Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia Tua

#IDNTimesLife Jangan maklum dengan pikun!

Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) baru saja menyelenggarakan Webinar menarik dengan tema "Ibu Tangguh dan Demensia" pada Sabtu (19/12/2020). Menghadirkan dr. Hasto Wardoyo SpOG (K) selaku Kepala BKKBN RI dan Michael Dirk Roelof Maitimoe, Executive Director Alzheimer's Indonesia, acara ini membahas seputar peran ibu yang sangat penting dalam membangun sebuah keluarga.

Sayangnya, gak sedikit sosok ibu yang kerap mengalami berbagai macam penyakit ketika memasuki masa lansia, di mana salah satunya adalah demensia yang menyerang fungsi otak. Nah, berikut ini rangkuman paparan tentang peran ibu tangguh dan demensia dalam acara tersebut. Yuk, simak!

1. Dalam membangun sebuah keluarga pasti ada peran perempuan yang luar biasa

Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia TuaPaparan dr. Hasto Wardoyo SpOG (K), Kepala BKKBN sebagai salah satu narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan tajuk "Ibu Tangguh dan Demensia". 19 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Berbicara tentang keluarga memang gak bisa lepas dari peranan seorang perempuan sebagai ibu yang hebat dan tangguh. Hal ini pun ditegaskan pula oleh Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo SpOG (K).

"Family basesekaligus women base karena membangun sebuah keluarga pasti ada peran perempuan yang luar biasa sebagai ibu yang tangguh," ucapnya.

Bahkan, menurutnya selama masa pandemik COVID-19, perempuan masih cukup baik dalam menerima kondisi yang ada di dalam sebuah keluarga.

"Selama masa pandemik perempuan masih menjadi sosok dominan yang melakukan pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan membeli kebutuhan rumah. Itu artinya mereka masih cukup baik dalam menerima kondisi di tengah pandemik ini," imbuh Hasto.

2. Peran ibu sangat penting dan berhubungan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas

Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia TuaAcara Webinar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan tajuk "Ibu Tangguh dan Demensia". 19 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Sosok ibu juga berperan penting dalam menciptakan keluarga yang berkualitas dan memiliki kualitas hidup yang baik. Sayangnya, ketika memasuki usia tua perempuan akan cenderung mengalami demensia dengan beberapa gejala tertentu.

DY Suharya selaku tamu yang hadir menceritakan bahwa ibunya memiliki gejala demensia berupa lupa, marah, stres, dan merasa kesepian. Bahkan, hal tersebut mengganggu kesejahteraan yang ada di rumah.

"Ibu saya memiliki gejala demensia berupa lupa, marah, stres dan merasa kesepian. Penyakit ini berhubungan dengan fungsi otak untuk mengambil keputusan dan membawa dampak tidak adanya kesejahteraan di rumah," jelasnya.

Ia pun menegaskan untuk jangan pernah merasa maklum dengan pikun. 

3. Tetap produktif adalah kunci untuk menjadi lansia yang tangguh

Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia Tuadr. Hasto Wardoyo SpOG (K), Kepala BKKBN sebagai salah satu narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan tajuk "Ibu Tangguh dan Demensia". 19 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto
dm-player

Ketika ditanya perihal cara menjadi lansia yang tangguh, dr. Hasto Wardoyo SpOG (K) menuturkan bahwa lansia yang masih sehat dan mampu bekerja sebaiknya tetap bekerja ataupun melakukan investasi dan membuka lowongan pekerjaan. Selain itu, sebagai lansia kita juga harus sadar jika memiliki penyakit dan harus bisa mengontrolnya.

"Lansia yang masih sehat dan mampu bekerja, sebaiknya masih dapat produktif. Jika tidak bisa kerja dengan berjalan atau berkegiatan, masih bisa melakukan investasi atau membuka lowongan kerja. Selain itu, kalau memiliki penyakit harus bisa mengontrol penyakit yang dimiliki," terang laki-laki usia 56 tahun tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Ini Bisa Cegah Demensia di Usia Muda, Biar Gak Mudah Pikun!

4. Dalam membangun sebuah keluarga, pengaruh lingkungan memberikan dampak yang cukup besar. Maka dari itu, hindari lingkungan yang toxic

Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia TuaAcara Webinar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan tajuk "Ibu Tangguh dan Demensia". 19 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Membangun sebuah keluarga yang harmonis, ideal, dan berkualitas memang bukan perihal yang mudah. Sebab, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhinya termasuk lingkungan.

Maka dari itu, dr. Hasto menyampaikan jika toxic friendship dan toxic relationship menjadi pengaruh yang dapat membawa malah dalam membangun sebuah keluarga.

"Adanya toxic friendship dan relationship menjadi pengaruh yang dapat membawa masalah dalam membangun sebuah keluarga. Hal ini patut diantisipasi karena pengaruh lingkungan juga sangat besar," katanya.

Selain itu, ia juga memaparkan jika terdapat sebuah hasil riset yang menunjukkan bahwa pasangan dengan gangguan mental emosional dapat menyebabkan disharmonis dalam keluarga.

"Hasil riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa mereka yang mengalami gangguan mental emosional kalau berjodoh menjadi suami istri sangat memprihatinkan. Ini karena mereka dapat menyebabkan disharmonis dalam keluarga yang dibangun," tambahnya.

5. Untuk membantu penderita demensia, kamu bisa mengajak mereka melakukan kegiatan sosial, aktif berkomunikasi, dan menjalani pola hidup sehat

Peran Perempuan Sebagai Ibu yang Tangguh Tanpa Demensia di Usia TuaMichael Dirk Roelof Maitimoe, Executive Director Alzheimer’s Indonesia sebagai salah satu narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan tajuk "Ibu Tangguh dan Demensia". 19 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Demensia merupakan penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, emosi, dan pengambilan keputusan. Michael Dirk Roelof Maitimoe, Executive Director Alzheimer’s Indonesia menjelaskan jika demensia dapat diibaratkan seperti payung dari penyakit alzheimer. 

Selain itu, ia juga menuturkan beberapa tips untuk mencegah dan membantu penderita demensia agar tetap sehat secara fisik.

"Untuk mencegahnya bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas sosial, mental, fisik, komunikasi aktif, dan diet serta pola hidup sehat. Hal paling penting yang  bisa membantu orang demensia adalah dengan melakukan video call dengan anak atau cucu," ungkapnya.

Itu dia rangkuman menarik mengenai peran perempuan sebagai ibu yang tangguh dalam webinar yang diselenggarakan oleh FJPI. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan, ya!

Baca Juga: 6 Jenis Demensia yang Sering Dialami, Kenali Mulai Sekarang

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya