#MahakaryaAyahIbu: Kutempuh Segala Rintangan Hanya Untukmu, Malaikatku

Tegasi alur, dengarkan perkataan mereka.

Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik. 


Jangan ubah dirimu hanya karena pertemanan. Sungguh, sesuatu yang kekal hanya nasihat dari orangtua mu.

Aku adalah seorang gadis yang hidup ditengah hiruk pikuk kota Metropolitan. Sebuah pilihan yang tidak ingin kupilih, sebuah perjalanan yang terasa amat letih. Satu hal, aku memiliki 2 malaikat dalam hidupku. Ayah dan Ibuku. Terlihat dalam realita, terlebih dalam kota Metropolitan. Sosok kedua malaikat itu hampir sirna yang terkikis oleh sosok seorang 'Teman'. 

Tragedi terbesar, sosok mereka yang mulia dan penuh kasih sayang. Berpeluh-peluh mencari nafkah di tengah ramai dan bising nya kota Metropolitan. Tak dihargai, oleh putra/i kebanggaan mereka. Aku, seorang gadis dari keluarga biasa. Dengan tujuan hidup, memberikan yang terbaik untuk 2 malaikat yang aku miliki. Menjadi yang terhebat untuk 2 malaikat yang aku kasihi. Menjadi gadis tangguh untuk 2 malaikat yang aku cintai.

Kini, aku duduk di bangku kuliah. Selepas masa SMA, aku gencar mencari beasiswa. Bertekad pada satu hal, berikan yang terbaik untuk mereka. 

Jangan malu untuk menjadi mandiri dan menjadi beda. Percayalah, dibalik sikap itu sudah tertanam hal-hal baik pada nurani mu. Upaya dari kedua Orang tua mu.
dm-player

Seorang teman berkata kepadaku bahwa hidupku terlalu keras, dengan keadaan keluarga yang masih berkecukupan. Kujelaskan tujuanku dalam hidup, namun teman itu pergi. Teman, datang silih berganti, cepat datang dan cepat pergi. Tersisa hanya 2 orang yang setia menemani dan mendukung setiap langkahku. Siapa dia? Kedua malaikatku, Ayah dan Ibu.

Aku pernah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku. Prioritaskan teman daripada keluarga. Setelah aku terjebak dalam suatu keadaan, aku percaya bahwa prioritasku salah. Sejak saat itu, aku ubah seluruh pandanganku. "Keluarga adalah Prioritas yang Paling Utama." 

Hal terbaik, aku belum salah dan terlampau begitu jauh. Karena kemana pun kaki ini melangkah, kedua malaikat ku selalu berada dibelakangku. 

Jadilah dirimu sendiri, jangan pedulikan perkataan teman. Karena teman yang baik adalah teman yang tidak akan pergi saat ia tahu apa tujuan terbesar dalam hidupmu.

Aku percaya pada tiap tutur kata yang keluar dari kedua orang tua ku. Mereka ada, sekalipun dalam rintangan kehidupan tersulit. Sekalipun dalam kerapuhan dalam bathin. Sekalipun dalam kegelisahan tentang hidup. Merekalah yang selalu ada. Simak apa yang terucap dari bibirnya, dengarkan, lakukan. Jadilah yang terbaik untuk mereka, karena mereka telah memberikan segala yang terbaik untukku. Jadilah mandiri walau tanpa perintah, mandiri rupa karakter. Jadikan dirimu berkarakter, karena karakter upaya dari mereka yang berhasil mendidikmu sejak dalam pangkuan.

Lakukan yang terbaik, dan jadilah yang terbaik. Persembahkan terbaik, untuk mereka yang terbaik.

Untuk Ayah dan Ibu, inilah mahakaryaku dari hasil jerih payahku sendiri. Kutulis sebaik kata sebagai cerminan arti dirimu di dalam hidupku. Yang sedia menjadi perisai guna melindungi anakmu. Yang sedia menjadi anak tangga guna menjembataniku untuk mencapai puncak. Yang sedia menjadi cermin sebagai tempat ku berkaca, melihat sikap dan kemampuan.

Untuk Ayah dan Ibu, mahakarya ini ku buat atas saran-saranmu. Segala nasihatmu, tertampung dalam memori ku. Beribu terimakasih kurasa tak cukup untuk menjelaskan betapa beruntungnya aku memiliki kalian. 

Kujanjikan, kulakukan yang terbaik. Hanya untuk kalian.

Eka Syahfitri Photo Writer Eka Syahfitri

Salah satu mahasiswi di Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Berupaya melakukan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya