5 Ciri Orangtua Milenial, Salah Satunya Berbagi Tugas Rumah Tangga!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan semakin berkembangnya pendidikan dan mudahnya akses informasi seperti sekarang, mau tak mau, hal itu memengaruhi budaya serta gaya hidup sehari-hari. Termasuk bagaimana para generasi milenial menjalankan perannya sebagai orangtua.
Di bawah ini akan dibahas mengenai ciri-ciri orangtua generasi milenial. Coba deh, dicek apakah kamu dan pasangan sudah menerapkan?
1. Berbagi tugas rumah tangga
Jika orangtua generasi terdahulu dalam menjalankan peran suami istri lebih menerapkan budaya patriarki, di mana peran suami sangat mendominasi, hal itu terlihat berbeda di generasi milenial. Sudah banyak yang sadar, bahwa namanya rumah tangga itu dijalankan sebagai satu tim. Sehingga, tak ada yang namanya mengandalkan salah satu pihak saja, misalnya hanya istri saja yang melakukan tugas domestik.
Kini, para lelaki pun tak malu untuk turun tangan melakukan tugas-tugas rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, hingga memandikan bayi. Rumah tanggamu sudah menjalankan ini?
2. Lebih open minded
Kalau dulu, tugas domestik selalu ditangani anak perempuan, kini tak lagi. Saat ini, para orangtua milenial lebih open minded. Mereka mendidik putra putrinya, untuk bisa melakukan tugas apa pun, dan saling membantu sama lain. Sudah bukan zamannya lagi, tugas masak dan cuci piring dilimpahkan ke anak perempuan. Anak lelaki pun harus dilibatkan, supaya ketika ia dewasa, jadi gak anti atau malu melakukan hal itu.
Baca Juga: 5 Tips bagi Orangtua untuk Bantu Anak Mengeksplorasi Bakat, Penting!
3. Pola asuh berdasarkan ilmu parenting
Segala sesuatu, hasilnya akan lebih baik jika dilakukan berdasarkan ilmu. Termasuk juga dalam pengasuhan anak. Meski orangtua dulu sudah melakukan usaha yang terbaik untuk menjalankan perannya sebagai orangtua, tapi tak bisa dimungkiri, ada banyak praktik pengasuhan anak yang ternyata ketika diteliti, ternyata kurang tepat.
Editor’s picks
Misalnya saja, dulu melihat anak dibentak-bentak orangtua adalah hal biasa dan dimaklumi. Tapi ternyata, cara pengasuhan seperti itu justru berbahaya bagi perkembangan psikologis anak.
Dan bersyukurnya, orangtua milenial saat ini lebih melek ilmu parenting, karena aksesnya lebih mudah. Sehingga pengasuhan anak pun jadi tidak sembarangan dan dapat dilakukan dengan benar.
4. Lebih ekspresif dalam mengungkapkan rasa sayang
Orangtua milenial, tak merasa sungkan untuk bisa mengekspresikan dengan bebas rasa sayang dan cinta kasih mereka pada anak-anaknya. Mulai dari sering memeluk anak, mencium mereka, mengucapkan terima kasih, dan sebagainya.
Dan dampaknya pun positif. Anak jadi tumbuh menjadi lebih bahagia, mampu mengungkapkan emosinya dengan lebih terbuka, dan pastinya jadi lebih empati.
5. Tingkat literasi yang lebih tinggi
Hal ini berkaitan dengan pemahaman ilmu parenting yang baik dari orangtua generasi milenial, sehingga mereka sadar bahwa anak, harusnya sudah dikenalkan dengan asyiknya aktivitas membaca sedini mungkin.
Dan ini pula yang membuat kita melihat para buah hati dari orangtua milenial, memiliki literasi tinggi. Tentunya, ini balik kepada orangtuanya juga. Kalau orangtuanya juga senang membaca, dan sering membacakan buku pada anak-anaknya, maka anak pun akan mencontoh.
Uraian tadi bukan berarti pengasuhan generasi terdahulu benar-benar buruk. Ingat, lho setiap orangtua akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Penjabaran ini hanya dimaksudkan sebagai bahan koreksi sekaligus pembelajaran bersama, supaya kita semua bisa jadi orangtua yang baik, dan memiliki cara yang tepat dalam pengasuhan anak.
Nah, kamu sendiri, poin mana saja yang sudah kamu terapkan selama ini?
Baca Juga: 5 Hal yang Membuatmu Jadi Orangtua yang Toksik, Hindari Melakukannya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.