6 Manfaat Memperkenalkan Anak pada Kesibukan Dapur Sejak Dini
Pexels.com/gustavo-fring
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu bahwa kegiatan belajar bisa dilakukan di mana pun? Tak terkecuali di dapur. Oleh karena itu, sudah semestinya orangtua juga memperkenalkan anak pada berbagai kesibukan di dapur.
Bukankah makanan menjadi kebutuhan pokok kita semua? Maka, penting untuk anak mengetahui bagaimana proses makanan dibuat. Jangan hanya tinggal menikmatinya. Berikut enam manfaat jika anak diperkenalkan pada kesibukan dapur sejak dini.
1. Anak jadi tahu banyaknya tahapan dalam memasak
Pexels.com/kamaji-oginoSetidaknya ada tiga tahapan utama dalam memasak. Persiapan, proses memasak itu sendiri sampai menyajikannya, lalu tahap membersihkan semua peralatan yang telah digunakan. Ini semua jelas butuh waktu.
Bila anak gak pernah benar-benar memahaminya, dia pasti berpikir memasak itu mudah saja. Maka bila dia meminta suatu makanan, dia gak bisa mempertimbangkan waktu dan lelah atau tidaknya orang yang harus memasaknya.
Dia maunya makanan cepat tersaji kapan pun dia mau. Nah, dengan tahu tahapan-tahapan dalam memasak, dia hanya akan meminta dimasakkan menu yang simpel bila orangtua sedang repot. Menu yang proses bikinnya lebih ribet bisa dibuat di akhir pekan saja.
2. Anak gak akan gampang menyebut suatu masakan gak enak
Pexels.com/august-de-richelieuKalau anak tahu banyaknya tahapan dalam memasak dan merasakan sendiri betapa tidak mudahnya menciptakan masakan yang rasanya pas, anak akan lebih menghargai masakan siapa pun. Gak sedikit-sedikit bilang gak enak dan melukai hati orang yang memasaknya.
Misal, anak berkata begitu di rumah makan atau saat dijamu saudara. Orangtua juga pasti akan malu, kan? Bakal sulit untuk menghargai hasil kerja keras siapa pun jika anak sendiri gak pernah merasakannya.
3. Anak belajar memanfaatkan bahan-bahan yang ada
Pexels.com/gustavo-fringMemasak itu kegiatan yang unik, sangat merangsang kreativitas. Satu sisi, ada resep yang perlu diikuti agar rasa gak melenceng ke mana-mana. Namun di sisi lain, orang yang memasak juga harus kreatif untuk mencari bahan pengganti sesuai dengan isi kulkas.
Sebab terkadang bahan aslinya sulit dicari, mahal, tidak sesuai selera, atau malah bikin alergi. Terbayang kan, betapa kegiatan ini dapat merangsang ide-ide anak? Pokoknya, isi kulkas yang masih bisa dimanfaatkan jangan sampai berakhir di tempat sampah hanya lantaran gak sesuai resep.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Kurangnya Ilmu Parenting dalam Rumah Tangga
4. Wawasan anak tentang pilihan profesi akan makin luas
Pexels.com/kampusZaman sekarang apalagi jauh di masa depan, manusia dituntut untuk lebih terbuka dalam memandang berbagai profesi. Gak bisa cuma bergantung pada profesi yang itu-itu saja. Makin luwes anak memilih profesinya, makin mudah untuknya survive dan mandiri finansial.
Dan semua yang berkaitan dengan kuliner sangat bisa menghasilkan uang. Entah menjadi pemasok bahan makanan, pembuat atau penjual peralatan memasak, koki, dan sebagainya. Selama manusia masih merasa lapar, usaha terkait makanan akan terus eksis.
5. Membangun kedekatan orangtua dengan anak
Pexels.com/august-de-richelieuBuat orangtua yang belum punya cukup waktu dan dana untuk berlibur bersama keluarga, gak usah khawatir gak akan bisa dekat dengan anak. Banyak cara yang simpel dan murah untuk membangun kedekatan dengan anak kok.
Salah satunya dengan kegiatan sehari-hari di rumah, termasuk kegiatan di dapur. Selama proses memasak, semua orang harus saling membantu biar lekas selesai. Juga bergantian mengecek rasa agar cukup pas di semua lidah. Dijamin seru dan bikin makin kompak!
6. Menjadi bekal anak saat merantau atau berumah tangga
Pexels.com/katerina-holmesSama seperti lima poin sebelumnya, manfaat ini juga penting baik untuk anak perempuan maupun laki-laki. Sebab dengan kemampuan memasak, pengeluaran bulanan akan lebih mungkin ditekan.
Selisihnya sangat lumayan bila dibandingkan dengan selalu membeli makanan siap santap. Pun dari segi kesehatan dan kebersihan akan lebih terjamin. Pasti juga akan lebih cocok di lidah sehingga gak mudah bosan.
Bagi sebagian orangtua, mengajak anak ke dapur mungkin terasa sangat merepotkan. Anak cenderung hanya bermain-main dan membuat segalanya berantakan. Namun ini memang fasenya anak bermain sambil belajar, kan?
Seiring pertambahan usia dan dengan bimbingan orangtua, anak pasti bisa bersikap lebih tertib selama di dapur. Bukannya mengganggu orangtua, malah sangat membantu mempercepat proses memasak. Selamat mencoba!
Baca Juga: 10 Akun Instagram Ibu Muda yang Wajib Follow untuk Parenting
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
