Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

Orangtua wajib paham

Banyak orang dewasa menilai bahwa kehidupan anak-anak penuh dengan kebahagiaan. Tetapi kenyataannya, anak-anak juga dapat merasakan stres akibat lika-liku kehidupan sama seperti orang dewasa pada umumnya. Bahkan, anak-anak sering kali memiliki pemicu stres yang unik dan tidak disadari oleh orang dewasa.

Penyebab stres masa kanak-kanak sebenarnya sangat nyata. Tetapi karena ketidakdewasaan mereka, mereka belum menyadari perasaan stres ini, serta belum mempelajari keterampilan untuk mengatasi stres. Bahkan, anak-anak tidak memiliki bahasa untuk menjelaskan perasaan mereka kepada orang yang lebih dewasa. Sehingga, ini menjadi tanggung jawab orangtua untuk mengawasinya dan membantu anak menghilangkan stres.

Berikut beberapa tanda umum stres pada anak yang sering kali terlewatkan, dilansir dari laman Huffington Post dan Verywell Family.

1. Agresi yang meningkat

Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikanpexels.com/mohamed Abdelgaffar

Saat mengalami stres, beberapa anak ada yang bereaksi dengan agresi fisik, seperti menggigit, menendang, dan memukul; atau agresi verbal, seperti berteriak atau menyebut nama. Anak yang sedang merasa stres juga cenderung kesulitan menyelesaikan tugas yang membutuhkan kesabaran.

Setelah melihat tanda ini pada anak, tentunya kamu harus segera berbicara dengan anak. Jika ini tidak membantu, cobalah gunakan buku untuk membantu memicu percakapan yang bermakna, atau berkonsultasilah dengan ahli, seperti psikolog atau terapis.

2. Gangguan makan atau tidur

Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikanunsplash.com/zhenzhong liu

Saat anak berada di bawah situasi stres, ia akan mengalami kegelisahan dan kekhawatiran yang mengganggu kebiasaan tidur. Seperti, sulit tidur, tidur terlalu malam, bangun terlambat, atau kebanyakan tidur.

Selain itu, tanda lain dari stres bisa berupa perubahan kebiasaan makan yang tiba-tiba, apakah makan lebih sedikit atau lebih banyak. Mengetahui akar kecemasannya, umumnya dengan bantuan psikolog atau konselor anak dapat meringankan perilaku ini.

Baca Juga: Waspada! Ini 5 Jenis Gangguan Mental yang Bisa Dialami Anak

3. Perilaku hiperaktif

dm-player
Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikanpexels.com/August de Richelieu

Ketika anak-anak tidak dapat mengatasi stres yang mereka rasakan, mereka akan melepaskan energi negatif. Sering kali, anak akan mengamuk, kabur, atau terus-menerus tidak patuh. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, jangan buru-buru menilai anak nakal, karena bisa jadi ini adalah cara untuk mengingatkan orang dewasa bahwa ada masalah pada anak.

Bantu anak menyalurkan energi negatif dengan cara yang positif dan menenangkan, seperti latihan pernapasan dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, peregangan, yoga, atau membuat karya seni.

4. Keluhan fisik

Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikanpixabay.com/RachelBostwick

Beberapa gejala fisik juga bisa menjadi tanda stres, seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika seorang anak sering masuk Unit Kesehatan Sekolah (UKS), mengeluh sering sakit perut atau sakit kepala, atau jika keluhan ini meningkat dalam situasi tertentu, bisa jadi anak mungkin mengalami stres yang signifikan.

Untuk itu, kamu perlu mengenali kapan tanda-tanda ini muncul, misalnya sebelum ujian atau tiap kali hendak mengunjungi tempat tertentu. Cara ini akan sangat membantu kamu mengenali faktor pemicu stres pada anak dan menemukan solusinya.

5. Menolak ke sekolah

Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikanpixabay.com/macmao

Anak-anak sudah paham bahwa mereka harus pergi ke sekolah. Bahkan, biasanya anak-anak bersemangat ke sekolah karena ingin bertemu teman mereka, guru, atau pelajaran favorit. Namun, jika ada sesuatu yang membuat mereka stres di sekolah, mereka mungkin ingin menghindari penyebab stres tersebut dengan tetap tinggal di rumah.

Tanyakan kepada anak atau guru apakah ada yang mengganggu anak di sekolah. Misalnya anak mengalami bullying, ujian yang akan datang, tidak menyukai pelajaran tertentu, atau bangku yang dirotasi.

Menyadari perubahan dalam perilaku anak akan lebih membantumu menangkap masalah sebelum hal itu berdampak lebih jauh pada anak. Jadi, jika kamu melihat tanda-tanda tersebut pada anak, segera ambil tindakan untuk mencari tahu pemicu stres dan cara mengatasinya.

Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sejak Jauh Hari

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya