5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang Diketahui

Tidak seenak yang dibayangkan

Sejak lama, anak tunggal dengan stigma manja dan penuh kasih sayang. Tidak sedikit juga anak tunggal yang punya privileges sehingga hidupnya jadi terlihat mudah. Padahal, tidak semua anak tunggal seperti itu.

Banyak anak tunggal yang hidup tanpa privileges sehingga hidupnya penuh perjuangan. Selain harus berjuang untuk diri sendiri, anak tunggal dewasa juga harus berjuang untuk orang tuanya. Berikut adalah 5 fakta tentang anak tunggal dewasa yang jarang diketahui. Jadi, pahami dulu ya sebelum menjustifikasi. 

Baca Juga: 6 Keistimewaan dalam Hubungan Anak Tunggal dengan Orangtua Tunggal

1. Tidak semua anak tunggal punya privileges

5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang DiketahuiTidak semua anak tunggal punya privilages (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat mendengar kata anak tunggal, yang ada dalam bayangan kita adalah dia pasti anak orang kaya. Orang tuanya hanya ingin punya satu anak. Sehingga si anak tunggal ini pasti dimanja dan punya berbagai kemudahan dalam hidupnya. Padahal tidak semua seperti itu.

Salah satu hal yang jarang diketahui adalah, ada yang terpaksa jadi anak tunggal karena kondisi ekonomi keluarganya. Orang tuanya yang kurang dalam hal ekonomi akhirnya memutuskan untuk punya satu anak saja. Ada juga yang terpaksa jadi anak tunggal karena orang tuanya meninggal. Dan yang terakhir ada yang menjadi anak tunggal karena saudaranya meninggal.

Tiga penyebab seseorang menjadi anak tunggal tadi memang jarang diketahui. Karena anak tunggal yang memang tidak mau menceritakannya. Jadi, saat kamu punya teman baru yang merupakan anak tunggal, jangan langsung judge dia pasti anak yang punya banyak privileges ya. 

2. Saat dewasa, anak tunggal menjadi satu-satunya tumpuan orang tua

5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang DiketahuiAnak tunggal terbiasa dipaksa menyenangkan hati orang tua (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Fakta lain yang jarang diketahui adalah saat dewasa, anak tunggal menjadi satu-satunya harapan orang tuanya. Tak jarang sejak kecil anak tunggal sudah dipaksa untuk menuruti kemauan orang tuanya. Salah satunya dalam hal pendidikan. Harus masuk sekolah A atau kuliah jurusan B agar bisa bekerja di perusahaan C sudah biasa dirasakan oleh anak tunggal. Karena orang tuanya tahu, anak tunggalnya menjadi satu-satunya harapan untuk masa tua.

Saat orang tua anak tunggal sudah menua, anak tunggal pula yang harus merawat sampai membiayai semua kebutuhan orang tuanya. Karena tidak ada lagi yang bisa diandalkan oleh orang tuanya selain si anak tunggal ini. Sehingga tak jarang kalau anak tunggal lebih memilih menitipkan orang tuanya di panti jompo atau pada keluarga lain. Agar sang orang tua tetap mendapat perawatan yang baik. Karena jika tidak, anak tunggal tidak bisa fokus pada masa depannya sendiri. 

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Olivier Giroud, Bomber Prancis yang Underrated

3. Saat berkeluarga, anak tunggal tetap harus tinggal bersama orang tuanya

dm-player
5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang DiketahuiAnak tunggal bisa hidup bersama orang tuanya sampai kapanpun (pexels.com/Zen Chung)

Seperti yang dijelaskan pada poin kedua, bahwa anak tunggal merupakan satu-satunya tumpuan bagi orang tuanya. Tak heran jika sampai si anak tunggal menikah, orang tua akan terus hidup bersamanya. Terutama jika orang tuanya dalam kondisi tertentu. Seperti sudah tidak memiliki pasangan hidup, sakit, atau kondisi ekonomi yang kurang baik. Sehingga harus dirawat dan hidup dekat dengan si anak tunggal.

Memang, merawat orang tua adalah kewajiban bagi setiap anak. Namun, setelah menikah keluarga si anak tunggal tetap harus jadi prioritas. Hal ini membuat anak tunggal menanggung beban double. Sehingga harus ada pengertian dari keluarga baru yang sedang dibangun serta orang tua yang ikut tinggal bersama anak tunggalnya.

Privasi anak tunggal pun kurang terjaga. Saat anak tunggal sedang ada masalah atau ingin bermesraan dengan pasangannya, jadi tidak bebas. Namun, orang tua yang ikut tinggal bersama tidak selamanya buruk. Ada sisi positifnya seperti ada yang selalu menjaga rumah sampai membantu menjaga cucunya. 

4. Meski sudah dewasa, anak tunggal tetap dianggap anak kecil

5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang DiketahuiAnak tunggal dewasa yang masih dianggap anak kecil (pexels.com/Kamshotthat)

Seperti pengalaman penulis, menjadi anak tunggal dewasa ternyata tidak enak-enak banget. Karena meski sudah dewasa, anak tunggal tetap dianggap seperti anak kecil. Misalnya ke mana saja anak tunggal pergi, orang tua akan terus menanyakan kabar. Seperti sedang di mana, bersama siapa, sampai pulang jam berapa. Di satu sisi, hal ini merupakan bentuk kasih sayang orang tua. Tapi, anak tunggal yang sudah dewasa juga butuh privasi sendiri.

Contoh lainnya adalah tak sedikit anak tunggal yang terpaksa memendam cita-citanya karena orang tua. Misal si anak tunggal ingin berkuliah di universitas A dan hidup mandiri. Kebanyakan orang tua anak tunggal akan melarang karena merasa anaknya tidak bisa hidup mandiri. 

5. Anak tunggal menanggung beban yang berat. Baik beban fisik, mental, hingga finansial

5 Fakta Underrated tentang Anak Tunggal Dewasa yang Jarang DiketahuiAnak tunggal berisiko depresi ketika dewasa (pexels.com/andrew neel)

Keempat poin di atas dapat disimpulkan bahwa menjadi anak tunggal merupakan hal yang berat. Apalagi jika tidak punya privileges. Beban yang terlalu berat membuat anak tunggal dekat dengan stres dan depresi. Apalagi, anak tunggal tidak mempunyai saudara kandung yang bisa dibagi beban hidupnya atau sekadar teman curhat. Pelarian paling dekat dari anak tunggal adalah sepupu atau sahabatnya. Tanpa mereka, anak tunggal dewasa akan semakin tertekan.

Selain itu, anak tunggal yang terbiasa hidup sendiri tak jarang memendam rasa lelah, sedih, hingga stres yang ia rasakan. Karena, baginya tidak ada orang yang memahami posisinya sebagai anak tunggal dewasa yang membawa beban fisik, mental, hingga finansial seberat itu. Jadi, saat kamu mempunyai teman anak tunggal, tak ada salahnya untuk selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatnya. Atau sekadar mengajaknya refreshing sejenak.

Bukan hanya anak tunggal yang mempunyai beban-beban di atas. Karena pastinya semua orang memiliki masalahnya masing-masing. Tapi, kelima fakta tersebut merupakan fakta yang jarang terungkap. Karena tidak semua anak tunggal hidup dengan kemewahan dan keluarga yang penuh perhatian. Jadi, jangan salah judge temanmu yang anak tunggal ya. 

Baca Juga: 6 Film Horor Underrated 2022 yang Mungkin Kamu Lewatkan

Grace Putri Aria Photo Verified Writer Grace Putri Aria

sedang belajar menjadi penulis yang baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya