6 Kiat Melatih Anak agar Berani Tidur Sendiri, Sabar dan Konsisten, ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melatih anak untuk berani tidur sendiri sering kali disepelekan oleh orangtua. Nanti orangtua baru kebingungan ketika mereka harus pergi di jam tidur anak. Apalagi bila orangtua kudu menginap di luar kota.
Bukankah tidak di setiap acara orangtua akan dapat mengajak anak? Misalnya, acara kantor atau saat orangtua harus menemani kakek atau nenek yang dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu, penting sekali buat melatih anak agar berani tidur sendiri. Jangan sedikit-sedikit tidak tega tanpa memikirkan akibat ke depannya untuk anak. Kiat-kiat berikut ini dapat orangtua ikuti.
1. Mulai dari tidur siang
Untuk anak yang selalu tidur bersama orangtua, membiasakannya buat tidur siang sendiri juga butuh kesabaran. Berikan sebanyak mungkin penjelasan agar anak tak perlu merasa takut.
Seperti hari masih terang benderang, tirai dan jendela dapat dibuka lebar-lebar, serta orangtua masih mengerjakan sejumlah tugas di luar kamar. Anak tidak perlu takut karena jika terjadi sesuatu, orangtua pasti langsung mengetahuinya.
2. Minta anak untuk tidur dengan saudara-saudaranya
Jika anak tipe yang mudah sekali tertidur dan tidurnya selalu nyenyak, mengajarkannya buat tidur sendiri barangkali tak terlalu sulit. Namun bila anak termasuk sukar tidur, ia membutuhkan beberapa tahap untuk membiasakan diri.
Dari terbiasa tidur dengan orangtua, ia tidak bisa langsung tidur sendiri. Ia masih perlu ditemani, tetapi kali ini oleh saudara-saudaranya yang usianya tak terlalu jauh. Hal ini dilakukan buat mengurangi ketergantungan anak pada orangtua.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengenalkan Konsep Kematian kepada Anak-anak?
3. Katakan bahwa anak yang sudah besar harus berani tidur sendiri
Sounding atau sering memperdengarkan sesuatu guna memengaruhi pikiran anak juga perlu dilakukan. Caranya dengan mengatakan bahwa anak yang sudah besar memang harus berani tidur sendiri.
Editor’s picks
Biasanya, anak lebih suka disebut dirinya sudah besar ketimbang masih kecil. Dengan begini, anak merasa tertantang buat menunjukkan keberaniannya. Dia akan merasa malu bila menolak mencoba tidur sendiri.
4. Temani anak sampai ia tertidur
Tentu sebelumnya orangtua tetap harus memberi tahu anak bahwa ia akan mulai belajar tidur sendiri. Orangtua hanya menemani sampai anak terlelap, misalnya dengan membacakan dongeng.
Pemberitahuan dan kesepakatan antara orangtua dengan anak ini penting supaya anak tak kaget ketika terbangun dan mendapati orangtuanya tidak ada. Nanti dia menangis lalu orangtua mau tidak mau harus menemaninya tidur. Batal deh, misi melatih anak untuk berani tidur sendiri.
5. Biarkan lampu tetap menyala dan dekatkan boneka-bonekanya
Sekalipun saat tidur bersama orangtua, anak terbiasa dengan suasana kamar yang gelap, dia mungkin bakal takut jika tidur sendirian. Jadi, biarkan dia memilih lampu kamarnya akan dinyalakan seterang mungkin atau cukup menggunakan lampu tidur saja.
Kelak bila anak telah terbiasa tidur sendiri, ia pasti bisa tidur dengan lampu dimatikan. Jangan lupa, kumpulkan boneka-boneka kesayangannya di sekitar tempat tidurnya. 'Teman-temannya' ini akan memberinya rasa aman.
6. Buka pintu kamar anak maupun kamar orangtua
Meski pada akhirnya orangtua ingin mengajarkan adanya privasi di kamar masing-masing, untuk permulaan jangan bikin anak kaget, ya! Beri waktu buat anak beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Anak mau tidur sendiri di kamarnya saja sudah suatu langkah besar. Jadi, tidak apa-apa apabila untuk sementara pintu kamarnya maupun pintu kamar orangtua dibuka pada malam hari.
Agar anak tak merasa ia terjebak di dalam kamar kalau sesuatu yang buruk terjadi di malam hari. Seiring berjalannya waktu, pintu dapat lebih dirapatkan. Sampai akhirnya, baik anak maupun orangtua tidur dengan pintu kamar tertutup. Sukses deh, misinya.
Itulah enam kiat yang dapat orangtua terapkan di rumah. Sebab ini mengenai pembiasaan, jangan harap akan berhasil dalam satu atau dua hari, ya. Pastikan orangtua mampu bersabar dan konsisten dalam melatih anak.
Baca Juga: 5 Tips Melakukan Bonding Time dengan Anak dari Psikolog Anak-Remaja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.