7 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Lelah Berumah Tangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum menikah, kebanyakan kita membayangkan betapa indahnya kehidupan pernikahan itu. Menua bersama pasangan dan membesarkan anak-anak. Gak salah juga sih. Nyatanya rumah tangga yang minim konflik juga ada.
Namun bukan isapan jempol juga bahwa gak sedikit orang yang kemudian jenuh dengan kehidupan pernikahan mereka. Bukan karena keromantisan pasangan yang berkurang melainkan terjadinya tujuh kondisi berikut ini.
1. Pasangan mandiri saat masih lajang atau pacaran, tetapi berubah menjadi bayi besar setelah menikah
Atau dengan kata lain, pasangan manjanya minta ampun. Bukan dengan merengek-rengek melainkan apa-apa harus dilayani. Contohnya, minum saja harus selalu dibuatkan atau diambilkan. Belum lagi menyiapkan pakaiannya dan sebagainya.
Di awal-awal pernikahan mungkin ini gak masalah dan malah terasa romantis. Namun seiring banyaknya tugas lain yang juga harus dibereskan, bisa bikin lelah pasangan. Ia seperti berkewajiban mengasuh anak sekaligus suami/istri.
2. Pembagian peran yang terlalu kaku antara suami dan istri
Pencari nafkah tunggal dalam keluarga mungkin saja merasa pusing tujuh keliling bila sudah bekerja keras pun, hasilnya belum bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Sedang pasangannya seperti gak mau tahu bahkan mungkin cuma doyan memarahinya.
Demikian pula bila seluruh tugas domestik diserahkan pada satu orang saja. Pasangan yang kebagian peran ini bisa sangat bosan dan merasa gak bisa mengaktualisasikan diri. Hanya berkutat dengan urusan dapur dan beres-beres rumah.
3. Pasangan gak mau tahu soal pengasuhan anak
Bagaimanapun, anak-anak memang gak cuma butuh disediakan makanan dan minuman lalu disekolahkan. Di rumah, anak-anak perlu mendapatkan perhatian penuh orangtua. Didampingi belajar dan dibentuk karakternya.
Anak-anak makin butuh perhatian ekstra saat sakit atau mengalami masalah di sekolah. Terbayang kan, betapa besarnya tanggung jawab itu bila dipikul oleh satu orang saja? Nanti terjadi sesuatu yang buruk pada anak, pasangannya hanya bisa menyalahkan.
4. Pasangan selalu memprioritaskan keluarga besarnya
Memang berbeda situasinya antara saat hubungan masih sebatas pacaran dengan setelah menikah. Saat masih sebatas pacar, tentu keluargalah yang harus diutamakan. Akan tetapi setelah membentuk keluarga sendiri, prioritas itu semestinya berubah.
Editor’s picks
Bukan berarti keluarga besar gak penting. Namun keluarga kecil dan masih berusia muda ini juga butuh perhatian. Kalau masih bisa diseimbangkan ya diseimbangkan. Namun kalau harus memilih salah satu, menelantarkan keluarga sendiri demi keluarga besar tentu kesalahan fatal.
Baca Juga: 7 Tanda Dia Mulai Gak Bahagia Jalani Hubungan Bersamamu, Sinyal Putus?
5. Kecemburuan pasangan yang berlebihan
Namanya ada rasa cinta, pasti juga ada rasa cemburu. Gak mungkin sama sekali gak punya rasa cemburu kalau pasangan tampak dekat dengan orang lain. Namun jika kecemburuannya gak punya alasan yang kuat lalu berlanjut pada berbagai larangan, siapa yang gak akan lelah?
Apa artinya hubungan tanpa kepercayaan satu sama lain? Kalau penjelasan sudah diberikan dan masih saja memperturutkan rasa cemburu buta, ini akan terasa sangat menyiksa. Setiap hari, energi terkuras cuma buat meributkan masalah yang bahkan gak ada bukti atau saksinya.
6. Pasangan terlalu dominan, bahkan bisa berujung KDRT
Orang yang terlalu dominan bisa membuat pasangannya merasa gak berguna. Suaranya gak pernah didengar. Bahkan setiap pendapatnya dianggap salah. Dia jadi merasa dungu sekali.
Dia juga bisa kehilangan kebebasannya untuk memilih. Makin gawat kalau perlawanan atas dominasi pasangan malah berujung penganiayaan. Gak heran kalau dia bukan cuma merasa lelah melainkan membayangkan perpisahan.
7. Masalah keuangan yang berlarut-larut
Masalah ekonomi memang gak bisa dianggap remeh dalam kehidupan rumah tangga. Banyak sekali perceraian terjadi karena masalah keuangan yang gak kunjung teratasi. Inilah pentingnya memantapkan kondisi keuangan sebelum memutuskan menikah.
Bahkan setelah menikah, dua orang yang bekerja cenderung lebih baik ketimbang hanya salah satu yang bekerja. Dengan begini, keuangan keluarga akan lebih aman. Memang pengeluaran lebih terasa setelah kita berumah tangga, kan? Makin banyak anggota keluarga, tentu makin banyak pula kebutuhannya.
Melegakan sekali kalau kamu dan pasanganmu gak mengalami satu pun dari kondisi di atas. Namun jika kamu sedang mengalaminya, lekas bicarakan dengan pasanganmu dan cari solusinya ya? Kamu kan, gak tahu pasti sampai kapan bisa menahan rasa lelah itu.
Jangan sampai terlambat menyelamatkan hubungan kalian. Sedang bila kamu masih lajang, dengan mengetahui hal ini lebih awal, semoga kelak perkawinanmu lebih bahagia dan pasanganmu gak menyesal menghabiskan sisa usia bersamamu.
Baca Juga: 5 Tanda Sekarang Kamu Telah Bahagia Jalin Hubungan Dengannya, Selamat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.