5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet 

Jangan malah diolok-olok, ya!

Cinta monyet memang tidak sama dengan cinta pada orang dewasa. Cinta monyet biasa terjadi pada anak-anak dan tidak diwarnai dengan hasrat seksual.

Umumnya, cinta monyet bermula dari persahabatan antara anak cowok dengan anak cewek. Penyebab patah hatinya pun sering kali bukan lantaran rasa cemburu melainkan sahabatnya tak lagi satu sekolah atau bersama keluarganya pindah ke kota lain.

Meski bukan cinta yang serius, kita tidak boleh sembarangan dalam menyikapi kesedihan anak. Sebab ini menjadi pengalaman patah hatinya yang pertama. Lima tips berikut ini dapat diterapkan:

1. Please, jangan mentertawakan kesedihannya

5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet ilustrasi ingin menangis (unsplash.com/tadekl)

Bagi kita yang telah dewasa dan berkali-kali jatuh cinta serta patah hati, kesedihan anak barangkali terasa amat menggelikan. Akan tetapi, kita tetap harus mampu berempati padanya.

Bukankah kita pernah seumur dia dan mengalami cinta monyet? Jadi, tempatkanlah seakan-akan kita yang mengalami peristiwa patah hati itu.

Kalau kita mentertawakan anak dan mengolok-oloknya, ia akan kesal. Bahkan ia dapat menarik diri, tak mau lagi menceritakan perasaannya pada kita atau orang dewasa lainnya.

2. Pahami arti seseorang yang dicintainya bagi dirinya

5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet ilustrasi murung terus (unsplash.com/mero_dnt)

Barangkali cinta monyetnya ialah murid yang selalu belajar kelompok dengannya. Anak jadi takut setelah ini ia tak lagi mendapatkan teman yang menyenangkan untuk belajar bersama.

Bisa juga temannya itu selalu melindunginya dari perundungan saat di sekolah. Bila ya, kita punya dua PR. Yaitu, mengatasi perundungan yang dialami anak selama ini sekaligus rasa patah hatinya.

Baca Juga: 5 Alasan Mempertahankan Rasa Cinta Lebih Sulit daripada Jatuh Cinta

3. Katakan padanya bahwa mereka masih dapat berhubungan, kok

dm-player
5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet ilustrasi kesedihan (unsplash.com/miracletwentyone)

Misalnya, dalam kasus cinta monyetnya diterima di sekolah yang berbeda. Beri tahu anak bahwa mereka masih dapat saling menelepon atau mengirim pesan, bahkan bermain bersama di hari libur. 

Hal sesederhana ini mungkin tak terpikirkan oleh anak sehingga ia merasa sangat stres, yakin tidak akan bisa bertemu lagi dengan cinta monyetnya. Dorong anak untuk terus menjaga komunikasi mereka.

4. Jelaskan bahwa anak akan kerap mengalami perpisahan sampai masa dewasanya kelak

5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet ilustrasi bersedih (unsplash.com/vansbumbeers)

Jadikan pengalaman patah hati pertama ini sebagai bahan edukasi untuk anak. Sampaikan padanya bahwa inilah hidup, selalu terdiri dari pertemuan dan perpisahan.

Ini dilakukan bukan untuk menambah kecemasan anak melainkan agar ia dapat menyikapi kesedihannya dengan lebih baik. Ia menjadi tahu bahwa dirinya tidak boleh terlalu cengeng dan harus belajar membiasakan diri dengan pengalaman pahit seperti perpisahan.

5. Ajak anak melakukan berbagai kegiatan

5 Tips Mendampingi Anak yang Patah Hati karena Cinta Monyet ilustrasi mengajak anak berkegiatan (unsplash.com/annaelizaearl)

Walaupun anak mungkin ingin terus menyendiri, ajaklah ia untuk tetap beraktivitas seperti biasa. Kita bahkan perlu menambah aktivitasnya dengan hal-hal yang lebih menarik.

Harapannya, perlahan-lahan perhatian anak bakal teralihkan dari pengalaman patah hatinya. Ia pun akan lekas ceria kembali.

Tidak semua anak merasakan cinta monyet. Dan kelak, mereka yang mengalaminya mungkin akan menganggap lucu pengalaman patah hatinya yang pertama kali.

Namun, untuk saat ini yang mereka butuhkan ialah pengertian, dukungan, serta penjelasan atas pengalaman mereka. Jangan malah diledekin mulu, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Cinta Monyet pada Mayoritas Pasangan Muda, Bukan Asal Mesra!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya