Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini 

#IDNTimesLife Kelak kamu tua juga begini 

Jujur saja deh, pasti kamu juga pernah kan, merasa kesal pada orangtua? Dalam setiap interaksi kita dengan siapa pun, tentu kadang ada hal-hal yang bikin kita atau orang lain gak berkenan.

Namun terkait interaksi sehari-harimu dengan orangtua, kamu perlu lebih cermat melihat kembali apa-apa yang bikin kamu kesal. Bisa jadi, sikap orangtua sebenarnya wajar atau bahkan demi kebaikanmu. Seperti 6 hal berikut ini.

1. Orangtua gak kunjung paham saat diajari hal-hal terkait teknologi

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/tchen_7993

Buat kamu gampang banget, buat orangtuamu susah banget. Ini sebenarnya gak mengherankan sih. Kamu besar di zaman yang membuat hari-harimu gak bisa lepas dari berbagai teknologi terkini.

Sementara orangtuamu besar di zaman yang begitu berbeda. Di umurmu sekarang, dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, kamu gak bisa lepas dari perangkat berteknologi. Dahulu orangtuamu tentu gak begitu.

Mungkin kamu berpikir, apa susahnya sih, sekarang belajar? Biar gak gaptek! Ketahuilah, di masa tua, kemampuan kita dalam belajar gak sama dengan saat kita masih muda. Ingatan dan kecepatan kita dalam memahami hal-hal baru sudah menurun.

2. Orangtua ingin tahu siapa saja teman-temanmu

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/jeffhopper

Mungkin kamu menganggap orangtuamu kepo. Padahal, itu bagian dari tanggung jawabnya sebagai orangtua. Kelak kamu menjadi orangtua, kamu juga pasti ingin tahu dengan siapa saja anakmu berteman.

Bukan gak ada alasannya. Alasannya justru mendasar banget, yaitu pergaulanmu sangat memengaruhi baik atau buruknya masa depanmu nanti. Terlebih di usia remaja dan dewasa, kamu lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman daripada keluarga.

Orangtuamu cuma ingin memastikan kamu berada di lingkungan pergaulan yang baik. Pun jika kamu pergi, gak pulang-pulang, dan gak bisa dihubungi; orangtuamu jadi tahu pada siapa saja mereka bisa bertanya.

3. Orangtua menasihatimu untuk fokus belajar, jangan pacaran dulu

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/mathidelmd

Kalau kamu lagi gak jatuh cinta pada siapa pun, tentu kamu mengangguk-angguk saja dinasihati begini. Namun jika kamu lagi suka banget sama seseorang atau bahkan sudah pacaran, tentu nasihat itu bikin kamu kesal.

Masa kamu harus memutuskan pacarmu yang sudah susah-susah kamu rebut hatinya? Tenang, gak begini juga kok solusinya. Pertama, kamu perlu terlebih dahulu memahami maksud baik orangtuamu.

Mereka cuma gak mau pendidikanmu terganggu. Jadi sebagai langkah kedua, kamu harus punya komitmen kuat untuk tetap menjaga prestasimu di sekolah atau kampus. Jangan sibuk pacaran terus.

Kalau kamu bisa menunjukkan sekolah atau kuliahmu baik-baik saja, bahkan kamu makin berprestasi, orangtuamu tentu akan memberikan lampu hijau. Bahkan, mendukung hubungan kalian sampai jauh ke masa depan.

Baca Juga: 6 Sebab Kamu Harus Memercayai Keberadaan Orangtua Toksik 

dm-player

4. Orangtua belum bisa memenuhi keinginanmu

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/cleytonewerton

Misal, kamu ingin dibelikan sesuatu. Kamu sudah minta berkali-kali. Orangtuamu sudah bilang akan mengusahakannya. Namun nyatanya, barang yang kamu inginkan gak kunjung tersedia.

Kamu boleh kecewa. Namun gak boleh gak peduli pada kondisi orangtuamu. Coba ukur kembali, apakah barang yang kamu inginkan terbilang mahal? Kira-kira harganya berapa persen dari penghasilan orangtuamu?

Pun kamu gak boleh lupa, penghasilan orangtuamu masih harus dibagi-bagi untuk berbagai kebutuhan. Jadi, logis kan, bila mungkin orangtuamu butuh waktu lebih lama untuk menabung?

Belum lagi kalau barang yang diminta sebenarnya gak penting-penting amat. Orangtuamu tentu harus mengutamakan yang menjadi prioritas.

5. Orangtua memintamu lebih bijaksana menggunakan uang

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/pekengdonalmonte

Kamu barangkali berpikir uang saku atau sisa uang saku yang kamu tabung itu sepenuhnya milikmu. Sehingga kamu bebas akan menggunakannya untuk apa saja. Bahkan meludeskannya dalam sekejap saja.

Kamu perlu ingat nih, uang yang sepenuhnya milikmu hanyalah uang yang diperoleh dari cucuran keringatmu. Kalau telapak tanganmu masih di bawah alias mendapat uang dari pemberian orangtua, kamu gak boleh semaunya sendiri.

Lagi pula, bila sejak muda kamu sudah membiasakan diri membelanjakan uangmu dengan bijaksana, kelak manfaatnya buat kamu juga. Kamu jadi gak kewalahan menghidupi diri sendiri dan keluargamu karena kamu sudah paham cara berhemat.

6. Orangtua sering lupa

Jangan Ngegas, Gak Perlu Kesal pada Orangtua Hanya karena 6 Hal Ini Unsplash.com/joshappel

Jangankan yang sudah tua, yang muda pun banyak yang pelupa, kan? Kalau bisa memilih, orangtuamu juga gak ingin jadi pelupa. Namun gak ada seorang pun yang bisa sepenuhnya melawan efek usia.

Meski sudah berusaha menjaga daya ingat, sedikit banyak tentu berbeda dari daya ingatmu yang masih kuat. Terlebih jika orang tuamu menderita penyakit tertentu, seperti demensia.

Bahkan bila orangtuamu terbilang sehat, tingginya kesibukan dan banyaknya urusan yang harus dipikirkannya sepanjang waktu bisa membuat mereka melupakan hal-hal kecil. Ketimbang marah, bantu mereka dengan mengingatkan hal-hal yang mungkin akan mereka lupakan.

Juga jadilah lebih mandiri biar kamu gak jengkel kalau sudah berpesan ini itu pada orang tua, tetapi mereka lupa. Seperti lupa membangunkanmu pada jam sekian. Kamu bisa menggunakan alarm ponselmu, kan?

Kalau gak sedikit-sedikit kesal pada orangtua, tentu kamu akan lebih nyaman berada di rumah. Tentunya, kamu juga jadi terlihat lebih dewasa. Itu meningkatkan pesonamu ketimbang bila kamu kekanak-kanakan, lho!

Baca Juga: Tanda Toxic, Ini 6 Dosa Orangtua pada Anak yang Sering Gak Disadari

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya