5 Alasan Kenapa Anak Rantau Memilih Habiskan Liburan di Rumah Aja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Libur akhir tahun menjadi hari yang paling dinanti bagi sebagian orang. Mereka yang setiap harinya harus berkutat dengan setumpuk pekerjaan maupun tugas kuliah. Mereka yang setiap hari harus berada di tengah-tengah jalanan macet yang penuh dengan polusi dan kebisingan kendaraan, sudah pasti ingin segera meninggalkan kota dan memilih untuk berlibur di daerah yang segar. Bahkan ada sebagian yang rela menyisihkan uang tabungan untuk pergi ke luar negeri menikmati pemandangan baru di saat musim dingin seperti saat ini.
Namun sebagian lagi, mereka yang merantau lebih memilih untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga. Bukan karena tidak ingin berlibur atau pelit terhadap diri sendiri. Tapi berkumpul bersama keluarga seolah menjadi kebutuhan yang bisa mengembalikan semnagat saat hari produktif kembali harus dijalani.
Ada banyak hal yang nyatanya bisa kami lakukan di rumah. Bukan sekadar berdiam diri dan tidak melakukan apapun. Inilah alasan kenapa anak rantau lebih senang menghabiskan liburan di rumah saja.
1. Di rumah, kami bisa bercengkrama dan berbagi cerita bersama sanak saudara
Selama di perantauan, kami tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar mendengar cerita kelahiran keponakan atau mendengar usaha ayah berjalan dengan lancar. Maka, ketika pulang ke rumah kami bebas mendengar dan berbagi cerita bersama anggota keluarga. Sambil menonton televisi atau sekedar menikmati dinginnya malam di halaman rumah, kami merasa memiliki liburan terhebat meski hanya dari rumah.
2. Apalagi yang dirindukan selain masakan ibu?
Banyak restoran atau kafe baru yang bisa kapan saja kami kunjungi saat di perantauan. Tapi untuk masakan ibu? Sungguh berdiam di rumah dan menantikan saat makan membuat kami bersyukur.
Masakan ibu adalah salah satu yang paling kami rindukan saat kami berada di perantauan. Bahkan ibu rela pergi ke pasar di waktu subuh dan membuat masakan kesukaan saat kami pulang.
3. Kami punya banyak waktu lebih untuk membantu ayah memperbaiki sudut rumah
Editor’s picks
Kami tahu banyak tempat yang bisa dikunjungi saat liburan. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi kekosongan pekerjaan maupun tugas kuliah. Tapi bukankah meluangkan waktu membantu ayah memperbaiki atap rumah, mengecat pagar halaman atau sekedar membantu ibu menata ulang taman adalah hal yang menyenangkan?
Bukan hanya meringankan beban mereka. Tapi juga membantu kita untuk bisa lebih dekat dengan mereka. Aktivitas ini juga akan merekatkan hubungan kami dengan ayah. Maka, inilah yang selalu kami rindukan ketika pulang ke rumah.
4. Banyak hal yang disadari dapat kami kembangkan meski hanya di rumah
Saat kami di rumah, ada saja yang bisa kami lakukan. Bahkan untuk sekedar duduk di bawah rindangnya pohon sambil membaca buku favorit yang dibawa dari kota.
Menulis pun menjadi kegiatan yang menyenangkan saat suasana sepi dan sejuk mendukung ide tersalur dengan nyaman. Bahkan tidak jarang kami bisa menyelesaikan semua tanggungan kami seperti skripsi saat sedang di rumah.
5. Kami punya banyak bekal saat harus kembali ke perantauan
Jika banyak orang yang membawa banyak oleh-oleh saat berlibur, maka kami yang hanya di rumah pun begitu. Bukan barang antik atau makanan khas daerah yang dikunjungi. Tapi semangat yang kami pupuk selama pulang, banyak nasihat yang kami dapat langsung dari keluarga sampai masakan ibu yang masih dibekalkan untuk kami.
Pulang membuat kami seolah memiliki semangat baru untuk kembali meraih mimpi di perantauan. Kami memang tidak memiliki cerita di tempat wisata, bahkan kami tidak memiliki banyak foto yang siap kami unggah di akun Instagram.
Tapi melihat keluarga tersenyum karena kepulangan kami, adalah semangat bagi kami untuk kembali membuat mereka bahagia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.