7 Tips agar Anak Menuruti Nasihat Orangtua tanpa Rasa Terpaksa
Pexels/Andrea Piacquadio
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang memiliki pandangan maupun pendapatnya sendiri, begitupun anak maupun orangtua. Anak seringkali berperilaku yang menurutnya benar namun orangtua juga ingin menunjukkan perilaku yang menurutnya baik. Hal ini terkadang menimbulkan perdebatan, sehingga terkadang anak tidak menurut kemauan atau nasihat orangtua.
Nah agar anak mau mendengarkan nasihat orangtua dengan senang hati tanpa terpaksa, perlu nih lakukan tujuh hal berikut.
1. Menjaga keakraban hubungan orangtua dan anak
Pexels/Gustavo FringMenjaga kelekatan menjadi hal utama agar anak mau menuruti nasihat orangtua. Kelekatan yakni hubungan emosional antara anak dan orang tua, yang mana mempengaruhi hubungan komunikasi keduanya. Anak yang dekat degan orangtua, akan merasa aman ketika sedang bersama maupun tidak.
Orangtua dirasa telah memberikan kasih sayang yang cukup sehingga anak merasa orangtua adalah tempat teraman untuk mengadu kesedihan dan berbagi kebahagiaan. Jadi ketika orangtua meminta anak melakukan sesuatu atau menasihatinya anak akan mendengarkannya dengan seksama dan melakukan nasihat tersebut dengan senang hati.
2. Mendengarkan kemauan anak
Pexels/Daria ShevtsovaMendengarkan kemauan anak menjadi modal agar dapat memahami keinginan anak sesungguhnya dan juga anak merasa senang karena dirinya didengarkan. Dengarkan saja tanpa menghakimi dan adu pendapat agar orangtua punya daya untuk mencernanya. Setelah mengerti, sampaikan dengan baik kemauan orangtua dan tunjukkan empati jika orangtua pun memahami keinginan anak.
3. Terima apa adanya anak
Pexels/Andrea PiacquadioTentunya anak memiliki kelemahan dan kelebihan yang secara tidak langsung memengaruhi orangtua dalam memandang dan merespon anak. Orangtua yang menerima apa adanya anak, akan bijak berperilaku dalam menyikapi sikap anak baik yang membuat kesal maupun membanggakan.
Penerimaan yang baik akan membuat orangtua lebih objektif dalam memandang perilaku anak dan mengetahui cara menyikapinya dengan baik.
Baca Juga: 5 Perkataan Toxic Orangtua yang Berpengaruh pada Tingkat Stres Anak
Editor’s picks
4. Berbicara dari hati ke hati
Pexels/Ketut SubiyantoJika nasihat orangtua ingin didengarkan, perhatikan baik-baik cara berkomunikasi dengan anak. Berbicaralah dari hati ke hati dalam kondisi yang tenang agar apa yang disampaikan diterima dengan baik. Hendaknya komunikasi dua arah perlu diperhatikan juga agar saling memahami.
5. Bersepakat dengan anak bukan adu menang
Pexels/Elly FairytaleTerkadang orangtua merasa pendapatnya benar atas dasar untuk kebaikan anak. Padahal anak pun memiliki pendapat pribadi yang tidak semuanya sesuai dengan pendapat orangtua. Alangkah baiknya mencipta kesepakatan akan lebih menyenangkan kedua belah pihak dibanding adu menang yang hanya menimbulkan keretakan.
6. Menghadap anak dengan aura positif
Pexels/Gustavo FringKetika orangtua menginginkan anak melakukan sesuatu, temuilah ia dengan aura yang positif. Aura positif akan menularkan energi yang positif yang akan tersalurkan dengan baik pada anak. Hal ini juga menghindari hilangnya kesabaran ketika anak tidak langsung menyetujui apa yang orangtua sampaikan dan pandai mencari cara agar anak mau menjalankan nasihat orangtua.
7. Gunakan kesan mengajak bukan menyuruh anak untuk melakukan suatu hal
Pexels/Gustavo FringMeminta anak menuruti kemauan atau nasihat orangtua, diusahakan dengan kesan mengajaknya bukan menyuruh. Setiap orang pasti tidak menyukai jika mendapat perintah yang mana orang tersebut tidak melakukan hal serupa. Ajaklah anak melakukan sesuatu dan jika perlu contohkan dengan baik karena orangtua sebagai role model anak.
Jika semua hal di atas dilakukan, percayalah anak akan mendengarkan nasihat orangtua dan melaksanakannya dengan penuh senang hati tanpa perasaan terpaksa.
Baca Juga: 6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
