5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  

Mari memahami dirimu dengan lebih baik lagi

Perilaku pengabaian psikologis yang dilakukan oleh orangtua atau pengasuh pada anak di masa tumbuh kembang, seperti penghinaan, ejekan, berteriak atau membentak, gaslighting, dan kurangnya diberi ruang privasi, tidak hanya menyakiti saat itu terjadi di masa kecil. Akan tetapi, hal tersebut akan meninggalkan jejak dengan memengaruhi seseorang di masa dewasanya.

Secara umum, dilansir CPTSD foundation, pengabaian psikologis merupakan perilaku yang dilakukan orangtua atau pengasuh yang gagal dalam mendengarkan, membina, dan menghargai anak sebagaimana mereka apa adanya. Berikut gejala-gejala inner child yang menanggung beban pengabaian psikologis di saat masa kecilnya yang akan muncul di saat dewasa. 

Baca Juga: 5 Tips Atasi Pengabaian Emosional yang Dilakukan Pacar, Berkata Jujur!

1. Memendam rasa marah yang dalam

5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  ilustrasi memendam amarah (pexels.com/Pixabay)

CPTSD foundation melansir bahwa saat anak mengalami kejadian traumatis sampai pada  tingkatan complex post-traumatic stress disorder (CPTSD), yang mungkin tumbuh di dalam keluarga disfungsional, mereka tidak dapat mengekspresikan emosinya secara sehat. Hal tersebut yang membuat anak untuk mendorong kemarahan jauh ke dalam pikiran.

Sayangnya, banyak bahaya mengintai pada anak yang tumbuh dengan amarah terpendam. Dilansir CPTSD foundation, jika amarah dalam diri anak terlalu sering ditahan dalam frekuensi dan intensitas tertentu, maka hal tersebut dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada fisik maupun psikologis.

Berikut berbagai macam-macam reaksi pada fisik dari amarah yang tidak disalurkan secara sehat saat kecil, yaitu sakit kepala, insomnia, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, serangan jantung, masalah kulit, dan stroke. Sedangkan, berbagai dampak bagi psikologis mencakup post-traumatic stress disorder (PTSD), gangguan depresi mayor, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan untuk diri sendiri, mimpi buruk, serta perasaan takut, khawatir, frustrasi, atau mati rasa.

2. Ketidakmampuan untuk mencintai diri

5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  ilustrasi menatap diri (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Dilansir Medical news today, banyak studi psikologi membuktikan bahwa self-love dan self-compassion merupakan kunci untuk kesehatan mental dan kesejahteraan serta mencegah depresi dan kecemasan. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa berkembang bila di masa kecil seseorang yang tidak diajarkan ataupun dicontohkan cara untuk mencintai diri oleh orangtua atau pengasuh utama.

Padahal, seperti yang diansir Medical news today, self-love dan self-compassion memegang salah satu pengaruh penting dalam membangun ketahanan diri saat menghadapi kesulitan, mempercepat proses pemulihan dari trauma, dan bantu mengatasi rasa akibat kegagalan atau malu dengan lebih baik.

3. Berkembangnya self-esteem yang rendah

5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  ilustrasi wanita murung (pexels.com/cottonbro studio)

Healthline melansir bahwa akar dari self-esteem seseorang biasanya ditemukan di masa kecil dan remajanya. Selain itu, dalam beberapa kasus, faktor genetik dan lingkungan juga mengambil peran.

dm-player

Dilansir Psych central dan Healthline, banyak studi yang menunjukkan bahaya dari yang memiliki pandangan buruk tentang diri terhadap kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, pemikiran mengakhiri hidup, perilaku menyakiti diri sendiri, dan gangguan makan.

Lebih lanjut, seperti yang dilansir Better health, memiliki self-esteem yang rendah menurunkan kualitas hidup seseorang dari banyak aspek, antara lain dikelilingi perasaan-perasaan negatif, masalah dalam hubungan, ketakutan untuk mencoba, perfeksionis, takut akan penghakiman, rendahnya ketahanan diri dalam menghadapi masalah, dan rendahnya tingkat self-care.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Pengabaian Emosi saat Masa Kecil, Ketahui!

4. Kurangnya rasa menghormati orang lain

5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  ilustrasi meremehkan (pexels.com/Liza Summer)

American bar association melansir bahwa pengabaian dapat menyebabkan perasaan tidak aman atau keterikatan yang tidak teratur pada pengasuh utama. Hal ini akan berdampak pada kesulitan emosional, perilaku, dan hubungan interpersonal selama hidup.

Tidak hanya itu, dalam pengabaian tahap kronis, hal tersebut dapat memengaruhi cara anak dalam berinteraksi dengan orang lain saat beranjak dewasa dan disusul dengan kemungkinan munculnya masalah emosional, seperti gangguan kepribadian, yang salah satunya termasuk antisocial personality disorder.

Dilansir Claveland clinis, orang yang memiliki kecenderungan antisocial personality disorder, yang salah satu gejalanya, menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain karena tidak adanya keinginan untuk mengikuti norma atau aturan yang diterima secara sosial.

5. Kesulitan mempertahankan hubungan yang sehat

5 Dampak Buruk Pengabaian Psikologis yang Muncul setelah Dewasa  ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Chelsea psychological clinic melansir bahwa hubungan seseorang dengan orangtua atau pengasuh utama memberi gambaran tentang seperti apa seharusnya hubungan itu terlihat dan terasa. Ketika seseorang tidak mendapatkan pemahaman sebagaimana mestinya, hal tersebut akan membuat seseorang kesulitan mempertahankan hubungan yang sehat.

Padahal, seperti yang dilansir Health direct, orang yang memiliki hubungan yang sehat cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupan mereka dan cenderung tidak memiliki masalah kesehatan fisik dan mental.

Selain itu, Babyboomers melansir bahwa memiiki hubungan yang sehat dapat bermanfaat untuk meningkatkan kebahagiaan, mendorong perilaku yang lebih sehat, panjang umur, menurunkan tingkat stres, merasa senang dan penuh, serta menciptakan ruang aman.

Dampak pengabaian psikologis bagi setiap orang akan memberi pengaruh yang berbeda-beda, tergantung dengan kondisi ketahanan mental dan tingkat keparahannya. Bila kondisi terasa amat mengganggu aktivitas keseharian, temui bantuan profesional untuk menjadi pendamping dalam menghadapi situasi ini. 

Baca Juga: 5 Dampak Psikologis Tumbuh Dewasa sebagai Anak Tunggal

Natasha Chaniago Photo Verified Writer Natasha Chaniago

Listen to my voice within my words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya