5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besar

Perlu nabung buat beli rumah gak, nih?

Memilih untuk terus tinggal serumah dengan keluarga besar memang bukan keputusan yang buruk. Apalagi jika di keluargamu memang sudah terbiasa seperti itu.

Anggota keluarga yang telah menikah boleh-boleh saja tetap tinggal serumah dengan keluarga besar. Kehangatan keluarga dan komunikasi yang tetap terjaga menjadi keuntungannya.

Pokoknya, kondisi susah maupun senang akan dihadapi bersama-sama. Meski begitu, bukan berarti gak ada minusnya, lho. Kamu perlu menyiapkan mental untuk menghadapi situasi sebagai berikut:

1. Suasana rumah yang selalu berisik mewajibkanmu untuk ekstra bersabar

5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besarilustrasi terganggu saat bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jangankan untuk bekerja dari rumah. Buat sekadar beristirahat saja, kamu kerap terganggu. Keponakanmu yang masih kecil-kecil menciptakan kegaduhan nyaris sepanjang hari.

Ada yang menangis, menjerit-jerit, dan berlari ke sana kemari. Ketika kamu sedang santai, barangkali hal tersebut memang tak terasa sebagai masalah. Namun saat kamu harus bekerja dari rumah, konsentrasimu pasti berantakan.

2. Kurangnya privasi

5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besarilustrasi tiga saudara (pexels.com/Sheep .)

Makin banyak anggota keluarga, makin mungkin tak tersedia kamar yang cukup untuk setiap orang. Dampaknya, sampai dewasa pun kamu masih harus tidur sekamar dengan anggota keluarga yang lain.

Bahkan jika kamu telah berkeluarga, kamu mungkin juga akan tetap satu kamar dengan anak-anakmu. Duh, gimana jika mereka melihat kamu sedang berhubungan intim bersama pasangan?

Itu baru urusan kamar. Belum lagi barang-barangmu yang jadi kerap dipinjam saudara. Bagus bila mereka selalu bilang dulu. Jika tidak dan kamu hendak memakainya, jadi sebel juga, kan?

Baca Juga: 5 Alasan Remaja Jaga Jarak dengan Keluarga, Orangtua Harus Tahu!

3. Capek, urusan memasak dan mencuci pakaian gak pernah simpel

5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besarilustrasi memasak bersama (pexels.com/August de Richelieu)
dm-player

Tugas rumah tangga yang lain barangkali justru menjadi lebih mudah diselesaikan dengan banyaknya orang di rumah. Kalian bisa berbagi tugas, seperti siapa yang menyapu dan mengepel. 

Apabila rumahnya luas, kedua tugas tersebut pun menjadi terasa lebih ringan dan cepat selesai ketika dikerjakan bersama. Akan tetapi, tugas memasak dan mencuci gak pernah bisa disederhanakan.

Tambah banyak orangnya, berlipat-lipat pula porsi makanan yang harus dimasak serta pakaian yang kudu dicuci setiap harinya. Ketika mencuci peralatan makan dapat dilakukan sendiri-sendiri, mencuci pakaian secara individual pasti bikin boros detergen dan air.

Untuk laundry pun, biayanya menjadi jauh lebih mahal. Gak ada pilihan lain kecuali wajib punya mesin cuci dengan pengering yang bagus. Biar kamu gak senewen saat musim hujan tiba dan banyak cucian yang gak kering.

4. Bingung saat hendak bepergian, kendaraannya harus muat orang banyak

5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besarilustrasi mobil yang penuh (pexels.com/Min An)

Satu mobil saja barangkali belum cukup untuk mengangkut semua anggota keluargamu. Duh, ribetnya jadi gak kira-kira saat kalian hendak pergi bersama. Pilihan yang tersisa hanyalah menyewa kendaraan.

Sayangnya, urusan biaya sewa pun dapat menjadi masalah bila hanya segelitir orang yang bekerja dan penghasilan masing-masing masih pas-pasan. Salah-salah jadi bertengkar soal siapa yang bakal membayar ongkosnya. Kamu jadi males mau ikut pergi.

5. Banyak acara keluarga yang menuntut partisipasimu

5 Persiapan Mental kalau Kamu Memilih Tinggal dengan Keluarga Besarilustrasi tiga generasi (pexels.com/Kampus Production)

Kamu mungkin pernah berpikir bahwa kumpul dengan keluarga besar bakal membuat acara keluarga berkurang sebab kalian sudah bertemu setiap hari. Namun ternyata, acara keluarga justru tambah banyak!

Misal, minggu depan acara lamaran adikmu. Minggu depannya lagi acara khitanan salah satu keponakanmu. Belum lagi kakek dan nenek ingin merayakan ulang tahun pernikahan dan sebagainya.

Gak mungkin juga kan, kamu bersikap masa bodoh dan mengunci diri di kamar? Mau tidak mau kamu harus ikut sibuk mengurus ini itu. Wajar jika terkadang kamu merasa tidak punya waktu buat diri sendiri.

Semua hal di atas membutuhkan kesiapan mental darimu. Pada hakikatnya sih, memilih tinggal sendirian juga ada konsekuensinya. Misalnya, kamu harus ekstra mandiri bahkan ketika dirimu sakit lumayan berat.

Namun bila rumah sudah terlalu padat penghuni sehingga gak nyaman lagi buatmu, kamu dapat mengontrak atau membeli rumah yang cukup dekat lokasinya. Dengan begini, kamu masih bisa sering bertemu keluarga besar tanpa kehilangan privasi dan kenyamanan hidup.

Baca Juga: 5 Risiko yang Akan Kamu Rasakan Jika Tinggal Serumah dengan Mertua

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya