5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!

Catat mam!

Masalah gizi pada balita, terutama stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang balita. Apa itu Stunting? Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya.

Pravelensi balita stunting di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan Myanmar (35%), Vietnam (23%), Malaysia (17%), Thailand (16%) dan Singapura (4%) dikutip dari (UNSD, 2014). Global Nutrition Report tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam 17 negara diantara 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi, yaitu stunting, wasting dan overweight pada balita.

Melihat permasalahan tersebut, maka tidak heran jika Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional penanganan stunting selalu mendorong kita semua dalam komunikasi fokus dan integratif melalui berbagai kanal komunitas sebagai edukasi pada masyarakat menuju generasi sehat untuk Indonesia Gemilang. Oleh karena itu berikut 5 faktor resiko kejadian stunting pada anak balita usia 24-59 bulan yang harus kamu ketahui berdasarkan jurnal penelitian yang pernah dilakukan di tahun 2017 di kawasan Jawa Tengah.

1. Faktor risiko riwayat berat badan lahir rendah

5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!Unsplash/mariamolinero

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tim Studi Kasus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, berat badan lahir rendah ternyata tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Namun, berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stunting pada masa balita.

Bahkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Ayastami berat badan lahir rendah merupakan faktor utama dari kejadian stunting pada anak umur 12-23 bulan di seluruh wilayah Indonesia. Melihat fakta bahwa terjadinya stunting memang dipengaruhi oleh 1000 hari pertama kehidupan, maka kita harus hati-hati dan segera melakukan perbaikan gizi ya jika berat badan lahir bayi rendah!

2. Faktor risiko tingkat perekonomian keluarga

5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!Unsplash/bady

Penelitian di Tanzania (dilansir dari Prevalence and determinants of stunting in under five children in central Tanzania, BMC Public Health) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat ekonomi atau kesejahteraan keluarga dengan kejadian stunting pada anak di bawah lima tahun. Faktor pemerataan ekonomi pada sebuah negara ternyata tidak hanya berdampak pada satu faktor saja ya, pastinya dengan tingkat kesejahteraan keluarga yang baik maka pemenuhan gizi seimbang akan tercukupi.

Baca Juga: Apa Itu Stunting dan 5 Gejalanya yang Wajib Kamu Waspadai

dm-player

3. Faktor risiko tingkat kecukupan energi

5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!Unsplash/the_modern_life_mrs

Salah satu faktor terjadinya stunting adalah terpenuhinya status gizi balita. Semakin tinggi tingkat kecukupan energi maka semakin baik status gizi balita tersebut. (Solihin RDM dalam bukunya Penelitian Gizi dan makanan, 2013(1) : 62-72).

Tentu saja, karena stunting tentu tidak akan terjadi pada balita yang sudah terpenuhi energi yang masuk lewat ASI dan MPASI dalam tubuhnya. Yuk, jaga keseimbangan gizi yang masuk dalam tubuh kita!

4. Faktor risiko tingat kecukupan protein

5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!Unsplash/rawpixel

Tingkat kecukupan protein memiliki hubungan yang erat dengan kejadian stunting. Karena jumlah balita yang kecukupan proteinnya rendah paling banyak pada balita stunting. Balita normal umumnya memiliki tingkat kecukupan protein dalam tubuhnya, sedangkan balita stunting tidak terpenuhi kebutuhan proteinnya dengan baik (Hasil Uji chi square yang dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP).

Protein tidak hanya dari susu ya, namun kita juga bisa mengambil manfaat dari tumbuhan seperti kacang kedelai, chia seed, bayam dan masih banyak lagi.

5. Faktor risiko perilaku hidup bersih

5 Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita, Mama Muda Wajib Tahu!Unsplash/daiga_ellaby

Hidup bersih adalah salah satu kunci menuju hidup yang sehat. Karena dengan mengedepankan kebersihan, maka akan memperkecil angka infeksi yang terjadi pada tubuh kita dan balita tentu saja. Infeksi juga berkaitan erat dengan imunitas tubuh kita yang ditopang oleh gizi yang seimbang. Tentu saja dengan kebersihan ini akan membantu tubuh kita memiliki imunitas tinggi yang dapat mencegah infeksi apapun menyerang tubuh kita.

Nah, stunting memang tidak bisa diobati tapi bisa dicegah. Sobat sudahkah kita mengantisipasi kelima faktor risiko stunting di atas? Yuk kampanyekan #MillennialBEST Generasi Sehat menuju Indonesia Emas.

Jihan Mawaddah Photo Writer Jihan Mawaddah

Knowledge seeker

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya