5 Hal yang Bikin Anak Gak Nyaman di Lingkungan Keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lingkungan keluarga harusnya menjadi tempat ternyaman bagi tiap anak untuk tinggal. Namun sayangnya, ada beberapa hal yang justru bikin anak gak nyaman sama lingkungan keluarganya sendiri. Apa saja? Yuk, disimak.
1. Kebutuhan yang tak terpenuhi
Tak terpenuhinya suatu kebutuhan merupakan sesuatu yang menjengkelkan bagi tiap orang, tak terkecuali pada anak. Anak ingin kebutuhannya terpenuhi, entah itu kebutuhan untuk pendidikannya, pakaian, maupun kebutuhan untuk mengembangkan hobinya. Dan apabila kebutuhan yang dirasanya penting tersebut tak terpenuhi, ia akan merasa tak nyaman dengan lingkup keluarganya, pun disertai rasa jengkel yang sulit hilang.
2. Tak ada yang mencoba memahami perasaan sang anak
Apabila orang dewasa mengalami masalah yang berat, pun dengan sang anak. Banyak anak yang harus menanggung beban dan mereka butuh dirangkul dan didengarkan agar setidaknya tak terbebani sendirian.
Namun, alih-alih mendengarkan keluhan sang anak, anggota keluarga kerap kali bertingkah cuek seolah masalah yang terjadi pada sang anak hanyalah masalah biasa. Cueknya keluarga dapat memicu rasa tak nyaman untuk berada lebih lama di lingkungan keluarga bagi sang anak. Lagi pula, memendam masalah sendiri itu berat.
3. Tak ada yang memberi dukungan pada anak
Editor’s picks
Anak bakal merasa dirinya menyedihkan kala tak seorang pun memberikan dukungan padanya. Apalagi ketika dukungan yang diinginkannya tersebut ialah terhadap cita-citanya kelak. Anak perempuan kerap mengalami ini karena dianggap tak perlu berpendidikan tinggi, meski anak lelaki pun banyak yang mengalaminya. Jelas saja, rasa tak percaya diri akan kehidupan sang anak kelak bakal timbul karena tak mendapatkan dukungan.
4. Dibanding-bandingkan sekaligus diremehkan
Membanding-bandingkan sang anak dengan orang lain bisa berdampak buruk, lho. Kurangnya percaya diri menjadi salah satunya. Apalagi jika dibanding-bandingkan sekaligus diremehkan, rasa rendah diri dapat menyerang sang anak saat itu juga. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi keluarganya, agar tak asal mengungkapkan pemikiran secara langsung. Perlu banyak pertimbangan, sebab banyak anak yang mempunyai perasaan sensitif.
5. Mendengarkan semua kalimat kasar yang terlontar padanya
Tak selamanya berkata kasar itu mempan untuk anak agar tak mengulangi kesalahan. Boleh jadi malah berdampak jauh lebih buruk daripada sekadar rasa tak nyaman, yakni dendam serta tindakan jauh lebih membangkang. Tak ada salahnya menyatakan berbagai kesalahan anak secara baik-baik, sebab mendengarkan berbagai kalimat kasar itu sama sekali gak menyenangkan.
Baca Juga: 5 Cara Edukasi Ampuh Supaya Anak Laki-Laki Menghormati Perempuan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.