5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normal

#IDNTimesLife Langsung dari dokter, lho!

Pandemik saat ini mengharuskan masyarakat Indonesia beradaptasi dengan kebijakan pola hidup normal baru (new normal). Masyarakat dapat melakukan aktivitas normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. 

Situasi yang baru ini tentu memiliki tantangan sendiri, terutama untuk keluarga. Anak perlu tetap beraktivitas untuk tumbuh kembangnya, di satu sisi juga harus tetap menjaga kesehatannya.

Dalam press release Popok Baby Happy, dua dokter yang ahli di bidangnya, membagikan tips untuk tetap menjaga kecerdasan dan kesehatan balita di era new normal. Berikut pemaparannya!

1. Usia 0-2 tahun merupakan masa krusial pada anak untuk pertumbuhan sel otaknya

5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normaldok. Popok Baby Happy

Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si selaku Guru Besar Bidang Gizi dan Pangan & Pakar PAUD dari Himpaudi menyebutkan bahwa setiap manusia lahir ke dunia dengan seluruh sel otak yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100 triliun sel tergantung dari kualitas kehamilan. Namun hal ini baru dapat berfungsi hanya dengan stimulasi.

“Para orangtua khususnya Ibu harus memahami bahwa usia 0-2 tahun merupakan masa krusial pada anak karena apabila sel otaknya tidak tersambung atau terstimulasi dengan baik maka terjadilah fase penghapusan sel otak atau yang lebih dikenal dengan istilah use it or loose it. Hal ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas stimulasi karena setiap detik terjadi 1,684 juta sambungan sel otak. Sedangkan, untuk kualitas stimulasi terkait pada aspek perkembangan atas apa saja yang distimulasikan pada anak dengan cara yang tepat atau tidak,” tambah Prof. Netti.

2. Anak perlu dilatih berpikir kritis dan kreatif di era digital

5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normalhancinema.net

Lebih lanjut Prof. Netti membagikan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua demi keberhasilan keberlangsungan pendidikan anak usia dini. Menurutnya, anak sedari dini harus dilatih berpikir kritis atau “critical thinking”. Ini disebabkan karena terlalu banyaknya informasi yang masuk di era digital seperti sekarang.

"Anak perlu dilatih untuk memilah informasi mana yang berguna, mana yang tidak. Selain itu anak juga harus dilatih untuk berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan kognitif agar memiliki daya juang lebih, terlebih di era pandemik seperti ini," terangnya.

3. Pentingnya pola komunikasi yang baik pada anak untuk mengembangkan karakter dan life skill

5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normalhancinema.net
dm-player

Anak 0-2 tahun memang sangat penting memenuhi nutrisi gizi. Namun, orangtua juga dihimbau untuk tidak lupa memberikan nutrisi hati kepada anak. Oleh karena itu orang tua  pun harus paham pola komunikasi yang baik dan benar dengan anak karena itu juga merupakan aspek stimulasi yang penting pada anak usia dini.

“Jangan takut untuk mulai mendaftarkan anak pada fasilitas pendidikan sejak usia 2 tahun, sedini mungkin agar dapat mengembangkan karakter dan life skill. Guru dapat membuat rencana kegiatan pembelajaran, orang tua dapat mengimplementasikan rencana kegiatan dari rumah,” jelas Prof. Netti.

Baca Juga: Tips Memilih Camilan Sehat untuk Anak-anak, Harus Seimbang Gizinya

4. Balita terbukti lebih rentan terhadap COVID-19, sehingga orangtua perlu ekstra hati-hati menjaga kesehatan keluarga di tengah pandemik

5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normalhancinema.net

Dalam jurnal JAMA Pediatrics disebutkan bahwa balita dapat membawa materi genetik Covid-19 10 hingga 100 kali lebih tinggi dalam nasofaring mereka dibandingkan anak yang lebih tua dan orang dewasa. Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko komplikasi yang lebih besar bila terpapar Covid-19, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kronis bawaan, seperti penyakit imun atau obesitas.

Melihat kondisi tersebut, tentunya para orang tua perlu ekstra hati-hati dalam memperhatikan kondisi kesehatan keluarga terutama anak-anak di masa pandemi ini.

“Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus lebih aware dengan urusan kesehatan jiwa raga seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Untuk itu diperlukan nutrisi adekuat yang mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan anak sehari-hari” terang Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A yang merupakan Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara.

5. Jangan lupa tetap rutin imunisasi anak!

5 Tips Menjaga Kecerdasan dan Kesehatan Balita di Era New Normaldok. Popok Baby Happy

Imunisasi tetap wajib dilakukan di tengah pandemik ini. Menurut Dr Kanya, Orang tua tidak perlu khawatir pergi ke fasilitas kesehatan untuk mengimunisasi anaknya. Fasilitas Kesehatan pada umumnya telah membedakan lokasi dan waktu untuk pasien sehat dan pasien sakit, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Satu lagi yang penting yaitu imunisasi. Jangan sampai karena anak tidak divaksin, begitu pandemik selesai, maka muncul wabah infeksi lain yang seharusnya bisa dicegah oleh imunisasi. Jangan lupa untuk cek rekomendasi vaksinasi anak usia 0-18 tahun yang telah diperbaharui tahun 2020 lalu oleh IDAI,” jelas Dr. Kanya.

Baca Juga: Masih Hangat, Ini Jadwal Imunisasi Anak Terbaru dari IDAI 2020

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya