5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!

#IDNTimesLife tolak ukur tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun

Sebagai orangtua, kita tentu wajib memperhatikan dan mendampingi proses tumbuh kembang anak. Pasalnya, proses ini sangat menentukan bagaimana karakter yang akan membentuk mereka saat semakin beranjak dewasa. Namun, tolak ukur tumbuh kembang anak ternyata berbeda-beda sesuai rentang usianya lho!

Dalam DANCOW ParentFest webinar "Lindungi Perkembangan Sosialisasi & Emosi Buah Hati di Usia Prasekolah", Sabtu, (19/12/2020), psikolog Vera Itabiliana, S.Psi memaparkan 5 dimensi tumbuh kembang anak serta tolak ukurnya pada usia prasekolah. Yuk cek, apakah anak Ayah Bunda sudah sesuai?

1. Kesehatan

5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!DANCOW ParentFest Vol.2, Lindungi Perkembangan Sosialisasi & Emosi Buah Hati di Usia Prasekolah. 19 Desember 2020. IDN Times/Klara Livia

Anak di usia 3-5 tahun sedang dalam masa yang sangat aktif. Orangtua perlu mendampingi anak saat masa-masa eksplorasi dirinya ini agar anak tidak melakukan hal-hal yang dapat mengancam kesehatannya.

"Eksplorasi anak di usia prasekolah itu sedang sangat tinggi. Tapi pastikan Ayah Bunda tetap melakukan pendampingan. Apalagi di masa pandemik ini, kesehatan menjadi faktor yang sangat penting untuk dijaga," papar Vera.

Untuk semakin menambah kesehatan anak, Vera juga menyarankan orangtua untuk selalu memberi anak makanan yang bernutrisi, serta rutin melakukan pengecekan kesehatan, dan imunisasi.

2. Motorik

5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!pexels.com/Alex Green

Terdapat dua perkembangan motorik yaitu kasar dan halus. Motorik kasar berhubungan dengan gerak yang lebih aktif, seperti berlari, melompat, dan menendang. 

"Di usia prasekolah, motorik kasar anak sudah lebih tajam. Mereka suka berpetualang dan tantangan. Bunda bisa menantangnya untuk melompat lebih tinggi, berlari lebih kencang," papar Vera.

Selanjutnya, motorik halus berhubungan dengan gerak yang lebih sederhana. Motorik ini umumnya berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.

"Jemari mereka lebih luwes, bisa pegang alat tulis, suka coret-coret apa pun. Bunda bisa mengajak anak untuk menggambar," lanjutnya.

3. Bahasa

dm-player
5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!DANCOW ParentFest Vol.2, Lindungi Perkembangan Sosialisasi & Emosi Buah Hati di Usia Prasekolah. 19 Desember 2020. IDN Times/Klara Livia

Dari dimensi bahasa, anak berusia 3-5 tahun diharapkan sudah mampu menggunakan bahasa dalam konteks lingkungan sosialnya. Anak diharapkan bisa mengerti bagaimana caranya berkenalan, atau menyampaikan keinginannya dengan baik.

Selain itu, anak di usia prasekolah juga sudah mulai memahami emosi. Oleh karena itu, anak diharapkan bisa menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengekspresikan emosinya sendiri.

"Kalau anak mampu membahasakan emosinya, ia gak bakal guling-guling atau tantrum tidak jelas lagi. Tapi dia bisa bilang kalau dia sedang kesal atau marah," papar Vera.

Baca Juga: Menjaga Psikososial Anak Usia Dini Selama COVID-19 

4. Kognitif

5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!pexels.com/Daria

Selanjutnya, kognitif berhubungan dengan perkembangan otak anak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usia mereka sedang senang bereksplorasi. Oleh karena itu, anak akan suka bertanya apa pun kepada orangtuanya.

"Mereka sudah punya kemampuan lebih pesat akan informasi-informasi baru. Jadi kita bisa stimulasi misal dengan mengajarkannya berbagai hal atau memasukkan anak  ke sekolah," ungkap Vera.

5. Psikosial

5 Dimensi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Langsung dari Psikolog!DANCOW ParentFest Vol.2, Lindungi Perkembangan Sosialisasi & Emosi Buah Hati di Usia Prasekolah. 19 Desember 2020. IDN Times/Klara Livia

Dimensi terakhir adalah psikososial yang berhubungan dengan perkembangan psikologis dan juga keterampilan sosial anak yang saling berhubungan. Tentunya, faktor ini cukup menantang terutama dalam masa pandemik ini. Meskipun begitu, menurut Vera faktor ini masih bisa di stimulasi di lingkungan keluarga.

"Keluarga itu sesungguhnya lingkungan sosial terkecil di mana anak bersinggungan dengan Ayah, Bunda, Kakak atau adiknya. Jadi kemampuan seperti tata krama, bagaimana sopan itu masih bisa dilatih di rumah," terang Vera.

Baca Juga: 5 Cara Dasar Mendidik Anak Agar Tidak Manja, Bisa Mandiri Sejak Dini!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya