5 Manfaat Makan Bersama Keluarga bagi Tumbuh Kembang Anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kapan terakhir kali kita sebagai orangtua menghabiskan waktu untuk makan bersama anak-anak? Rasanya tradisi ini telah ditinggalkan oleh banyak keluarga. Padahal aktivitas makan bersama menjadi salah satu cara penting dalam memelihara komunikasi dan kerekatan di antara anggota keluarga.
Lebih lanjut, kegiatan makan bersama keluarga juga membawa manfaat yang baik untuk tumbuh kembang anak, khususnya dalam aspek psikososial. Deretan dampak positifnya bahkan telah dibuktikan melalui sejumlah penelitian. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut ini, ya!
1. Menambah nafsu makan
Anak-anak berusia biasanya melakukan gerakan tutup mulut atau dikenal juga dengan GTM. Ini merupakan aksi menolak makan yang biasanya membuat orangtua pusing tujuh keliling. Berbagai cara telah dilakukan, namun anak tetap mengelak dan menghindari makan.
Makan bersama bisa menjadi solusi ampuh untuk menghentikan aksi ini, lho. Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Archives of Child Disease pada 2007 mengungkapkan bahwa makan bersama bisa meningkatkan asupan makanan bahkan hingga 30 sampai 50 persen.
Anak-anak cenderung ingin diterima dalam kelompok sosial. Karenanya dia akan mengikuti apa yang orang lain lakukan orang lain. Jika ini berarti mereka harus makan lebih banyak, mereka akan secara sukarela melakukannya.
2. Melatih kemampuan psikososial anak
Saat makan bersama, ada banyak aktivitas yang dilakukan. Mulai dari mengobrol santai, bersenda gurau, bahkan berdiskusi serius. Ternyata, hal ini bisa memicu perkembangan psikososial pada anak.
Menyaksikan interaksi sosial antar anggota keluarga membuat anak mempelajari banyak hal. Mereka juga bisa merasakan keharmonisan dan kehangatan dalam keluarga sehingga memiliki kondisi mental yang lebih stabil. Dalam jangka panjang, tentunya mereka tak mudah terjerumus akan hal-hal negatif.
3. Membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga
Editor’s picks
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, acara makan bersama tak hanya sebatas mengonsumsi makanan, tetapi juga melibatkan komunikasi dua arah antar anggota keluarga. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi cerita.
Ini mendorong tiap anggota keluarga untuk lebih terbuka dan berempati terhadap satu sama lain. Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Montreal pada 2017 melaporkan bahwa diskusi yang dilakukan di meja makan membuat anak-anak berkomunikasi lebih baik dengan orang lain.
Baca Juga: Jangan Ditiru, Ini 5 Toxic Parenting dalam Drama The Penthouse
4. Menciptakan self-esteem positif
Self-esteem dimaknai sebagai pemikiran, perasaan, atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Saat berada dalam lingkungan yang harmonis, anak cenderung merasa aman dan stabil sehingga bisa mencapai potensi maksimalnya.
Lingkungan ini juga membantu mereka menciptakan gambaran atau citra diri positif mengenai diri mereka. Ke depannya, mereka akan lebih percaya diri, pantang menyerah, dan bersedia mengeksplorasi banyak ide baru.
5. Membuat anak lebih resilien
Setiap orangtua tentu mengharapkan anak-anaknya menjadi sosok yang tangguh. Saat ditempa masalah, mereka akan segera bangkit dan mengatasi permasalahannya. Dalam hal ini, kontak erat dengan keluarga melalui kegiatan makan bersama secara rutin bisa melatih resilience anak.
Ini disinyalir karena pertemuan keluarga secara rutin memungkinkan para orangtua untuk membimbing anak-anak mereka. Komunikasi terbuka dalam keluarga juga membantu anak untuk menyelesaikan permasalahan yang dialaminya.
Oleh karena itu, sempatkanlah waktu setidaknya di jam makan malam. Idealnya, aktivitas ini dilakukan 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Meski tampak sepele, kegiatan makan bersama keluarga ternyata dapat mendukung tumbuh kembang anak. Yuk, rutin lakukan aktivitas ini mulai sekarang!
Baca Juga: 5 Tips Parenting ala Mona Ratuliu, Terapkan Pola Asuh yang Konsisten!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.