7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risak

Beragam masalah keluarga, lingkungan, dan pergaulan

Banyak anak-anak bahkan sampai usia remaja pernah mengalami aksi perisakan. Hampir sebagian besar anak-anak itu adalah perempuan. Ini adalah masalah yang perlu perhatian, tapi kita harus lihat lebih dulu akar penyebab kenapa ada anak-anak yang berlaku beringas.

Tentu kita semua menentang perisakan dan kekerasan lain. Berikut coba diuraikan alasan yang memicu seorang anak menjadi tukang risak. Tujuan akhirnya adalah untuk menyelamatkan anak-anak dari trauma psikologis.

1. Beragam masalah dalam rumah tangga

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Pixabay

Sangat berbahaya saat lingkungan di rumah tidak sehat. Anak-anak yang mengalami kekerasan oleh anggota keluarga lebih berpotensi menjadi tukang risak dibanding lainnya untuk menunjukkan agresivitas dan luapan emosi.

Seorang anak menjadi tukang risak karena hal itu memberi mereka sebuah kontrol yang tidak diperoleh di rumah. Perasaan rendah diri anak membangkitkan setan yang membisikkan keinginan untuk mendominasi orang lain dengan cara yang beringas.

2. Popularitas dan status sosial

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Daniel Nieto

Banyak dari kita menonton film di mana remaja populer merisak orang lain. Mungkin itu tampak sekadar lucu-lucuan, tapi sebenarnya adalah sebuah untuk mencari status sosial.

Popularitas memberimu kekuatan dan juga efek samping, seperti munculnya rumor dan gosip. Anak yang berada di pusat jejaring sosial biasanya lebih kalem dibanding mereka sedikit ada di luar, maka untuk menjadi pusat perhatian, mereka bertindak agresif.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Korban Bullying Memilih Diam Dibanding Menyuarakannya

3. Tidak ingin terlihat lemah

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/kat wilcox

Kita bisa berasumsi bahwa anak yang kalem dan tidak mencoba untuk merisak orang lain karena dia paham itu tindakan yang tidak pantas. Mereka nyaman dengan posisinya dalam kelompok dan tidak takut kehilangan status sebagai pemimpin.

Tapi saat anak-anak berlaku agresif, mungkin sebenarnya itu adalah tanda kelemahan. Mereka merasa tidak aman dengan tempatnya dalam kelompok dan merespon dengan perisakan untuk menutupi kelemahannya.

4. Tekanan dari anak-anak lain

dm-player
7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Thick and Thin

Kita adalah makhluk sosial dan mencoba menyesuaikan diri dalam kelompok. Maka, tampaknya lebih baik merisak seseorang seperti yang dilakukan anak lain, daripada menjadi target selanjutnya.

Tekanan sosial bisa sangat kuat dan anak-anak kadang merasa tidak punya pilihan selain melakukan hal yang sama, merisak seorang anak lemah yang nampaknya tidak cocok dalam kelompok.

5. Pembalasan atas perisakan yang pernah dialami

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Noelle Otto

Saat anak-anak menjadi korban perisakan, mereka punya tendensi untuk merisak anak lain pada suatu kesempatan sebagai balas dendam. Banyak anak-anak dan remaja yang pernah menjadi korban perisakan mencari balas dendam. Anak-anak itu sering mencari pembenaran atas tindakan yang menyakiti orang lain.

Seringnya anak-anak mencari korban yang lebih lemah untuk dirisak, sehingga hal ini memunculkan lingkaran setan.

6. Kurangnya empati

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Pixabay

Beberapa anak mungkin tampak menikmati merisak atau membuat lelucon yang menyerang karena mereka kurang empati. Anak-anak ini juga tidak paham tentang rasa sakit yang mereka sebabkan. Maka, para orang tua berperan penting untuk mengajari kecerdasan emosional pada anak-anaknya.

7. Kurangnya perhatian

7 Alasan Kenapa Seorang Anak Bisa Tumbuh Menjadi Tukang Risakpexels.com/Agung Pandit Wiguna

Anak-anak membutuhkan cinta dan perhatian dari orang dewasa, mereka perlu diperhatikan. Saat anak-anak merasa seolah diabaikan, maka akan memicu sikap agresif, termasuk merisak orang lain.

Anak-anak mencoba untuk memperoleh perhatian dan pengakuan dari orang tuanya, tapi mereka sebenarnya tidak tahu untuk melakukannya dengan cara yang benar. Seorang anak terabaikan menjadi tukang risak sebagai bentuk pelampiasan.

Apakah kamu pernah dirisak oleh seseorang saat kamu kecil? Bagaimana sikap orang tua jika mengetahui bahwa anaknya adalah tukang risak?

Baca Juga: 6 Film tentang Bullying Ini Wajib Kamu Tonton Sekali Seumur Hidup

Bayu Widhayasa Photo Verified Writer Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya