10 Kebiasaan Orang Tua Indonesia yang Dianggap Unik oleh Orang Asing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orang Indonesia kamu pasti pernah mengalami momen ketika seorang anak menjatuhkan makanan kemudian ayah atau ibunya mengambil makanan tersebut dan berkata, "Belum 5 menit, Nak" kemudian memberikannya kembali kepada si anak. Nah, jangan-jangan kamu sendiri pernah melakukannya. Ngaku deh.
Sebenarnya masih banyak kebiasaan-kebiasaan "lucu" yang sering dilakukan oleh "orang tua Indonesia" terhadap anak mereka. Nah, kebiasaan itu ternyata menarik perhatian pria bule asal Australia bernama Alstair. Ia merupakan suami dari seorang YouTuber asal Indonesia bernama Chika.
Nah, dalam vlog bernama "Milne Family", mereka menyampaikan 10 kebiasaan "orang tua Indonesia" yang dianggap unik atau "lucu" oleh orang asing. Yuk, kita cek bersama berikut ini.
1. Memakai kain gendongan
Kalau melihat kain gendongan tersebut, kamu pasti akan semakin menyayangi ibu & ayahmu. Anak Indonesia pasti pernah dong merasakan kain gendongan yang meleganda ini.
2. Memakaikan bedak sebanyak-banyaknya
Kenapa yah ibu Indonesia suka banget memberikan bedak di muka bayi setelah mandi? Gak apa-apa sih biar wangi asalkan jangan kebanyakan biar gak mengganggu pernapasan bayinya, Bu.
3. Menakut-nakuti "Di sana ada hantu"
Waktu masih kecil kamu pernah gak diberitahu oleh ayah atau ibumu, "Jangan ke situ karena ada hantunya!" Biasanya hal itu dilakukan demi keselamatan si anak, misalnya karena tempat tersebut licin atau kurang bersih. Namun, cara penyampaiannya kurang tepat, kan? Karena hal itu bisa membuat si anak jadi penakut.
4. Tanya cita-cita "Kalau sudah besar mau jadi apa, Nak?"
Orang tua Indonesia sering banget kan menggunakan "basa-basi" ini yang sebenarnya bertujuan menstimulasi kemampuan respon berbicara si balita. Kalau dipikir-pikir lucu juga yah menanyakan cita-cita kepada balita yang belum bisa berbicara sama sekali.
Gimana, mau jadi dokter, guru, pengacara, atau wirausaha, Nak? Masa depannya sudah direncanakan dari sekarang, yah :D
5. Bilang "Cilukba"
Editor’s picks
Permainan ini sebenarnya umum sih di setiap negara. Namun, di Indonesia si Ibu atau ayah menutup wajahnya sambil berkata, "ciii luuuk" kemudian membukanya kembali dan berkata, "baaa". Setiap balita pasti sangat senang jika orang tuanya mengajaknya memainkan permainan ini. Penuh kenangan, yah?
6. Ayunan & lagu "Nina Bobo"
Hingga kini sebagian besar keluarga Indonesia masih menggunakan cara tradisional untuk menidurkan sang bayi, yaitu dengan menggunakan ayunan kain plus lagu yang legendaris "Nina Bobo". Ayunan & "Nina Bobo" memang memiliki "kekuatan" untuk membuat bayi tertidur lelap. Mengayunnya jangan terlalu kencang yah, Bu.
7. Meniup-niup sebagai obat mujarab
Bagi "orang tua Indonesia" ini adalah pertolongan pertama bagi anak yang terluka. Tujuannya sih agar si anak tidak ketakutan melihat luka di tubuhnya. Jangan cuma ditiup yah, diobati juga.
8. "Belum lima 5 menit"
Idealnya makanan yang sudah jatuh tidak usah diambil karena kita gak bisa tahu bakterinya sudah menempel atau belum. Namun, "orang tua Indonesia" akan segera mengambil makanan yang jatuh lalu membersihkannya & memberikannya kepada anak sembari berkata, "Belum 5 menit", Nak". Hmm.
9. Benda yang salah dianggap "nakal"
Menyayangi anak sepenuh hati merupakan kewajiban setiap orang tua. Namun, rasa sayang sebagian besar "orang tua Indonesia" sering terlalu berlebihan sehingga benda mati pun bisa menjadi objek yang disalahkan ketika si anak terjatuh atau terluka.
Wah, sebaiknya gak diteruskan yah, nanti si anak belajar menyalahkan orang lain & gak bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
10. "Ini anak siapa?"
Kalau yang terakhir ini sebenarnya ungkapan sayang orang tua & salah satu cara menstimulasi respon anak terhadap bahasa verbal kedua orang tuanya. Kalau si balita sudah bisa diajak ngobrol dia pasti berkata, "Anaknya ibu & ayah, dong". Yah, anak siapa lagi? hehe.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.