6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah 

Bukan pengaruh pergaulan melainkan masalahnya ada di rumah 

Saat anak lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah, tak betah di rumahnya sendiri, biasanya orangtua mencurigai efek pergaulan yang kurang baik dengan teman-temannya. Namun sering kali penyebabnya justru di dalam rumah itu sendiri lho.

Saat masalah di dalam rumah tak teratasi, barulah anak mencari kenyamanan di luar. Maka sebagai orangtua, kita perlu kerap melihat kembali ke dalam rumah. Jangan-jangan, salah satu dari 6 hal berikut ini yang menjadi penyebabnya:

1. Orangtua sering bertengkar secara terbuka

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/@jmark

Pertengkaran orangtua tentu terasa sangat menakutkan bagi anak. Walaupun dari luar anak terlihat baik-baik saja, perasaannya jauh dari damai. Bagaimanapun, anak memiliki ketergantungan yang besar pada orangtua.

Bila keduanya kerap bertengkar, anak tentu khawatir jika sesuatu yang buruk benar-benar terjadi, ialah yang akan bernasib paling malang.

Pun dalam pertengkaran terbuka, sangat mungkin orangtua saling memaki. Bahkan membawa-bawa anak dalam pertengkaran. Ini akan membuat anak serasa di neraka.

2. Perang dingin orangtua bikin anak merasa canggung

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/cottonbro

Sekalipun orangtua tak bertengkar di depan anak, tak saling memaki, anak akan tetap merasakan bila keduanya tidak akur. Anak jadi merasa tidak bebas di rumahnya sendiri, harus menjaga perasaan kedua orangtuanya.

Apalagi bila orangtua secara tidak langsung menjadikan anak pelampiasan kekesalan mereka. Misalnya, anak mendekati ayahnya. Tetapi karena perasaan ayahnya sedang buruk, ia menyuruh anak agar dengan ibunya saja.

Sesampainya anak pada ibunya, ibunya menyuruhnya kembali pada ayahnya. Tak hanya membuat anak merasa tak nyaman, melempar-lemparkan anak seperti ini malah bisa membuat anak merasa ditolak oleh kedua orangtuanya sendiri.

3. Terlalu banyak aturan 

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/cottonbro

Terutama saat anak beranjak remaja, banyaknya aturan akan membuat anak merasa sangat terkekang. Banyaknya aturan juga bisa membuat anak merasa kurang dipercaya oleh orangtua.

Ia merasa hidupnya jadi ribet sekali. Padahal pada usia-usia ini, keinginan akan segala yang sifatnya praktis sedang kuat. Ia juga butuh mengeksplorasi dunia luar dan kemampuan-kemampuannya sendiri.

Baca Juga: Aktif & Suka Berkegiatan di Luar, Zodiak Ini Gak Betah Work from Home

dm-player

4. Sibuk tak sibuk, orangtua mengabaikan anak

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/cottonbro

Kadang, situasinya justru akan lebih baik bila orangtua memiliki kesibukan yang jelas. Misalnya, sibuk bekerja. Meski perhatian pada anak berkurang, anak juga akan belajar memahami bahwa orangtua sibuk bekerja demi dirinya juga.

Situasinya menjadi buruk sekali jika anak merasa orangtua sebenarnya tak sibuk-sibuk amat, tetapi tetap mengabaikannya. Atau di mata anak, kesibukan orangtua tidak terlalu penting.

Misalnya, terlalu sering berkumpul bersama teman-teman. Anak bisa merasa orangtua lebih suka menghabiskan waktu bersama orang lain ketimbang bersamanya.

5. Terlalu banyak anggota keluarga 

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/1931096

Beberapa anak membutuhkan suasana yang lebih tenang dan suka menyendiri. Apalagi saat remaja. Mereka butuh privasi lebih dan mudah terganggu oleh suara dan gerakan orang banyak di sekitarnya.

Jika penghuni tak sebanding dengan luas rumah, anak mungkin merasa sumpek. Anak yang sudah remaja juga kadang kurang suka bermain dengan adik-adiknya. Maka ia akan lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah atau menginap di rumah teman.

6. Orangtua sudah berpisah dan sering membawa pasangan baru ke rumah

6 Hal yang Bisa Membuat Anak Tak Nyaman Berada di Rumah Pexels.com/atef-khaled-825144

Jika sudah berpisah dan anak ikut salah satu atau tinggal bergantian bersama kedua orangtuanya, mereka perlu menjaga sikap di depan anak.

Saat orangtua sedang dekat dengan seseorang, biasanya mereka akan berusaha memperkenalkannya pada anak bahkan mendekatkan mereka. Sayangnya, tak semua anak mudah merasa nyaman dengan pasangan baru orangtua mereka.

Bukannya merasa nyaman, kenyataan itu justru bisa membuat mereka amat terpukul. Ia mungkin masih sangat berharap kedua orangtuanya bersatu kembali dan mereka bahagia seperti dahulu.

Namun kehadiran pasangan baru itu menghancurkan seluruh harapannya dan orangtua tampak begitu egois di matanya. Apalagi jika anak merasa tidak diperlakukan dengan baik oleh pasangan baru orangtuanya. Ia akan makin merasa tidak nyaman berada di rumah.

Dengan kemungkinan-kemungkinan di atas, orangtua jangan gegabah menyalahkan teman-teman anak. Menuduh mereka memberikan pengaruh buruk pada anak. Jika itu yang dilakukan, anak akan makin tertekan dan mengambil jarak dari orangtua.

Baca Juga: Ingin Anak Tumbuh Matang Secara Emosi? 5 Hal Wajib Dilakukan Orangtua!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya