Simpel, 9 Sikap Sopan saat Tinggal dengan Mertua

2. Menanyakan selera keduanya

ilustrasi berbicara dengan mertua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Maksud selera di sini tak cuma soal makanan, ya! Selera pakaian, penataan ruang, bahkan tayangan televisi mertua juga perlu kamu cari tahu. Tujuannya supaya kamu tak memberikan apa pun yang berlawanan dengan seleranya.

Misal, kamu bertugas memasak. Apabila kamu kurang mengetahui selera mertua, mereka mungkin enggan menyantapnya dan kamu menjadi kesal. Namun ingat, mengetahui selera mertua tidak berarti merenggut kebebasan atas seleramu sendiri, kok.

Jika terjadi perbedaan selera, dikomunikasikan saja. Bila tak tercapai titik temu, buat dua variasi dalam hal apa pun. Soal makanan misalnya, ada menu yang mengikuti selera mertua, ada pula menu kesukaan kamu dan anak-anak.

3. Memberi tahu jika teman atau saudaramu akan bertamu

ilustrasi keluarga (pexels.com/cottonbro)

Makin lanjut usia, mertuamu bakal makin sensitif terhadap berbagai gangguan. Tak terkecuali kehadiran orang-orang asing di rumah. Mereka bisa merasa kehilangan privasi atau istirahatnya terganggu.

Jadi, meski mertua yang ikut tinggal di rumahmu, tetaplah memberi tahu mereka jika akan ada tamu. Ini membuat mereka dapat bersiap-siap untuk ikut menyambut atau justru tidur siang dulu sebelum tamu datang, misalnya.

Baca Juga: 5 Tips Memperlakukan Mertua Layaknya Orangtua Sendiri, Harus Berbakti!

4. Selalu pamit bila kamu atau anak hendak pergi

ilustrasi berpamitan dengan mertua (pexels.com/Robert Stokoe)

Ini berlaku bukan hanya kalau kamu menumpang di rumah mertua. Di rumahmu sendiri pun hal yang sama wajib diterapkan. Alasannya sederhana saja, perginya kamu atau anak tanpa pamit bisa membuat mereka cemas.

Mereka tidak tahu kalian ada di mana, kapan pulang, bahkan dapat mengira kalian marah pada mereka. Dengan selalu pamit ketika hendak pergi, mertua akan merasa lebih dihargai keberadaannya.

5. Luangkan waktu untuk mengobrol bersama mertua

ilustrasi anak perempuan dan kakek neneknya (pexels.com/cottonbro)

Salah satu sikap kurang baik ketika tinggal dengan mertua ialah menunjukkan upaya untuk menjaga jarak dari mereka. Atas nama privasi, kamu memilih untuk langsung masuk ke kamar setelah pulang kerja.

Kamu baru keluar dari kamar di pagi hari hanya untuk sarapan lalu kembali pergi. Begitu terus sampai hubunganmu dengan mertua amat berjarak sekalipun satu rumah. Kalian tak pernah mengobrol, bahkan bertegur sapa pun sangat jarang.

Mulai sekarang jangan begini. Mertuamu bisa sakit hati. Secapek-capeknya kamu, luangkanlah waktu barang sebentar buat mengobrol dengan mereka. Anak-anak pun wajib diajari agar tak asyik nge-game terus di kamar melainkan juga berinteraksi dengan kakek dan neneknya.

6. Membantu pekerjaan rumah tangga

ilustrasi membantu berkebun (pexels.com/Gustavo Fring)

Meski mertua sudah pensiun dan tidak punya kegiatan yang pasti, jangan menjadikan mereka sebagai pengasuh anak atau asisten rumah tangga, ya! Sebagai orang yang jauh lebih muda dan tenagamu masih penuh, kamulah yang harus lebih dominan dalam mengurus pekerjaan domestik.

Kalaupun kamu terlalu sibuk bekerja, gunakanlah jasa asisten rumah tangga untuk membereskannya. Namun meski kamu sudah menggunakan ART, sesekali tetaplah menemani mertua membereskan pekerjaan di rumah. Misalnya, berkebun seperti dalam ilustrasi.

Bila kamu memang harus tinggal bersama mertua, belajarlah untuk tak menganggapnya sebagai beban. Cari sebanyak mungkin sisi positifnya dan jangan terus berfokus pada rasa tidak nyamannya.

Seperti kamu dan pasangan bisa menabung untuk persiapan membeli rumah sendiri, pasanganmu lebih tenang karena dapat memantau kesehatan orangtuanya, dan anak-anak lebih mengenal kakek serta nenek mereka. Ditambah upayamu untuk bersikap sopan seperti di atas, semoga hubungan kalian selalu harmonis.

Baca Juga: 5 Karakter Calon Mertua yang Menjadi Red Flag dalam Hubungan, Yakin?