5 Penyesalan yang Sering Dirasakan Orangtua, Hindari Selagi Bisa!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua bisa terasa sangat sulit. Bahkan, terkadang kita dihadapkan pada momen di mana kita merasa menyesal dengan apa yang kita lakukan.
Karena itu, kamu perlu banyak belajar dari orang lain sebelum hal-hal yang tidak kamu inginkan benar-benar terjadi padamu. Termasuk seputar apa saja yang bisa membuat kamu menyesal sebagai orangtua. Di bawah ini akan dijelaskan satu per satu hal-hal yang sering disesali orangtua.
1. Tidak meluangkan cukup waktu untuk anak-anak
Begitu banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan aktivitas di luar rumah sehingga mereka kurang bisa meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Sampai akhirnya, orangtua menyesal karena telah melewatkan banyak waktu berkualitas bersama anak.
Namun, meskipun kamu tidak memiliki banyak kesempatan untuk menemani anak-anak, bukan berarti anak lantas akan kekurangan perhatian. Kamu tetap bisa menemukan cara-cara kecil untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak pada hari-hari yang sangat sibuk, seperti berjalan-jalan setiap pagi, membaca buku sebelum tidur, mainkan permainan, atau makan malam sambil mengobrol. Kegiatan ini tidak menghabiskan banyak waktu, tetapi akan memberi orangtua dan anak kesempatan untuk saling terhubung.
2. Mengabaikan emosi anak
Anak-anak punya kebutuhan emosional yang berbeda dari orang dewasa. Sayangnya, kebanyakan orangtua mengabaikan hal ini dan kemudi menyesal di kemudian hari.
Orangtua yang baik seharusnya mau melihat dengan penuh kasih sayang saat melihat anak mereka menangis, merengek, marah, atau sedih. Namun, banyak juga orangtua yang justru langsung menyuruh anak mereka diam tanpa mau mencari tahu lebih dalam apa yang terjadi pada anak. Akhirnya, ini membuat anak cenderung memendam emosinya sendiri.
Baca Juga: 7 Jurusan Kuliah yang Masih Dianggap Paling Bikin Orangtua Bangga
3. Tidak mengungkapkan kasih sayang
Editor’s picks
Mengungkapkan kasih sayang pada anak-anak adalah cara termudah untuk membuat mereka merasa aman, dicintai, dan dihargai. Sebaliknya, jika orangtua tidak mengungkapkan rasa sayang pada anak, kemungkinan ini akan menjadi penyesalan dalam jangka panjang.
Tidak semua anak tahu bahwa orangtua menyayanginya jika hal ini tidak diungkapkan. Akibatnya, mereka mungkin tidak merasa cukup berharga atau disayangi orangtua. Selain itu, tidak mengungkapkan kasih sayang juga bisa memengaruhi kehangatan hubungan orangtua dan anak.
4. Tidak mendengarkan anak-anak
Sering kali orangtua memaksa anak-anaknya untuk mendengarkan apa yang mereka katakan. Namun, coba ingat-ingat kembali berapa kali kamu mendengarkan anak-anakmu dengan serius? Entah itu penjelasan, curahan hati, obrolan ringan, semuanya penting untuk didengarkan.
Karena merasa tidak didengarkan, akibatnya anak mungkin akan jadi lebih tertutup dan enggan memberi tahu apa pun lagi pada orangtua hingga dewasa nanti. Hal ini tentunya memberikan rasa penyesalan yang dalam. Untuk menghindari hal ini, budayakan mendengarkan anak secara aktif sejak dini agar mereka tahu bahwa apa yang ia katakan penting bagi orangtua.
5. Bertahan dalam hubungan yang buruk demi anak-anak
Terkadang, orangtua memilih bertahan dalam hubungan yang tidak sehat dengan alasan demi kebaikan anak-anak. Akhirnya, mereka justru melibatkan anak-anak semakin dalam pada hubungan yang tidak baik.
Padahal, sering kali anak tidak ingin melihat hal tersebut terjadi pada kedua orangtuanya. Bahkan, menyuguhi anak dengan drama keluarga yang tidak sehat mungkin akan memberikan pengaruh buruk bagi mental mereka. Karenanya, banyak yang kemudian sadar bahwa mereka telah membuang banyak waktu untuk hubungan yang tidak layak dan kemudian menyesalinya.
Jangan sampai penyesalan yang teramat dalam terjadi padamu dan kamu tidak bisa memperbaikinya. Untuk itu, selalu evaluasi pola asuhmu dan mulailah perbaiki satu per satu.
Baca Juga: 5 Tindakan Orangtua yang Hambat Prestasi Anak dalam Drama 'Penthouse'
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.