Bukan Pelit! 5 Alasan Ini Ungkap Sedikit Mainan Lebih Baik buat Anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mainan sudah identik sekali dengan anak-anak. Ada kalanya kamar anak sampai penuh karena diisi mainan. Tapi tahu gak sih, aybun, kalau ternyata punya sedikit mainan justru lebih baik lho, bagi proses tumbuh kembang si kecil.
Di bawah ini akan dibahas beberapa manfaat dari anak yang hanya memiliki sedikit mainan. Yuk kita simak bersama!
1. Bisa melatih konsentrasi anak
Coba deh bayangkan, kamu dikasih hadiah yang banyak banget. Pasti bingung kan, mau buka yang mana dulu, mana yang mau dicoba dulu. Begitu pula dengan anak kecil. Terlalu banyak mainan malah gak bagus bagi kemampuannya untuk belajar dan berkonsentrasi
Melansir laman Rense, sebuah penelitian di Amerika Serikat melibatkan 3.000 anak usia pra sekolah (3-5 tahun). Berdasarkan hasil pengamatan, anak-anak yang diberi lebih banyak mainan, justru bermain lebih sebentar dibanding mereka yang hanya punya mainan sedikit.
Hal tersebut disebabkan, banyaknya mainan malah membuat mereka merasa kewalahan. Akhirnya, tak ada satu pun mainan yang benar-benar mereka pelajari.
“(Hasil) studi kami menunjukkan bahwa memberi anak-anak mainan yang terlalu banyak atau jenis mainan yang salah, sebenarnya bisa membahayakan mereka. Mereka jadi merasa kewalahan dan tidak bisa konsentrasi pada satu hal lebih lama, untuk mempelajarinya, “ ujar Claire Lerner, salah satu peneliti.
2. Anak jadi lebih kreatif
Dengan sedikit mainan, anak bisa lebih kreatif menciptakan mainannya sendiri. Mereka memanfaatkan panci jadi topi, galon jadi drum, sarung bapaknya dijadikan jubah superhero, dan lain-lain.
Jika sedari kecil sudah terlatih kreatif, memanfaatkan barang sekitarnya untuk dijadikan sesuatu, tentu ini akan jadi bekal yang bermanfaat saat dia dewasa nanti.
Baca Juga: Tips Memilih Camilan Sehat untuk Anak-anak, Harus Seimbang Gizinya
Editor’s picks
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi anak
Mengutip Green Child Magazine, sebuah proyek di Jerman dilakukan untuk mengetahui apa yang akan terjadi kalau seluruh mainan dihilangkan dari taman kanak-kanak. Eksperimen ini berlangsung selama tiga bulan dan dibuat dengan tujuan menumbuhkan kepercayaan diri, kreativitas, imajinasi, keterampilan memecahkan masalah, dan kemampuan bersosialisasi pada anak-anak.
Anak-anak diberi kebebasan untuk memanfaatkan waktu mereka. Di hari pertama, mereka merasa kebingungan dan dilanda kebosanan karena ruang kelas mereka yang semula penuh dengan mainan jadi kosong.
Pada hari kedua, anak-anak mulai memanfaatkan selimut dan kursi yang ada untuk main dan membuat benteng. Pada hari-hari berikutnya, mereka sudah mulai terlihat antusias dan mulai berlari serta mengobrol dengan teman-temannya.
Pada akhir bulan ketiga, anak-anak bermain dengan mengandalkan daya imajinasi mereka. Dari hasil pengamatan, terbukti bahwa saat mainan dihilangkan, justru terjadi peningkatan pada kemampuan mereka berkonsentrasi dan keterampilan berkomunikasi.
4. Anak jadi belajar menghargai yang ia punya
Sedikit mainan, bisa mengajarkan anak untuk lebih bersyukur. Mereka jadi bisa menghargai apa yang mereka punya. Tidak gampang dirusak atau digeletakkan begitu saja. Karena kalau sudah hilang, belum tentu akan dibelikan lagi.
5. Mengajarkan anak untuk sabar dan berbagi
Karena mainan yang ada hanya sedikit, sudah pasti ia harus bergantian dengan saudara atau teman-temannya. Ini mengajarkan mereka untuk bisa sabar dan melatih kebiasaan berbagi. Anak jadi tak mudah tantrum karena keinginannya tak segera dituruti.
Dari uraian di atas kita bisa belajar, bahwa mainan yang banyak belum tentu tepat. Justru terlalu banyak, bisa berdampak buruk bagi perkembangan si kecil. Nah, kamu sendiri tim mainan banyak atau mainan sedikit nih?
Baca Juga: 10 Mainan Anak Ini Absurd Banget, Ada yang Kocak Juga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.