6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtua

Bukan disiplin, anak malah semakin ngelunjak

Ketika anak bersikap buruk, yang harus kita lakukan adalah mendisiplinkannya. Namun ketika mendengar kata 'mendisiplinkan' maka tindakan yang identik dengannya adalah memarahi ataupun memberi hukuman. Padahal arti mendisiplinkan yang sebenarnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk berlaku baik dan menghilangkan tingkah laku buruknya tanpa adanya hukuman.

Mendisiplinkan anak memang bukan perkara yang mudah. Dan banyak orangtua yang ingin mendisiplinkan anaknya malah melakukan kesalahan yang mengakibatkan perilaku buruk anak semakin parah. Berikut adalah kesalahan yang paling sering dilakukan orangtua dalam mendisiplinkan anak dan cara memperbaikinya.

1. Terlalu sering mengatakan 'Tidak', 'Jangan',dan kata negatif lainnya

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtuaparentingfromtheheartblog.com

"Jangan melakukan hal ini'', "Kamu tidak boleh begitu", dan ucapan-ucapan yang mengandung kata 'jangan' dan 'tidak' lainnya yang tidak akan pernah ada habisnya. Secara tidak sadar orangtua malah membuat kedua kata tersebut kehilangan kekuatannya karena sering diucapkan. Anak-anak menjadi terbiasa dan akhirnya menulikan telinganya ketika orangtua mengucapkan dua kata tersebut.

Lalu bagaimana solusi yang benar? Kita terlalu sering memberitahu anak untuk tidak melakukan sesuatu namun tidak memberitahu mereka bagaimana harusnya mereka bersikap. Simpanlah kata 'jangan' dan 'tidak' untuk situasi yang benar-benar berbahaya. Sedang untuk mendisiplinkan anak tanpa kedua kata tersebut, anda dapat memberitahu anak bagaimana kita ingin mereka berperilaku atau bersikap.

Misalnya, dari pada berkata "Jangan berdiri di bak mandi!" ganti dengan "Kalau sedang di bak mandi, kita harus duduk karena bak mandinya licin. Nanti kamu bisa terjatuh.". Lalu ketika anak mengikuti apa yang anda katakan berikan pujian padanya, hal ini untuk memperkuat perilaku baiknya tersebut.

2. Memiliki ekspektasi yang tinggi tentang anak

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtuatravelwirenews.com

Banyak orangtua menganggap bahwa anaknya telah mengerti apa yang harus mereka lakukan dan yang tidak boleh mereka lakukan. Pernah melihat anak-anak berteriak, menangis meraung-raung, dan mengamuk di acara sakral seperti pernikahan, di dalam pesawat ataupun di tempat ibadah? Atau anda pernah mengalaminya sendiri? Pasti tahukan betapa tidak menyenangkan dan memalukannya hal tersebut.

Begitu anda mendiamkannya, tak berapa lama kemudian ia malah mengulanginya lagi. Anda pasti berpikir mengapa ia bersikap seperti ini? Bisa jadi anda salah mendidiknya dari awal. Sebenarnya anak-anak yang sangat kecil masih belum mengetahui tentang sikap sosial yang harus diterapkan di tempat-tempat umum seperti toko, restoran, tempat ibadah, dan yang lainnya.

Ketika anak melanggar norma di tempat umum, fokuslah untuk memberitahunya bagaimana cara bersikap dengan lembut alih-alih memarahinya. Contohnya "Aku diam karena aku di dalam pesawat, dan jika aku butuh sesuatu aku akan memberi tahu ayah/ibu dengan cara berbisik." Dan juga anda dapat memberi contoh apa yang harus dilakukan melalui orang lain "Lihat, anak itu sangat manis karena dia diam sambil memakan cemilannya sembari menunggu waktu tiba di bandara".

Anak-anak terlahir sebagai peniru, jadi kita dapat memberitahukan apa hal-hal yang boleh ia lakukan memalui memberikan pujian pada orang lain. Dan membutuhkan waktu dan pengulangan agar perilaku tersebut menjadi kebiasaan baginya.

3. Orangtua melarangnya melakukan sesuatu, namun ia sendiri malah melakukannya

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtuabbc.com

Banyak orangtua yang melakukan hal ini. Ketika seseorang secara tidak sengaja menjatuhkan barang secara tidak sadar anda mengeluarkan kata umpatan. Ataupun saat sedang berbicara dengan teman atau orang terdekat anda menggunakan kata-kata kasar sebagai lelucon atau bahan candaan. Dan ketika tiba-tiba anak melakukan hal yang sama anda malah memarahinya, hei harusnya anda sadar dari siapa anak belajar hal tersebut.

dm-player

Karena anak adalah copy paste yang paling baik, ia akan melakukan apapun yang terlihat atau terdengar olehnya. Sulit memang berperilaku 'lurus' setiap waktu, namun jika secara tak sengaja anda tergelincir dan mengatakan kata-kata kasar, minta maaflah kepadanya dan ingatkan bahwa apa yang anda lakukan barusan tidak baik untuk ditiru. Dengan meminta maaf hal ini menunjukkan bahwa anda bertanggung jawab dengan apa yang anda lakukan.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Perlunya Mengomunikasikan Perasaan dengan Orangtuamu

4. Memarahinya hanya karena anda merasa terganggu

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtualadyo.it

Anda memarahi anak-anak karena mereka berlarian di dalam rumah, membuat berantakan dan membuat kegaduhan. Padahal sebenarnya mereka hanya melakukan apa yang dilakukan oleh anak kecil pada umumnya. Anda melarangnya bermain di halaman karena nanti ia akan menjadi kotor, padahal hal ini baik untuk kemampuan eksplorasinya akan hal-hal baru.

Memang beberapa anak melakukan sesuatu untuk mencari perhatian, misalnya ia memukul ember dan membuat kegaduhan. Cobalah untuk tetap tenang dan mengabaikannya, dan anda akan melihat ia akan berehenti sendiri dari kegiatannya tersebut karena tidak mendapatkan reaksi apapun.

Dan tentu saja hal ini berbanding terbalik saat anda memarahinya, yang ada ia akan semakin melunjak dan memperparah sikapnya. Selama yang ia lakukan tidak membahayakan dirinya atau orang lain, cobalah untuk sabar dan tidak bereaksi apapun.

5. Anda hanya mengancamnya, namun setelahnya tidak ada tindakan apapun

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtuabluntmoms.com

Menghadapi anak yang sangat susah di atur kadang membuat kita mengeluarkan ancaman. Namun kebanyakan dari ancaman tersebut tidak terealisasikan meski anak tidak menuruti apa yang anda perintahkan. Dan hal inilah yang kadang membuat anak semakin menjadi-jadi, karena seolah-olah semua ancaman yang anda ucapkan hanyalah ancaman kosong belaka.

Untuk mengajari anak-anak mengikuti aturan, anda harus memberitahukan konsekuensi yang jelas jika ia melanggarnya. Misalnya ketika ia tidak mau mengerjakan tugas karena asik menonton TV, berilah arahan halus seperti "Tolong matikan TV nya sekarang dan kerjakan tugasmu." Jika ia menurut ucapkan terimakasih. Namun jika tidak, ambil tindakan tegas langsung matikan TV nya dan katakan bahwa haknya untuk menonton TV akan dicabut sampai ia menyelesaikan tugasnya.

6. Menganggap semua anak sama

6 Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak yang Sering Dilakukan Orangtuadailymail.co.uk

Dan kesalahan yang paling sering dilakukan orangtua adalah menganggap bahwa suatu tindakan disiplin yang berhasil dilakukan pada anak pertama, akan efektif untuk semua anak. Padahal setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, yang satu akan menjadi disiplin meski hanya menggunakan nasehat lembut. Sedangkan yang satunya malah lebih agresif dan memerlukan tindakan tegas agar ia dapat berubah menjadi anak yang disiplin.

Anda harus mencari tahu perilaku setiap anak dan menyesuaikan cara mendidiknya agar disiplin sesuai dengan kebutuhan dan cara belajarnya. Jangan pernah hanya menerapkan satu cara belajar disiplin, dan memaksa semua anak untuk mematuhinya.

Nah, itulah 6 kesalahan yang sering dilakukan orangtua saat mencoba untuk mendisiplinkan anak-anaknya. Ada kesalahan yang sering kamu lakukan? Jika iya hentikan dan perbaiki mulai sekarang.

Baca Juga: Gak Harus Materi, Nih 10 Cara Sederhana Membahagiakan Orangtuamu

iefa_pooh Photo Verified Writer iefa_pooh

Everlasting Friend

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya