Jangan Dimarahi, Ini 5 Cara Ampuh Mengatasi Anak yang Malas Belajar
ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada anak yang selalu bersemangat pergi ke sekolah, selalu mendapatkan nilai tinggi, dan memiliki motivasi dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar. Sedangkan, sebagian lainnya mungkin tampak tidak tertarik dan kurang fokus dalam pelajaran.
Tak sedikit orangtua yang menjadi frustasi karena anaknya malas dan tidak menunjukkan ketertarikan dalam belajar. Sebagai orangtua, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang bisa kamu lakukan dalam menghadapi anak yang malas dan bagaimana membangkitkan minat anak dalam belajar.
Ada banyak hal yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak meningkatkan minat belajar. Berikut adalah beberapa tipsnya yang dirangkum dari laman Bright Hub Education dan Educationcorner.
1. Buat atmosfer yang mendukung
ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/olia danilevich)Untuk membantu anak agar tidak malas belajar. Pastikan kamu menyediakan fasilitas untuk anak mengembangkan kebiasaan belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah yang baik.
Misalnya, tentukan area rumah khusus untuk mereka belajar dan sediakan meja serta peralatan tulis di sana. Tetapkan waktu setiap hari untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan sekolah, seperti tepat setelah sekolah atau malam hari. Buat anak fokus belajar dengan menghindarkan distraksi, seperti suara televisi atau HP.
2. Fokus pada minat anak
ilustrasi anak sedang membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)Ketika anak-anak melakukan pembelajaran di bidang dan mata pelajaran yang diminati, pembelajaran menjadi terasa menyenangkan dan anak-anak mau lebih terlibat dalam pembelajaran. Ada baiknya orangtua benar-benar membantu anak menjadi pembelajar yang baik, dorong dia untuk mengeksplorasi topik dan mata pelajaran yang membuatnya tertarik.
Sebagai contoh, jika anak memiliki minat pada dinosaurus, berikan anak buku yang menarik tentang dinosaurus. Selanjutnya, minta anak mengidentifikasi lima dinosaurus favoritnya dan jelaskan mengapa dia memilihnya. Perlahan-lahan, kamu bisa memberikan beberapa topik sains lainnya yang menarik untuk membangkitkan minat anak pada sains.
Baca Juga: 5 Jenis Hewan yang Cocok Dipelihara Anak-anak, Jangan asal Pilih!
3. Tetapkan ekspektasi yang realistis
Editor’s picks
ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Penting untuk membantu anak menetapkan ekspektasi. Bantu mereka untuk selalu fokus pada peningkatan alih-alih mengharapkan kesempurnaan. Misalnya, jika nilai ujian matematika anak hasilnya selalu di bawah rata-rata, buat target berupa meningkatkan nilai mereka di angka rata-rata atas, tidak harus sempurna.
Sebab, menetapkan target sempurna dari anak yang sebelumnya selalu mendapatkan nilai di bawah rata-rata dikhawatirkan justru membuat anak tidak percaya diri atau pesimis. Dengan fokus pada peningkatan, anak akan sadar bahwa dirinya mampu saat mendapati nilainya mengalami peningkatan, yang kemudian akan memacu semangat anak untuk belajar lebih baik dan membuktikan kemampuannya.
4. Perkenalkan berbagai jenis gaya belajar dan bantu anak menemukan yang paling sesuai
ilustrasi ibu menemani anak belajar (pexels.com/Julia M Cameron)Tidak ada gaya belajar yang cocok diterapkan untuk semua anak. Beberapa anak memiliki gaya belajar yang dominan, sementara yang lain lebih memilih untuk belajar menggunakan campuran gaya belajar. Dengan membantu anak menemukan gaya belajar yang cocok untuknya, artinya anak dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas pembelajarannya.
Secara umum, ada tujuh macam gaya belajar: visual, auditori, verbal, fisik, logika, sosial, dan soliter. Misalnya, anak-anak dengan tipe pembelajar visual akan lebih mampu menerima pelajaran dengan melihat bagaimana segala sesuatu bekerja. Lalu, anak-anak dengan gaya belajar auditori dapat belajar dengan lebih baik saat mendengarkan materi yang diajarkan. Untuk mengetahui gaya belajar yang paling cocok, orangtua mungkin perlu mengeksplorasi dan menggunakan berbagai jenis gaya belajar.
5. Berikan bimbingan positif
ilustrasi ibu sedang menasihati anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)Jadikan belajar dan sekolah sebagai pengalaman positif. Artinya, kamu perlu berbagi pengalaman positif yang kamu miliki saat masih anak-anak serta berfokus untuk memiliki sikap positif saat membantu anak belajar. Bantu anak menyadari bahwa ia memiliki kekuatan dan berikan pujian pada waktunya. Ini akan membantu anak merasa nyaman meminta bantuan padamu dan terbuka perihal masalah yang mungkin mereka hadapi di sekolah.
Meskipun kamu perlu memberikan pujian di waktu yang tepat, tetapi kamu juga harus selalu jujur dan bisa menunjukkan kesalahan sehingga anak memiliki kesempatan untuk terus memperbaiki dirinya sendiri. Selalu pertahankan pendekatan positif daripada negatif atau terlalu kritis.
Mengubah anak yang malas belajar tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan kesabaran dan usaha, kamu dapat mendorong anak untuk mau belajar. Jangan segan untuk berkonsultasi pada guru anak untuk mendorong motivasi.
Baca Juga: 5 Manfaat Gadget untuk Anak, Bisa buat Belajar dan Gak Melulu Buruk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
