Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamu

Tetap jaga komunikasi dengan orangtua ya

Akan ada satu waktu seorang anak pergi jauh meninggalkan orangtua untuk meneruskan pendidikan atau membangun bahtera rumah tangga. Rasa sedih pun tak mampu dihindari oleh anak dan juga orangtua.

Namun, tahukah kamu bahwa kondisi berlarut yang dialami oleh ayah dan ibu akan berujung pada sebuah sindrom? Untuk itu, kamu perlu tahu faktanya berikut ini.

1. Sejatinya apa itu Empty Nest Syndrome?

Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamuimdb.com

Sesuai dengan namanya, sindrom ini mengambil perumpamaan sarang yang kosong ditinggal oleh anak burung yang telah mampu terbang sendiri. Begitu pula yang dialami sebuah keluarga. Orangtua melepas anaknya yang menempuh pendidikan di luar kota ataupun menikah.

Mereka yang yang ditingalkan oleh anaknya akan merasakan guncangan psikologi dan emosi seperti merasa sedih, tertekan atau bahkan duka cita. Kondisi itu yang yang merupakan gambaran dari sindrom tersebut.

2. Apakah hanya seorang Ibu saja yang terkena sindrom?

Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamupixabay/pixel2013

Pada umumnya, Empty Nest Syndrome diderita oleh wanita terlebih yang bagi yang mengabdikan hidup sebagai ibu rumah tangga. Itu terjadi lantaran hampir sebagian besar waktu dihabiskan bersama dengan putra-putri mereka. Namun, bukan berarti pria tak bisa terserang sindrom ini lho. 

Dalam beberapa kasus, ayah juga merasakan gejolak perasaan saat anak tak lagi bersama dengannya. Namun, jumlah kasusnya tak sebesar dengan yang menimpa seorang ibu. Meski begitu, ayah termasuk pihak yang merasa begitu kecewa. 

Seperti dilansir Psychologytoday.com, Helen M. DeVries, seorang profesor psikologi dari Wheaton College dalam penelitiannya menyebut bahwa pria kurang siap dalam urusan transisi emosi dan merasakan kekecewaan karena tak banyak waktu dihabiskan bersama buah hati. 

3. Gejala yang muncul dari 'Empty Nest Syndrome'

Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamuimdb.com
dm-player

Tidak ada ukuran pasti kapan orang tua akan mengalami sindrom tersebut. Namun, menurut Nadya Pamesrani, psikolog klinis dewasa dari Rumah Dandelion menuturkan bahwa ibu maupun ayah kemungkinan terkena Empty Nest Syndrome jika selama dua tahun tak bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Ada beberapa gejala yang bisa mengindikasikan orangtua menderita sindrom tersebut. Pertama, orangtua merasa tidak punya tujuan hidup. Jika sehari-hari disibukkan dengan mengurus anak maka saat tak ada lagi mereka di rumah orangtua merasa kehilangan kesibukan dan rindu akan kebiasaan di waktu sebelumnya. Inilah yang membuat ibu dan ayah merasa kehilangan tujuan dari hidup karena kehampaan itu.

Kedua, orangtua merasa cemas secara berlebihan kepada anaknya. Memang rasa rindu orangtua tak bisa terbendung pada buah hatinya ketika tak lagi tinggal bersama. Namun, menanyakan kabar setiap saat justru malah akan memperburuk hubungan dan kondisi psikis orangtua.

Ketiga, timbul rasa sedih dan frustasi yang tak bisa terkontrol. Rasa sedih, marah dan frustasi memang wajar dirasakan ketika anak sudah menjejaki kehidupan baru sendiri. Namun, adalah hal yang buruk jika terus terlarut dalam perasaan itu. Umumnya, mereka tidak menunjukkan kondisi itu pada orang lain dan cenderung menyimpannya sendiri.

Baca Juga: Sadar Gak, 3 Kalimat Sederhana Ini Jarang Kamu Ucapkan ke Orang Tua

4. Dampak yang bisa terjadi pada orangtua yang mengidap sindrom ini

Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamupixabay/Free-Photos

Sejatinya, orang tua yang mengalami kekosongan tanpa kehadiran anak dapat mengambil keuntungan dari ini. Jeffrey Arnett, seorang psikolog dan penulis buku Getting to 30 dalam lansiran Nytimes.com mengungkapkan bahwa fase anak memulai hidup baru adalah kebebasan bagi para orangtua. Namun, umumnya yang sering terjadi adalah mereka rentan mengalami depresi, permasalahan rumah tangga, dan krisis kepercayaan diri. 

5. Ini yang perlu anak lakukan ketika orangtua mengidap 'Empty Nest Syndrome'

Anak Rantau, Ini Bahaya 'Empty Nest Syndrome' bagi Orangtuamuimdb.com

Ketika ayah dan juga ibu menderita sindrom ini peran orang terdekat menjadi sangat berarti untuk membuat diri mereka pulih, salah satunya anak. Sebisa mungkin anak meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan orangtua. Sempatkan untuk menelepon sekedar menanyakan kabar atau mendengarkan cerita mereka. 

Jika ada waktu senggang agendakan waktu untuk pulang dan melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama orangtua. Ambil momen ketika lebaran dan juga libur tahun baru dengan mengajak mereka berkunjung ke taman wisata atau sekedar melakukan kebiasaan yang dulu sering dilakukan.

Dalam kehidupan selalu ada momen perpisahan dengan orangtua. Namun, selagi mereka masih ada hendaknya kamu untuk tetap menyayangi meski kini tak lagi berada di bawah atap yang sama. Jadi sudah menelfon ayah dan ibu hari ini?

Baca Juga: Suka Bikin Trenyuh, 14 Nasihat Ibu yang Kamu Rindu Saat di Perantauan

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya