5 Dampak Negatif jika Terlalu Sering Memuji Anak, Sewajarnya Aja!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti halnya berbagai hal lain yang jika dilakukan berlebihan akan memberi dampak negatif, begitu pula dengan memberikan pujian kepada anak.
Meski anak kita memang pasti akan selalu terlihat hebat dan luar biasa dibanding anak lain, menahan diri untuk gak langsung memberikan pujian pada perbuatan atau hasil karya mereka bisa jadi kebiasaan baik yang berpengaruh hingga mereka dewasa.
Sebaliknya, gampang banget memuji dan membuat anak merasa bangga pada dirinya akan memberikan beberapa dampak negatif yang mungkin aja bisa terbawa hingga mereka tua nanti.
Ini nih lima dampak negatifnya yang pasti gak kita inginkan sebagai orangtua.
1. Anak terbiasa merasa cukup dan enggan berusaha lebih
Gampang memuji anak atas apa yang mereka lakukan akan membuat mereka mudah puas. Dalam beberapa hal, ini bisa berefek pada keengganan mereka untuk berusaha lebih baik lagi. Anak jadi merasa apapun yang mereka lakukan sudah cukup baik.
Jika diteruskan, anak akan terus merasakan perasaan ini dalam berbagai aspek kehidupannya sehingga kelak mereka jadi orang yang memilih untuk berusaha seadanya dan enggan bersusah payah untuk sesuatu.
2. Anak jadi mudah sombong dan merasa sebagai yang paling baik
Perbuatan dan atau hasil karya anak yang terpuji dan baik memang harusnya kita apresiasi. Namun, langsung memuji tanpa berusaha menanyakan perasaan anak, di mana mereka belajar melakukan hal itu, dan lain sebagainya, akan membentuk kepribadian anak yang mudah sombong.
Anak yang sombong suka banget memamerkan kelebihan mereka di depan orang lain. Tujuannya gak lain adalah untuk mendapat pujian. Ini karena mereka cenderung fokus pada hasil akhir tanpa mementingkan proses yang dilalui.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Tidak Anti dengan Kritik, Boleh Dicoba!
3. Menganggap remeh suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan
Editor’s picks
Saking seringnya dipuji, seorang anak bisa berubah menjadi sosok yang gampang meremehkan berbagai pekerjaan atau tugas harus mereka lakukan. Sebab, mereka yakin apapun hasilnya, orangtuanya tetap akan memberikan pujian.
Jangan salahkan orang lain kalau anak sering asal-asalan dan enggan berusaha untuk melakukan sesuatu demi mendapat hasil yang terbaik. Itu karena mereka sudah terbiasa dengan usaha seminimal mungkin.
4. Merendahkan hasil karya atau perbuatan baik yang dilakukan anak lain
Mendapat pujian hampir di setiap kesempatan juga bisa mendorong anak untuk memiliki sifat negatif. Salah satunya yaitu gampang memandang rendah anak lain.
Karena merasa apa yang mereka lakukan selalu baik dan mendapat pujian, seorang anak bisa dengan mudah merasa wajar untuk merendahkan temannya. Apalagi, jika anak tersebut gak berhasil mendapat pujian seperti dirinya.
Hati-hati, jika dibiarkan sikap seperti ini bisa membuat anak gampang menjatuhkan mental anak lainnya, lho.
5. Gak bisa menerima kritik dan masukan
Karena selalu mendapat pujian, anak akan susah menerima kritik dan masukan. Mereka terbiasa dipuji dan dielu-elukan dalam berbagai kesempatan sehingga sebuah kritik bisa sangat menyakitkan baginya.
Cobalah sesekali untuk hasil karyanya yang kurang bagus, bunda dan ayah memberikan penjelasan soal bagian yang perlu dibenahi. Kemudian ajak anak bersama-sama untuk memperbaikinya. Lalu minta anak membandingkan dengan karyanya sebelumnya. Bukankah ketika sudah diperbaiki ternyata bisa lebih baik lagi?
Walaupun anak kita selalu berhasil membuat kita bangga, berlebihan dalam memberikan pujian nyatanya gak baik untuk pembentukan pola pikirnya. Berikan selalu stimulasi dan dorongan untuk melakukan lebih baik jika mampu.
Fokuslah pada proses ketimbang selalu memuji hasil akhir. Siap, bund?
Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.