7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orang

#IDNTimesLife Jangan sampai jadi kebiasaan!

Kita tentu kaget saat mendengar anak tiba-tiba mengucapkan kata-kata kasar. Baik ia mengatakannya dengan ekspresi marah atau malah tertawa-tawa seperti ada yang lucu, hal ini wajib ditindaklanjuti dengan serius.

Apabila orangtua membiarkannya saja atau kurang bersungguh-sungguh dalam menyikapi, besar kemungkinan anak bakal terus mengucapkannya dan menjadi kebiasaan. Namun, memarahi anak habis-habisan juga bukan solusinya. Tujuh tips ini lebih efektif untuk mengatasinya.

1. Dengan tegas, larang anak mengatakannya lagi

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi sikap tegas (pexels.com/Monstera)

Hampir semua orangtua tentu seketika melarang anak buat berkata kasar. Akan tetapi, seberapa tegas sikap orangtua? Tanpa ketegasan, anak malah bisa sengaja terus mengucapkannya meski tak benar-benar tahu artinya.

Bukannya jera, ia justru seperti hendak bercanda dengan kita menggunakan kata-kata kasar itu. Maka sikap tegas yang dimaksud bukan cuma melarang anak berucap demikian, melainkan juga bahas konsekuensi bila ia melanggarnya.

Harus ada kesepakatan hukuman yang bakal ditanggung anak kalau dia tetap berkata kasar. Pastikan hukumannya bukan pukulan, tetapi sanksi yang memberi efek jera dan tetap edukatif. Seperti menambah jadwalnya membantu pekerjaan rumah tangga atau memotong uang jajannya.

2. Cari tahu dari mana anak mendengar kata-kata itu

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi teman main (pexels.com/Maksim Romashkin)

Larangan seperti apa pun sukar menghentikan anak berbicara kasar jika kita tidak tahu dan tak mengatasi sumbernya. Umumnya, anak berucap kurang baik hanya karena meniru dari orang-orang di sekitarnya atau tayangan.

Tanya anak dari mana ia mengetahui kata-kata tersebut. Kalau anak masih terlalu kecil sehingga sukar untuk menggali keterangan langsung darinya, coba perhatikan interaksinya dengan teman-teman mainnya. Bila di antara mereka ada yang suka berkata kotor, boleh jadi anak kita menirunya.

3. Jelaskan mengapa kata-kata tersebut terlarang

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ron Lach)

Larangan tanpa penjelasan hanya akan memancing rasa penasaran anak tentang mengapa ia tidak boleh mengucapkan kata-kata itu. Lantaran dia juga belum paham artinya, ia justru akan lebih sering mengatakannya untuk melihat reaksi orang-orang yang mendengarnya.

Apabila ini sampai terjadi, kita tentu malu dan harus meminta maaf pada mereka. Maka dari itu, selalu ikuti larangan dengan penjelasan yang mudah dipahami anak. Misalnya, anak berkata pada temannya, "Dasar anjing kamu!"

Jelaskan bahwa menyebut anjing sebagai binatang tentu gak salah. Namun jika kata itu ditujukan pada orang, ini sangat tidak sopan karena menyamakannya dengan hewan. Selain artinya, beri tahu anak tentang perasaan orang lain jika disebut dengan kata-kata tersebut supaya ia mampu berempati.

Baca Juga: 6 Tips Menegur dan Memuji Anak dengan Bahasa Kasih

dm-player

4. Lebih mengawasi pergaulan anak dan tayangan di rumah

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi menonton televisi (pexels.com/Helena Lopes)

Untuk selanjutnya, pengawasan orangtua perlu diperketat. Jika anak menonton televisi misalnya, pilihkan tayangan yang cocok untuk usianya. Jangan malah anak dipaksa ikut menyaksikan tayangan dewasa yang disukai orangtua. Akan banyak kata kasar yang didengarnya dan dapat ditirunya.

Ketika anak bermain dengan teman-teman di sekitar rumah, orangtua juga wajib mendampingi. Bila ada temannya atau orang dewasa di sekitar anak yang berkata-kata kasar, segera tegur agar dia berhenti. Kemudian beri tahu anak untuk tidak ikut mengatakannya.

5. Jika diperlukan, bicarakan dengan gurunya

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi suasana kelas (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Sinergi antara orangtua dengan pengajar di sekolah amatlah penting. Terlepas dari mana anak mendengar kata-kata kasar tersebut, ia perlu dididik sampai mengerti betul bahwa mengucapkannya bukanlah hal baik.

Apabila orangtua di rumah dan guru di sekolah sama-sama terus mengingatkan pentingnya menjaga ucapan, niscaya anak bakal lebih patuh. Apalagi jika anak memang mendengar kata-kata itu dari teman sekolahnya. Peran pengajar di sekolah buat menghentikan kebiasaan negatif ini menjadi sangat besar.

6. Mengarahkan anak pada kegiatan yang positif

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi bermain catur (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Biasanya anak terpapar kata kasar dari pergaulan dan tontonan. Maka ada baiknya mulai mengatur kedua hal tersebut. Bukan melarang anak buat bergaul, tetapi membatasi waktu mainnya dan dengan siapa ia boleh berteman dekat.

Kemudian daripada anak menghabiskan berjam-jam setiap hari buat menonton televisi atau main terus dengan teman, carikan kegiatan lain yang lebih positif. Seperti ikut klub catur atau mempelajari seni. Dengan begini, risiko anak terpapar kata kasar menurun dan perhatiannya pada kata tersebut teralihkan.

7. Meminta anak berjanji untuk tak lagi mengatakannya

7 Tips Atasi Anak yang Bicara Kasar, Biasanya Cuma Meniru Ucapan Orangilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bagi anak-anak, janji amatlah penting. Berbeda dengan orang dewasa yang lebih mudah berjanji dan gampang pula melupakannya, anak-anak gak bisa begitu. Buktinya, anak marah bukan main saat kita mengingkari janji padanya.

Gunakan fakta ini untuk mengubah perilaku anak yang kurang baik. Bicaralah berdua saja dengan anak untuk memperkuat kesan betapa seriusnya pembicaraan kali ini. Kemudian minta anak berjanji buat tak mengulangi ucapannya yang buruk. Anak yang melihat besarnya harapan kita padanya bakal memegang teguh janjinya.

Jangan jadikan alasan anak masih terlalu kecil untuk tidak melakukan tujuh cara di atas. Justru karena anak masih kecil, akan lebih mudah buat kita memperbaiki perilakunya. Bila ucapannya yang kasar dibiarkan, kelak malah sulit untuk diubah.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Sedang Cari Perhatian, Orangtua Harus Peka!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya