5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age Anak

Sadari sekarang juga, dan mulai aware dengan golden age anak

Golden age anak yang berkisar antara usia 0 sampai 5 tahun menjadi masa yang sangat penting bagi orangtua untuk memberi didikan terbaiknya. Masa ini sangat krusial dimana anak dengan segala rasa ingin tahu dapat diarahkan dengan sesuai. Orangtua yang memanfaatkannya dengan maksimal, akan membuat anak tumbuh dengan baik. Sebaliknya, orangtua yang mengabaikannya akan menyesalkan 5 hal berikut ini! 

1. Tidak hadir sepenuhnya ketika bersama anak

5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age AnakVictorio Borodinova

Tantangan orangtua yakni ketika sedang disibukkan dengan urusan karier dan juga mengurus anak. Tidak jarang karier dijadikan sebagai alibi demi kebahagiaan anak, yang mana sebenarnya mereka mengejar uang untuk keinginan mereka sendiri.

Alhasil kebutuhan anak akan kehadiran orangtua secara fisik dan sepenuh hati menjadi tidak tercukupi. Hal ini berpengaruh bagi perkembangan anak dimana kedekatan emosional dengan orangtua tidak begitu kuat.

Orangtua telah kehilangan masa penting golden age untuk menanamkan kepercayaan anak akan orangtua yang bisa memberinya rasa aman, nyaman dan ada ketika anak membutuhkan.

2. Tidak menjaga perilaku padahal dirinya role model anak

5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age AnakPexels/Gustavo Fring

Anggapan jika orangtua adalah sosok yang sudah dewasa namun terkadang masih bersikap tidak dewasa membuatnya merasa tidak perlu memperbaiki diri adalah hal yang keliru. Padahal mereka menjadi role model dan tidak menyadari pula jika semua perilaku mereka akan dilihat dan bisa saja ditiru oleh anak. Baiknya, jadilah orangtua yang selalu belajar agar lebih bijak dalam bersikap dan bertutur kata. 

3. Tidak meninggalkan kesan yang baik 

5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age AnakPexels/Gustavo Fring

Masa golden age adalah masa dimana kapasitas memori anak untuk merekam kejadian semasa kecil sangat kuat. Orangtua perlu memberikan kesan maupun kenangan yang baik dalam menjalankan perannya untuk mendidik anak. 

dm-player

Kenangan yang baik seperti bercanda atau bermain bersama akan menjadi pengalaman menyenangkan bagi anak. Namun jika orangtua mengabaikan menciptakan memori yang berkesan, jangan salahkan jika anak tumbuh dengan hati yang hangat dengan orangtuanya. 

Baca Juga: 5 Didikan Anak di Masa Golden Age, Bukan Cuma Baca Tulis

4. Merenggut masa bermain anak dengan beragam tuntutan

5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age AnakPexels/Pixabay

Terkadang ego orangtua yang tinggi menuntut anak melakukan keinginannya seperti anak harus bisa menulis, membaca maupun berhitung di usia 4 tahun. Tentunya anak merasa tertekan karena masanya adalah masa bermain, belum waktunya disuguhi dengan pembelajaran yang terlalu berat.

Jikalau memang ingin anak mempelajari sesuatu, ajaklah dengan cara bermain sambil belajar agar anak tetap merasa gembira. Menurut psikolog Elly Risman, banyak orang dewasa yang kekanakan dimana salah satu penyebabnya karena tuntutan orangtua pada anak di masa bermainnya. 

5. Tidak mau repot dengan anak dan enggan belajar parenting

5 Hal yang Disesalkan Orangtua Jika Mengabaikan Masa Golden Age AnakPexels/energepic.com

Orangtua seakan hanya bahagia dengan kehadiran anak namun anak dibiarkan tumbuh dengan sendirinya. Orangtua beralasan jika dia sudah disibukkan dengan urusan karier maupun urusan pribadinya.

Abai dengan tujuan mendidik anak ditambah malas belajar parenting akan membuat orangtua bersikap seenaknya tanpa memperhatikan kondisi psikologis anak. Bahkan tujuan dalam mendidik tidak dipersiapkan dengan baik, padahal orangtua sedang memikul tanggung jawab dalam membangun generasi. 

Bagi orangtua hendaknya memperhatikan masa golden age anak dengan baik ya.

Baca Juga: Golden Age, Ini 5 Hal Krusial di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Hesti Mahmudah Photo Verified Writer Hesti Mahmudah

Belajar meracik kata-kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya