Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lho

Tipsnya bisa diterapkan di keluargamu lho

Setiap keluarga punya cerita masing-masing dalam membangun hubungan yang harmonis. Namun di era digital, banyak orang membandingkan diri mereka dengan apa yang dilihat di sosial media. Hal ini kemudian memicu kerusakan keharmonisan hubungan, termasuk hubungan keluarga. 

Melalui kampanye #BedaKeluargaBedaCerita, Good Time mengajak setiap keluarga untuk merayakan perbedaan setia keluarga. Ternyata, sosial media justru bisa menjadi cara baru untuk meningkatkan keharmonisan keluarga di era digital lho!

1. Di zaman digital, Media Sosial kerap menjadi perusak keharmonisan hubungan, salah satunya hubungan keluarga

Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lhoPress conference #BedaKeluargaBedaCerita. 27 November 2019. IDN Times/Klara Livia

Media sosial kerap menjadi perusak keharmonisan hubungan. Psikolog Roslina Verauli, MPsi menjelaskan bahwa orang-orang dalam era digital memiliki gejala Fear of Missing Out (FOMO) yang membuatnya membandingkan hidupnya dengan apa yang ia lihat di media sosial.

“Manusia itu unik. Tapi, era digital ini, kita cenderung makin memiliki gejala takut ketinggalan - FOMO. Misalnya, saat ada trend liburan ke luar negeri, kita jadi panik harus mengikuti. Satu hal yang perlu kita pahami adalah, masing-masing orang dan juga keluarga memiliki latar belakang dan sikon yang berbeda-beda," tutur Vera di kawasan Menteng, Jakarta,  Rabu (27/11).

2. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sosial media justru bisa menjadi cara baru untuk meningkatkan keharmonisan keluarga

Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lhodok. Arnott's Indonesia

Meskipun begitu, ternyata penelitian melihat bahwa sosial media justru bisa menjadi cara baru untuk meningkatkan keharmonisan keluarga. Cornejo, Tentari dan Faveta (2013) menyebutkan bahwa penggunaan sosial media merupakan salah satu cara agar setiap keluarga saling terkoneksi dan berinteraksi.

"Sosial media itu juga bisa positif, lho! Ketika uploud foto sama keluarga di sosial media, share momen bareng keluarga, kita merasa terkoneksi. Kita terhubung dari like, komentar di sosial media," lanjut Vera. 

3. Keluarga Artika Sari Devi adalah salah satu contoh keluarga yang semakin terkoneksi berkat media sosial. Ia juga sering membagikan hal-hal positif untuk menjaga keharmonisan keluarga

Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lhodok. Arnott's Indonesia
dm-player

Salah satu contoh keluarga yang semakin akrab karena media sosial adalah keluarga Artika Sari Devi. Putri Indonesia tahun 2004 sekaligus istri Baim Ada Band ini sering membagikan kebersamaannya dengan kedua anaknya.

"Aku suka membagikan foto atau story bareng anak dan itu real. Misalnya di instagram, aku sering share anak-anak cover lagu bareng Baim. Itu ritual yang sering anak-anak lakukan tiap sore. Selain bisa menambah keakraban, ini juga bisa menambah rasa percaya diri untuk Abbey (anak pertama Artika)," terang Artika.

Baca Juga: Komitmen Hingga Keluarga, Ini 5 Pesan dari Film Just Go With It

4. Tiap keluarga punya cara yang berbeda-beda untuk meningkatkan keharmonisan keluarga. Kitalah yang menentukan momen bahagia keluarga kita sendiri

Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lhoPress conference #BedaKeluargaBedaCerita. 27 November 2019. IDN Times/Klara Livia

Momen bahagia keluarga ditentukan oleh keluarga kita sendiri bukan orang lain atau dari apa yang kita lihat di sosial media. Setiap keluarga memiliki caranya masing-masing. Namun, menurut Artika langkah utama untuk menjaga keharmonisan keluarga adalah menerima keluarga kita apa adanya.

"Saya dan Baim percaya bahwa tiap keluarga memiliki cerita yang unik dan istimewa. Kita perlu membuang jauh kebiasaan membandingkan cerita keluarga kita dengan keluarga lain yang kita lihat di media sosial. Langkah awalnya adalah jujur pada kondisi keluarga kita, dan menerima semua situasi itu dengan penuh syukur dan gembira” tutur perempuan berusia 40 tahun ini.

5. Melalui kampanye #BedaKeluargaBedaCerita, Goodtime mengajak setiap keluarga untuk merayakan keunikan keluarga masing-masing

Gak Selalu Buruk, Media Sosial Bisa Menambah Keharmonisan Keluarga lhoPress conference #BedaKeluargaBedaCerita. 27 November 2019. IDN Times/Klara Livia

Untuk merayakan perbedaan keluarga ini, Good Time membuat gerakan #BedaKeluargaBedaCerita. Gerakan ini mengajak setiap keluarga berbagi momen bahagia keluarga masing-masing di media sosial.

"Kita ingin keluarga di Indonesia menggunakan sosial media dengan positif. Gak perlu nyontek apa kata tetangga, gak perlu membandingkan. Kalau semua cerita ngumpul di satu tempat, tentunya kehangatan keluarga juga bakal bersatu,” jelas Marieska, Marketing Director Arnott's Indonesia.

Baca Juga: Kedua Anaknya Berkebutuhan Khusus, Agatha Suci Lebih Banyak Bersyukur

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya