Untung Ruginya Punya Hunian Mungil, Kamu Pilih Mana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski sekarang belum ada dananya dan kepemilikan hunian pribadi bukan lagi prioritas bagi sebagian orang mengingat harganya yang makin tinggi, gak ada salahnya membayangkan kita sudah siap membelinya kan? Siapa tahu nanti ada rezekinya.
Sekalipun menyewa juga bisa menjadi solusi, kalau punya hunian pribadi tentu lebih nyaman bukan? Untuk saat ini, rasanya memang lebih masuk akal jika kita sebagai milenial memilih hunian yang mungil ketimbang yang besar.
Sebagai bahan pertimbangan, selain harga beli atau biaya membangun yang jelas lebih miring ketimbang hunian yang besar, ini kelebihan dan kekurangan dari hunian berukuran kecil.
1. Perawatannya lebih mudah dan murah
Sisi praktis dan ekonomis memang penting banget sih. Terutama di kehidupan masa kini yang dipenuhi kesibukan. Kalau rumahmu besar dan dibersihkan sendiri, jelas menghabiskan waktu dan tenaga.
Kalau mau menggunakan jasa kebersihan, jelas ada ongkosnya. Lain dengan hunian yang lebih kecil. Bersih-bersih bisa dilakukan sendiri tanpa bikin kita terlalu capek dan pekerjaan telantar. Hitung-hitung olahraga, kan?
2. Lebih terasa hangat
Ya, rumah yang luas membuat lebih banyak titik gak tersentuh oleh manusia. Wajar jika selain gak semua ruangan terawat dengan baik, sering kali juga malah terkesan menyeramkan. Sudut-sudut yang jarang dilalui manusia menjadi terasa dingin.
Akan berbeda sekali dengan rumah yang mungil. Setiap sudutnya langsung terlihat dan setiap saat tersentuh oleh seluruh penghuni rumah. Lagi sendirian pun dijamin gak akan bikin bulu kudukmu meremang.
3. Kalau mau dijual lebih mudah
Editor’s picks
Bisa saja kan, suatu saat kamu ingin pindah ke rumah baru atau malah ditugaskan di kota bahkan negara lain? Nah, kalau itu terjadi dan kamu ingin menjual rumah mungilmu, kemungkinan besar akan lebih cepat dilirik calon pembeli ketimbang jika rumahmu besar sekali.
Jelas dong, harganya kan lebih terjangkau. Jadi orang yang bisa membelinya lebih banyak. Sementara makin besar suatu hunian, makin sedikit orang yang mampu membelinya. Menarik, kan?
Baca Juga: Harga Rumah Naik Terus, Ini 6 Tips Cerdas Kredit Rumah
4. Tetapi saat jumlah penghuni bertambah, terancam jadi sumpek
Setelah tiga keuntungan di atas, ini saatnya membicarakan sisi kerugiannya. Memang tak ada gading yang tak retak, kan? Saat kamu masih lajang atau baru membentuk keluarga, mungkin belum terasa.
Tetapi saat jumlah anak bertambah atau ada saudara yang ikut tinggal bersamamu, kenyamanan rumah jadi berkurang. Yang semula rasanya hangat seperti dalam poin 3, sekarang berubah gerah menyesakkan.
Pasti akan muncul keinginan untuk memiliki hunian yang lebih besar. Tetapi kalau hendak menjual rumah mungilmu demi membeli rumah yang lebih besar, kira-kira kamu masih harus menomboki berapa ya?
5. Bingung saat kedatangan banyak tamu
Misalnya, mampirnya teman-teman kantor, keluarga besar dari luar kota berkunjung, atau mendapat giliran menjadi tuan rumah arisan atau rapat RT. Wah, mau ditaruh di mana ya?
Kalau dipaksakan, sebentar-sebentar ada suara gelas pecah karena tersenggol orang saking terbatasnya ruang gerak. Makin gak enak lagi jika ada yang hendak menginap. Duh, mau dikasih tempat tidur di mana ya?
Mau hunian mungil atau besar, gak kepanasan dan kehujanan saja sudah anugerah. Jadi ukuran berapa pun hunian yang kamu miliki kelak, yang penting jangan lupa bersyukur ya?
Baca Juga: 7 Perangkat Rumah Pintar Terbaik, Bikin Rumah Jadi Canggih
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.