5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatan

Pelajaran penting bagi para orangtua millennials

Wonderful Life adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh penulis Amalia Prabowo. 

Film yang rilis tahun 2016 ini merupakan proyek pertama Rio Dewanto sebagai produser dan dibintangi oleh Atiqah Hasiholan, Sinyo, Lidya Kandou, Alex Abbad dan sederet aktor dan aktris ternama Indonesia lainnya.

Wonderful Life bercerita tentang Amalia (Atiqah Hasiholan) wanita karier yang perfeksionis yang berambisi membuat anaknya menjadi siswa berprestasi hingga membuat sang anak tertekan. 

Tak hanya akting keren para pemain, film ini juga sarat dengan ilmu parenting yang penting untuk para ibu millennial. Apa sajakah itu?

1. Menyayangi anak bukan dengan mendikte dan memaksakan kehendak

5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatanyoutube.com/Wonderful Life Movie

Amalia selalu memaksa Aqil untuk melakukan segala hal yang membuat prestasinya di sekolah meningkat. Bahkan, untuk sekedar menunggu sang ibu di dalam mobil pun Aqil harus belajar dan fokus kepada buku pelajaran. 

Momen indah saat bepergian yang seharusnya dihabiskan untuk menikmati alam pun, tak pernah dirasakan Aqil meskipun ia sangat ingin melakukannya.

Menyayangi anak bukan dengan cara mendikte dan memaksakan kehendak anak. Memang, anak belum mempunyai kemampuan untuk memutuskan suatu hal tetapi setidaknya dengan mendengar keluh kesahnya akan suatu hal yang tak disukainya atau yang ingin dia lakukan akan membuatnya merasa disayangi dan dicintai.

2. Jangan melarang anak untuk bermain karena itulah dunianya

5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatanyoutube.com/Wonderful Life Movie

Tak hanya menggambar, Amalia selalu melarang Aqil melakukan hal-hal yang menurutnya tidak berpengaruh pada prestasinya termasuk bermain. 

Bahkan, hanya untuk sekedar bercerita dan bercanda pun Aqil dilarang karena dianggap berisik dan tidak penting. Kegiatan Aqil sehari-hari hanya belajar, belajar dan belajar agar Aqil menjadi anak yang berprestasi.

Dunia anak adalah bermain. Dengan melarangnya bermain secara tidak sadar kita telah merampas haknya bahkan bisa menghambat tumbuh kembangnya. Karena bermain merupakan salah satu stimulan untuk mengoptimalkan kecerdasan motorik dan kognitif seorang anak.

3. Kecerdasan bukan hanya di bidang kognitif tetapi berbagai bidang lain yang harus digali dan dikembangkan

5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatanyoutube.com/Wonderful Life Movie
dm-player

Meskipun Amalia tahu potensi anaknya dibidang seni rupa, ia justru melarang Aqil untuk menggambar dan menyuruh Aqil fokus belajar agar nilai mata pelajarannya meningkat. 

Amalia semakin bingung ketika pihak sekolah menyatakan bahwa kemampuan Aqil di bidang akademik di bawah rata-rata sehingga besar kemungkinan akan tinggal kelas.

Kecerdasan selalu identik dengan bidang kognitif atau bidang akademik. Padahal, menurut para ahli, kecerdasan bersifat majemuk yang tidak hanya meliputi bidang kognitif saja tetapi berbagai bidang lainnya seperti bidang motorik, sosial & emosional, musikal dan berbagai bidang lainnya. 

Mindset inilah yang seharusnya ditanamkan oleh para orangtua yang sering meyakini teori kecerdasan tunggal yaitu bidang kognitif saja. 

Baca Juga: Berefek Buruk ke Anak, Ini 5 Ciri Toxic Parenting yang Perlu Kamu Tahu

4. Terlalu menuntut anak untuk berprestasi dapat membuat anak merasa tertekan

5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatanyoutube.com/Wonderful Life Movie

Saat Aqil divonis menderita Disleksia dan Autis ringan, Amalia tetap saja berambisi membuat Aqil sembuh agar bisa berprestasi di sekolah. Hingga para ahli yang ditemuinya menyarankan agar Amalia fokus kepada kebahagiaan sang anak bukan prestasinya karena bisa membuat anak depresi.

Akhirnya, Amalia sadar bahwa selama ini Aqil tertekan dengan tuntutannya yang lantas mengijinkan Aqil untuk menggambar bahkan mulai memfasilitasi hobi anaknya tersebut. 

Anak berprestasi di sekolah memang menjadi impian semua orangtua karena diyakini bisa menjamin masa depan seorang anak. Namun, ketika orangtua terlalu menuntut anak, bukannya membuat masa depan anak terjamin, hal itu justru membuat mental seorang anak tertekan. 

5. Pola asuh orangtua yang keras akan membentuk karakter seseorang yang juga keras dalam mendidik anaknya kelak

5 Tips Parenting di Film 'Wonderful Life' yang Patut Dijadikan Catatanyoutube.com/Wonderful Life Movie

Amalia dibesarkan oleh seorang ayah yang keras dan selalu menuntut anaknya untuk menjadi seseorang yang cakap di bidang akademik. Sikap ayahnya tersebut yang membuat kakak Amalia meninggal, setelah diusir sang ayah karena mendapat IPK rendah saat di bangku kuliah. 

Terbiasa dengan tuntutan dan sikap ayahnya yang keras, Amalia menerapkan pola asuh ayahnya tersebut kepada sang anak. Hingga akhirnya Amalia sadar bahwa cara mendidik dengan selalu mendikte dan menuntut anak tanpa kelembutan merupakan pola asuh yang salah.

Karakter dan sikap seseorang dalam mendidik seorang anak sering dipengaruhi oleh pola asuh yang diterima dari orangtua. 

Nah, itulah pesan moral Wonderful Life, salah satu film keluarga yang sangat sayang untuk dilewatkan. Film ini mengajarkan kepada kita, bagaimana cara mendidik dan menyayangi anak tanpa membuatnya tertekan dengan segala tuntututan. Jadi, selamat menjadi ibu millennial yang keren dan bijak!

Baca Juga: 5 Pelajaran Parenting yang Diajarkan dalam KDrama 'Start-Up'

Fuska Soewito Photo Verified Writer Fuska Soewito

Kapan tubuhmu belajar kerja keras kalau bukan sekarang?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya