5 Langkah Menghadapi Lingkungan Keluarga yang Toksik, Kamu Pasti Bisa!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lingkungan keluarga toksik ditandai dengan tidak adanya rasa aman dan nyaman dalam keluarga sendiri. Apabila mengalami hal ini, kamu mungkin bingung harus berbuat apa. Jangan khawatir, kami punya tipsnya untukmu!
1. Mulailah dengan melihat keluargamu apa adanya! Apa yang terlihat toksik dalam keluargamu?
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah melihat kenyataan keluargamu sendiri. Terkadang, kita bisa dibutakan dengan rasa optimisme tentang situasi toksik keluarga kita. "Nanti juga baik lagi", "Aku wajar kok dipukul", "Aku sudah biasa seperti ini".
Ketika kita terlalu sering berkompromi, kita sesungguhnya juga menimbun luka lho! Lama-lama, sikapmu ini bisa merusak mentalmu. Jangan biarkan dirimu terjebak dan rusak!
2. Lalu lihat dirimu sendiri. Bagaimana peranmu dalam keluarga?
Selain itu, terkadang bisa jadi, sesungguhnya sosok yang toksik dalam keluarga adalah diri kita sendiri lho! Dari sini, kita juga untuk dituntut untuk melihat diri kita sendiri dalam keluarga.
Bagaimana peranmu? Apakah kamu sudah cukup berkontribusi untuk keharmonisan keluarga? Apa dampak lingkungan keluargamu terhadap kehidupanmu di luar? Coba gali semua jawaban dari pertanyaan ini, ya!
3. Coba melakukan kompromi dengan keluarga
Gak ada orang yang ingin memiliki keluarga berantakan. Meskipun keluarga terlihat berantakan, kita tentu ingin memperbaiki keharmonisan keluarga kita. Dari sini, kamu boleh banget mencoba berkompromi dengan keluargamu.
Editor’s picks
Coba cari jalan tengah akan masalah masing-masing anggota keluarga! Cari tahu apa yang disukai dan tidak disukai sesama anggota keluarga! Kamu juga bisa membuat batasan-batasan tertentu agar tetap nyaman dalam lingkungan keluargamu.
Baca Juga: 5 Kekerasan Verbal Orangtua pada Anak, Sering Gak Disadari lho!
4. Apabila sudah terlalu toksik, kamu bisa membatasi interaksi dengan keluargamu
Apabila langkah sebelumnya sudah kamu lakukan, namun tidak ada perubahan signifikan, kamu boleh banget kok membatasi interaksimu dengan keluargamu! Yang penting, kamu sudah berusaha untuk menjaga keharmonisan keluargamu.
Gak ada gunanya menghabiskan waktu dengan orang-orang yang terus membuatmu tersiksa! Lebih baik, kamu menyalurkan fokusmu pada area lain dalam hidupmu.
5. Maafkan keluargamu, tapi jangan lupakan perbuatannya!
Banyak anak dengan latar belakang keluarga buruk, tumbuh membenci keluarga mereka sendiri. Mereka tumbuh dengan luka emosional yang bisa berdampak buruk akan pola hubungannya dengan orang lain di masa mendatang.
Oleh karena itu, kamu perlu memaafkan keluargamu, tapi jangan lupakan perbuatannya. Dengan memaafkan keluargamu, kamu bisa merasa lebih damai dan siap untuk menerima keluarga-keluarga baru yang kamu ciptakan sendiri.
Ingat! Kamu tidak bisa memilih di keluarga mana kamu dilahirkan. Namun, kamu bisa memilih ingin menjadi keluarga seperti apa di masa depan.
Demikian langkah yang bisa kamu lakukan dalam menghadapi keluarga toksik. Tetap semangat karena kamu tidak sendirian!
Baca Juga: 5 Pengalaman Masa Kecil yang Memicu Gangguan Psikopat, Waspada!