6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'

Beri mereka support, bukan stigma negatif

Adanya sejumlah anak broken home yang menunjukkan perilaku negatif hendaknya tidak membuat kita melakukan generalisasi. Faktanya, tak semua anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis akan berperilaku buruk.

Banyak juga yang tetap menjadi anak manis di sekolah maupun dalam pergaulan hingga masa dewasanya. Sikap kita yang tak mengidentikkan anak broken home dengan perilaku negatif juga merupakan dukungan agar mereka bertumbuh kembang dengan baik dan tidak mengalami diskriminasi.

Berikut sejumlah sebab mengapa anak broken home bisa tetap berperilaku positif sekalipun kondisi di rumah kurang kondusif. Simak dan jadilah bagian dari orang dewasa yang memberi mereka support, bukan stigma.

1. Dia diasuh oleh orang yang berkompeten

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi anak dan walinya (pexels.com/Pixabay)

Nasib anak yang broken home bermacam-macam. Ada yang kedua orangtuanya akhirnya berpisah. Kemudian anak ikut ayah atau ibunya yang lebih berkompeten dalam mengasuh. Sekalipun figur orangtua tidak lengkap, ayah atau ibu saja sudah cukup untuk memberinya rasa aman sejauh ia sosok yang dewasa, bertanggung jawab, dan menyayangi anak.

Ada juga anak broken home yang kemudian diasuh oleh kakek dan neneknya, saudara orangtua, atau ditempatkan di panti asuhan. Sekalipun kondisi mereka berbeda dengan anak pada umumnya, dia tetap berpeluang besar tumbuh dan berkembang dengan baik di bawah pengasuhan orang yang berkompeten meski bukan orangtua kandung.

Namun, masih ada pula anak yang selamanya terjebak dalam keluarga yang broken home. Orangtua tidak bercerai dan anak tetap di bawah pengasuhan mereka yang selalu bertengkar. Apakah ini akan memastikan perilaku anak menjadi buruk? Tidak juga, simak dulu poin-poin berikutnya.

2. Lingkungan sekolah dan rumah juga ikut membentuk perilaku anak

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Katerina Holmes)

Meski anak menghabiskan banyak waktunya di tengah kondisi keluarga yang tidak harmonis, ia masih punya lingkungan lain yang barangkali jauh lebih suportif. Yaitu, sekolah dan sekitar rumah atau tetangga-tetangganya.

Anak tak mendapatkan cukup perhatian dan dukungan dari orangtua. Namun boleh jadi dia memperolehnya dari guru, teman-teman, serta tetangga kanan kiri. Ini biasanya cukup untuk anak tetap mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada dan tidak terlalu terpengaruh oleh kekacauan hubungan kedua orangtuanya.

3. Begitu agak besar, anak biasanya sudah punya cita-cita

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi cita-cita jadi dokter (pexels.com/Polesie Toys)

Cita-cita penting bukan hanya sebagai gambaran kelak anak besar akan menjadi apa. Namun juga untuk mengarahkan fokus anak serta membentuk perilakunya sejak dini. Ketika anak sudah memiliki cita-cita yang baik, mudah sekali untuk memberinya pengaruh yang positif.

Misalnya, anak bercita-cita menjadi dokter. Anak pasti akan mencari tahu segala tentang profesi tersebut dan punya gambaran yang positif tentang seorang dokter. Seperti dokter adalah orang yang pintar karena mampu mengobati berbagai penyakit.

Dokter juga baik sebab selalu siap menolong pasien. Dari sini, anak akan berusaha sekuat mungkin meniru gambaran dokter yang ada dalam benaknya. Ia akan rajin belajar dan menjadi anak yang suka menolong. 

dm-player

Baca Juga: 5 Fakta Home Sweet Home Alone, Reboot Pertama Film Home Alone

4. Sadar dirinya tidak boleh menciptakan tambahan masalah di rumah

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi seorang anak (pexels.com/Huy Phan)

Salah satu kelemahan kita sebagai orang dewasa adalah menganggap anak belum mampu berpikir apalagi merenung. Seolah-olah kemampuan itu hanya milik orang dewasa. Padahal, anak yang telah memasuki usia sekolah juga bisa melakukannya walau dengan kedalaman yang berbeda dari kita.

Terlebih, anak broken home umumnya lebih cepat dewasa. Ketika teman-teman sebayanya hanya tahu bermain dan mengadu pada orangtua bila terjadi sesuatu, anak yang broken home seakan-akan memikirkan semuanya sendirian.

Jadi, tidak terlalu sulit untuknya mengerti bahwa dia perlu lebih menjaga sikap baik di dalam maupun di luar rumah. Sebab jika dia sampai berbuat onar, orangtua mungkin akan makin hebat dalam saling menyalahkan dan bertengkar. Belum lagi keluarga besar menjadi tambah pusing memikirkan betapa kacaunya keluarga kecil itu. 

5. Anak lebih merasa sedih ketimbang marah

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi anak dan boneka (pexels.com/Pixabay)

Anak yang marah akan meluapkan energinya dalam bentuk amukan atau perilaku agresif pada teman-temannya. Sementara itu, kesedihan cenderung membuat siapa pun seperti kehilangan energi dan menarik diri. Anak broken home tentunya sedih karena tidak berada dalam keluarga yang hangat seperti teman-temannya.

Akan tetapi belum tentu ia marah pada kedua orangtuanya. Kesedihan yang dirasakannya mungkin membuatnya lebih murung ketimbang anak-anak seusianya. Namun anak tak sampai berperilaku buruk seperti apabila ia dikuasai kemarahan.

6. Punya banyak kegiatan yang positif

6 Sebab Anak Broken Home Bisa Gak 'Nakal'ilustrasi kegiatan anak (pexels.com/Rosemary Ketchum)

Ketika suasana di rumah jauh dari harapan, anak akan lari pada berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan inilah yang akan mengalihkan perhatiannya sekaligus menjadi hiburan baginya. Kegiatan itu dapat pula menumbuhkan cita-cita anak dan mempertemukannya dengan orang-orang yang suportif.

Oleh karenanya, melibatkan anak broken home dalam berbagai kegiatan yang positif merupakan hal berharga yang dapat menyelamatkan masa depannya. Kita sebagai guru, saudara, tetangga, atau teman dapat secara aktif mengajak anak berkegiatan.

Anak broken home dengan perilaku negatif tentunya perlu dibimbing agar mengadopsi pola perilaku yang lebih positif. Akan tetapi, hindari menganggap semua anak yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya bakal berperilaku menyimpang. Jangan sampai stigma seperti ini malah bikin mereka merasa tidak diterima oleh siapa pun dan akhirnya putus asa. Yuk, beri mereka dukungan.

Baca Juga: 5 Sisi Positif dari Anak Broken Home yang Jarang Diketahui, Catat!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya