimpan lagi ke tempatnya. Itu sudah jadi langkah kecil yang bisa dilakukan untuk anak-anak usia 2-3 tahun," tutur Samanta.

Samanta juga menambahkan bahwa di usia ini, terjadi perubahan psikososial anak, dimana anak melatih dirinya untuk jadi semakin mandiri. 

"Kalau kita mendelegasikan suatu tugas, itu anak-anak senang banget. Anak-anak jadi merasa “aku tuh dipercaya loh sama orang tuaku”, “aku ternyata satu level yang sama mereka loh, boleh melakukan pekerjaan orang dewasa”, dan itu menambah kedekatan juga antara orang tua dan anak," jelasnya.

8. Bernyanyi dan membuat karya seni bersama

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Quality time bersama anak tentunya dapat mempererat hubungan ibu dan anak, yang juga dapat meningkatkan kebahagiaan keduanya. Menurut Samanta, saat bernyanyi bersama, suara ibu menjadi suara paling medu yang didengar oleh anak. 

Sementara membuat karya bersama sangat penting bagi anak usia di bawah 7 tahun. Hal ini berkaitan dengan melatih sensor dan motorik anak. Karya seni yang dibuat dapat berupa karya sederhana, seperti menggambar, melukis, atau meronce bersama. 

"Ternyata berdasarkan hasil penelitian, ketika anak sensornya terstimulasi dengan baik dan optimal di usia 2 sampai 7 tahun, emosinya pun juga lebih optimal. Dan kalau dengan pendekatan mindfulness, kita sebagai orang dewasa yang sedang mengalami stres, mengoptimalkan quality terhadap indera sensori kita itu akan membuat kita menjadi lebih tenang dan lebih rileks," papar Samanta.

9. Olahraga bersama

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Olahraga juga menjadi kegiatan penting untuk dilakukan selama pandemik. Selain membuat tubuh sehat, berolahraga juga bisa meningkatkan kebahagiaan, karena adanya hormon endorfin yang dilepaskan otak.

"Jangan kita cuma suruh anak kita olahraga, tapi kitanya sendiri mager. Kita yang mengajak, “yuk olahraga bareng”. Kita jadi punya jadwal rutinitas olahraga bareng. Mau itu dance, mau cuma senam-senam kecil di rumah, mau kita jalan kaki keliling Komplek, yang penting kita melakukannya bersama dengan anak-anak," jelas Samanta.

10. Membatasi penggunaan screen time

10 Tips Menjaga Kebahagiaan Ibu dan Anak di Era PandemikBincang Shopee Talkshow & Workshop Rahasia Kebahagiaan Ibu & Anak di Tengah Pandemi. Selasa (21 September 2021). IDN Times/Annisa Nisrina

Membatasi screen time ini tentunya menjadi tantangan sendiri bagi seorang ibu. Pasalnya, saat ini hampir semua hal dilakukan secara virtual menggunakan gadget. Begitu juga dengan sekolah anak.

Sehingga, di sini dibutuhkan komitmen dan kerja sama antara ibu dan anak, serta seluruh anggota keluarga, untuk membatasi penggunaan screen time. Pembatasan screen time membuat ibu maupun anak memiliki waktu luang lebih untuk kegiatan bonding lainnya. 

"Membatasinya saat ini adalah bisa dengan mulai dari jam berapa gak boleh lagi pakai screen. Itu adalah waktunya kualitas bersama keluarga, bersama ibu. Contohnya adalah di atas jam 7 malam gak boleh lagi pegang gadget. Hal ini juga perlu disesuaikan dengan kita sendiri. Setelah itu kita jadi punya waktu bermain. ini akan membuat kondisi kita menjadi lebih intimate lagi, lebih bahagia lagi, lebih terkoneksi lagi dengan anak-anak kita di rumah," tutup Samanta. 

Nah itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu dan anak, agar tetap bisa bahagia di tengah pandemik saat ini. Hal-hal sederhana yang dipaparkan di atas, jika dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan, akan menciptakan hingga meningkatkan suasana bahagia di rumah bagi ibu dan anak.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya