5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?

Sebaiknya beri pengertian sebelum bepergian

Bagi sebagian orangtua, membawa anak ke tempat umum mungkin dapat menimbulkan ketakutan di hati, bahkan untuk orangtua yang telah berpengalaman sekali pun. Perasaan khawatir bahwa anak akan rewel dan berperilaku kurang baik di ruang publik, membuat orangtua merasa was-was. Terlebih lagi, jika anak memang memiliki karakter yang aktif.

Biar gak terus-terusan seperti itu, kamu bisa ikuti beberapa tips di bawah untuk disiplinkan anak yang rewel di tempat umum. Seperti apa caranya? Yuk, simak!

1. Gunakan pola asuh otoritatif

5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?ilustrasi berbelanja (pexels.com/Greta Hoffman)

Pola asuh otoritatif merupakan cara mendidik anak, di mana orangtua mendukung dan bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, namun dengan tetap memberi batasan tegas. Dilansir Verywellmind, Jacob Sheff, dokter anak, menjelaskan, pola asuh otoritatif bisa membuat anak-anak berkembang dan kooperatif. Pengasuhan ini memungkinkan orangtua bisa lebih berwibawa dalam membimbing anaknya dengan pola pikir tegas, tenang, dan baik hati.

"Gaya otoritatif adalah jalan tengah di antara dua lainnya. Ini menggabungkan masukan (anak), perasaan, dan preferensi mereka, sedangkan keputusan akhir tetap berada pada orangtua," kata Dr. Sheff.

Agar anak bisa mematuhi apa yang kamu inginkan. Sebagai orangtua, kamu perlu menetapkan batasan dan ekspektasi, sambil mendengarkan sudut pandang anak sebagai bahan pertimbangan. Lewat pola asuh ini memungkinkan anak untuk bisa bersikap lebih tenang di tempat umum.

2. Tetapkan ekspektasi dan beri anak pengertian sebelum pergi

5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?ilustrasi orangtua dengan anak-anaknya (pexels.com/Gustavo Fring)

Untuk menghindari kemungkinan anak akan bersikap kurang baik tempat umum, sebaiknya lakukan perencanaan terlebih dahulu. Kamu perlu menetapkan ekspektasi terkait beberapa kemungkinan seperti, anak yang rewel, mengamuk, berlarian, dan sebagainya. Agar hal tersebut gak terjadi, maka berilah anakmu pengertian terkait apa yang boleh dan gak boleh dilakukan di tempat tersebut.

Dr. Sheff mengemukakan, "anak-anak perlu mempelajari jenis perilaku apa yang dapat diterima di berbagai lingkungan publik, dan apa konsekuensinya jika gak patuh. Mungkin saja diperlukan banyak pengingat agar pelajaran ini melekat di ingatannya."

Jadi, sebelum berangkat kamu bisa beri beberapa arahan seperti, gak boleh berlarian di mall karena akan banyak orang yang berlalu-lalang, sehingga akan lebih baik jika berjalan sambil menggandeng tanganmu. Saat memberi arahan, usahakan agar apa yang kamu minta pada anak sesuai dengan perkembangannya.

3. Menetapkan konsekuensi

5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?ilustrasi ibu dan anak perempuan (pexels.com/Oană Andrei)
dm-player

Selain memberi arahan, menetapkan konsekuensi juga dinilai cukup efektif dalam mendisiplinkan anak di tempat umum. Namun, perlu diingat bahwa ini bukan menghukum atau mempermalukan anak, melainkan memberi gambaran atau instruksi tentang sebab akibat.

Konsekuensi harus disampaikan dengan tegas dan penuh kasih sayang. Hal ini bisa memberikan gambaran pada anak, bahwa perilaku buruknya gak bisa diterima, sehingga mereka juga jadi paham tindakan positif yang harus dilakukannya.

Sarah Vanbuskirk, penulis topik parenting, dikutip dari Verywellmind, mengemukakan, utarakan dengan jelas apa konsekuensi positifnya jika anak mengikuti aturan, dan apa konsekuensi negatifnya jika ia melanggar. Selain itu, berikan juga dukungan motivasi agar mereka bisa bertindak dengan tepat. Sebab, anak-anak cenderung akan lebih patuh ketika ia tahu persis hal-hal apa yang diharapkan orangtua terhadap dirinya.

Baca Juga: Permissive Parenting: Karakteristik, Dampak Buruk, dan Cara Mengubah

4. Pahami kondisi dan kebutuhan anak

5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?ilustrasi membawa makanan ringan (pexels.com/Zen Chung)

Perilaku kurang baik yang dilakukan anak di tempat umum bisa juga disebabkan karena beberapa kondisi atau keadaan tertentu. Sehingga, sebelum mendisiplinkannya lakukan pengecekan apakah perilaku tersebut disebabkan karena anakmu merasa lapar, lelah, bosan, atau sakit.

Mengutip dari Parents, Judith Leipzig, profesor pendidikan, menyebutkan, sebaiknya selalu ingat tentang kebutuhan perkembangan dan tempramental anakmu. Rasa lapar dan bosan kerap kali menyebabkan perilaku buruk anak. Jadi, saat kalian harus berpergian ke tempat umum, sebaiknya bawa juga beberapa makanan ringan atau mainan untuk menyibukkannya.

5. Tawarkan hadiah ketika anak berperilaku baik

5 Cara Disiplinkan Anak di Tempat Umum, Tetapkan Konsekuensi?ilustrasi memberikan hadiah (pexels.com/Yan Krukau)

Untuk bisa mendisiplinkan anak, sebaiknya jangan hanya melihat dari sisi buruk saja melainkan sisi baiknya juga. Psikolog Edward Christophersen, dilansir Parents, mengatakan, jangan hanya memperhatikan saat anak bersikap nakal. Jika ia bermain atau berbicara dengan baik, dukunglah dengan memperhatikan dan berinteraksi dengannya. Hal tersebut bisa membangun harga diri anak dan mengarahkannya pada perilaku hormat.

Kamu bisa melontarkan pujian atau memberinya hadiah terhadap konsekuensi positif yang dilakukannya. Puji mereka bahkan untuk hal-hal terkecil seperti, membantu kamu berbelanja, dan tetap berjalan di sampingmu. Tunjukkan antusiasme dan kasih sayang agar ia semakin bersemangat.

Mendisiplinkan anak di tempat umum mungkin bisa membuat kamu lelah dan stres. Perlu penanganan tepat agar ia bisa paham apa yang kamu harapkan darinya dan berhenti melakukan perilaku buruknya. Nah, beberapa tips di atas bisa juga dipraktikkan agar anak bisa lebih disiplin.

Baca Juga: Free Range Parenting: Ciri-ciri, Kekurangan dan Kelebihannya!

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya